Kamis, 15 Maret 2018

okowi Minta Jurusan di SMK Lebih variasi


Sesuai sama Keperluan Industri, Jokowi Minta Jurusan di SMK Lebih variasi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memohon supaya ada macam di jurusan-jurusan SMK hingga sesuai sama keperluan pasar indusri. 

" Saya berikan ke Pak Menteri, harusnya SMK-SMK kita dari Sabang hingga Merauke yang jumlahnya beberapa ribu, janganlah cuma terjerat pada kurikulum-kurikulum lama, kurikulum kita mesti fleksibel, jurusan juga janganlah itu-itu saja, " kata Presiden Joko Widodo di lokasi industri " Greenland International Industrial Center, Cikarang, Jabar 
Presiden mengemukakan hal tersebut waktu peluncuran program Pendidikan Vokasi di PT Astra Otoparts Tbk. Dalam peluncuran itu ada 141 industri serta 393 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang di tandatangani 800 kesepakatan kerja sama. 

" Waktu saya masih tetap kecil hingga saat ini jurusannya cuma jurusan bangunan, jurusan listrik, jurusan apa sekali lagi tidak tahu, tapi yang saya hafal ya bila masuk ke STM, saat ini masuk ke SMK masih tetap jurusan bangunan, jurusan listrik. Mengapa tidak jaman yang amat cepat ini umpamanya ada jurusan tenik ototronik, tehnik pengelasan, tehnik konstruksi, tehnik baja, tehnik mekantronika, atau jurusan animasi, spesialis buat meme umpamanya, " ungkap Presiden yang diterima dengan riuh tawa hadirin. 

Terlebih dulu telah ada 167 industri serta 626 SMK di lokasi Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Yogyakarta yang lakukan kesepakatan kerja sama dalam step I serta step II hingga keseluruhan ada 1. 035 SMK dengan 307 perusahaan serta 12 ribu guru yang turut dalam kursus ini. 

" Kita mesti berani masuk ke situ, jurusan logistik juga diperlukan, bila masuk ke jurusan bangunan mesti masuk ke jurusan jendela, jurusan pintu. Itu yang saya saksikan di Jerman, bukanlah jurusan bangunan sangat umum itu yang dibutuhkan kerja sama hari ini begitu strategis sekali, " lebih Presiden. 

Terkecuali SMK, kursus vokasi itu juga mengikutsertakan dua pondok pesantren yakni pondok pesantren Nurul Iman serta pondok pesantren Sunan Drajat. 

" Saya suka sekali link and match pada industri serta SMK ada juga dengan pondok pesantren. Saya saksikan barusan kerja sama ponpes Nurul Iman begitu strategis mengajarkan di pondok tentang BPO (Business Process Outsourcing), tentang finctech. Keduanya mesti masuk ke situ (pondok pesantren) bila kita tidak mau ditinggal, " ucapnya. 

Ia juga mengharapkan supaya BUMN-BUMN serta perusahaan-perusahaan swasta besar Indonesia ingin bekerja bersama dengan pondok pesantren. 

Presiden pada acara itu didampingi Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto serta Menteri Pendidikan serta Kebudayaan Muhadjir Effendy, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Presiden Direktur Astra International Prijono Sugiarto serta Presiden Direktur Astra Otoparts Hamdhani Dzulkarnaen.

0 komentar:

Posting Komentar