Minggu, 10 Mei 2020

Surat Terbuka untuk Covid-19




Yth. Covid-19
 
dimanapun berada 

Assalamualaikum wr.wb.

Covid-19 izinkan aku menulis surat untukmu, di sela-sela kesibukanmu yang semakin mengganas?

Covid-19 rasa-rasanya sudah menginjak bulan ke tiga kami merasakan kehadiranmu. Banyak hal yang ingin saya tanyakan. Bahkan begitu banyak pertanyaan2 untukmu yang tidak mampu saya mejawabnya.

Dan sampai saat ini saya tidak mengerti apa tujuan kedatanganmu? Apa yang sebenarnya ingin dituju? Mengapa membuat kami manusia sekarang ini demikian sengsara? Dan mengapa memporak-porandakan dunia dan tatanannya, juga hubungan antar-manusia? Mengapa menyebabkan begitu banyak orang mati? Apakah ini untuk pengurangan jumlah manusia, sehingga terjadi keseimbangan alam bumi, kesadaran baru atas cara hidup itu tujuannya atau apa? Atau ini adalah balasanmu Covid-19 terhadap kerakusan kami sebagai manusia?

Kalau aku boleh meminta padamu Covid-19 berhentilah dan pergilah jauh-jauh dari bumi Nusantara yg elok dan indah ini. Kehadiranmu sungguh merusak tatanan dan keindahan bumi Nusantara. Kami sudah lelah

Engkau sudah menujukan kehebatan dan kedigdayaan dengan izinNya, bahwa engkau mampu menembus tanpa ruang dan waktu. Tidak mengenal batas negara, tidak mengenal geografis, tidak mengenal batas-batas kedaulatan negara, tidak mengenal aturan imigrasi. 

Negara seketat apa pun penjagaannya, tidak ada artinya bagimu Covid-19. Negara adikuasa yang memiliki senjata nuklir, biologi dan kimia sekalipun tidak berdaya. Engkau memang ganas. Menyerang siapa saja, pejabat dalam segala tingkatan, politikus, tenaga medis, bintang film, tentara, polisi, pemimpin agama, pengusaha, pengangguran, guru, dan segala macam profesi, orang kaya maupun miskin rakyar jelata sekalipun, orang yang tinggal di kota besar, kota kecil, maupun di desa-desa, orang-orang yang tinggal di rumah-rumah gedongan maupun rusun atau rumah sangat sederhana, laki-laki maupun perempuan.

Berhenyilah dan biarkan kami hidup nyaman dan kembali hidup normal. Kami menyadari banyak khilaf dan lalai terhadap alam selama ini. Dan biarkan kami memperbaikinya.

Semoga engkau mau membalas suratku ini dengan menunjukkan itikad baik untuk segera pergi ke dunia lain.

Bila suratku ke baca dan dengar aku ingin ucapakan terima kasih karena engkau telah memberikan pelajaran yang berharga bagi kami sebagai manusia.

Wassalamualaikum wr.wb.

*

Dari hamba Alloh di Bekasi
Bekasi, 6 Mei 2020

Kekuatan ilmu yang dimiliki akan berdampak positif terhadap imunitas yang dimiliki,  takkan tergoyah iman seseorang manakala ilmu yang dimiliki kuat, imunitas keimanan akan tetap ada walau ada virus- virus ( godaan syaiton) naik turunnya kadar keimanan dikarenakan situasi dan kondisi ilmu yang didapat belum diyakini dengan haqqulyaqiin,  termasuk imunitas tubuh akan sebanding tegak lurus dengan gizi  dll. yang masuk terhadap tubuh kita, alhasil kunci utama adalah ilmu,  
Al-quran bukan hukum tapi sumber hukum, sumber ilmu,  rujukan untuk tatanan hidup dan kehidupannya, termasuk hidup berbangsa dan bernegara.

0 komentar:

Posting Komentar