tag:blogger.com,1999:blog-67912426492683269232024-03-14T16:52:58.206+07:00Dunia Smkcucu sumiarsahttp://www.blogger.com/profile/14655357002838294887noreply@blogger.comBlogger604125tag:blogger.com,1999:blog-6791242649268326923.post-30583915231904124312020-09-02T08:47:00.002+07:002020-10-27T11:43:50.932+07:00Sekolah Itu Rumah Ibadah<div class="fullpost"><br /></div><div class="fullpost">Oleh : Dudung Nurullah Koswara</div><div class="fullpost">(Kepala SMAN1 Parungpanjang)</div><div class="fullpost"><br /></div><div class="fullpost">Surat Al-Mujadalah ayat 11 yang artinya : “Allah akan mengangkat derajat orang beriman dan yang berilmu dengan beberapa derajat.“ Hadits Nabi pun mengatakan, “Mencari Ilmu itu wajib bagi orang Islam laki-laki dan perempuan.” Menuntut ilmu identik di lembaga pendidikan. Menuntut ilmu adalah perintah Tuhan! </div><div class="fullpost"><br /></div><div class="fullpost">Tempat atau bangunan dimana biasa dilakukan ritual saja disebut rumah ibadah. Padahal rumah ibadah itu identik dengan dominasi ritual. Nah ada satu bangunan dan tempat yang sangat multi fungsi. Tiada lain adalah bangunan atau sekolah. Di sekolah itu ritual bisa dilaksanakan. Menuntut ilmu bisa dilakkukan. Sejumlah aktivitas ibadah pun banyak dilakukan di sekolah.</div><div class="fullpost"><br /></div><div class="fullpost">Sekolah adalah rumah ibadah yang sangat lengkap. Bahkan di setiap sekolahan ada berbagai fasilitas, mulai dari bangunan tempat ritual sampai bangunan tempat praktek ilmu pengetahuan. Sungguh sangat strategis sebuah sekolah dalam peradaban manusia. Sekolah benar-benar mampu menjadi rumah ibadah yang sesuai tuntutan Tuhan di atas.</div><div class="fullpost"><br /></div><div class="fullpost">Sekolah adalah pusat layanan pendidikan, dimana iman dan ilmu dipelajari, didalami dan dipraktekan. Sekolah benar-benar mampu menjadi rumah ibadah pendidikan. Sekolah sangat sakral bahkan dibanding rumah ibadah yang hanya sebatas ritual bahkan dijadikan ajang provokasi atau kepentingan politik jamaah tertentu. </div><div class="fullpost"><br /></div><div class="fullpost">Sekolah adalah tempat ibadah menuntut ilmu terkait pentingnya menjungjung tinggi harkat martabat manusia. Pentingnya toleransi dan penghargaan pada keberbedaan SARA. Pentingnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Pentingnya berkarakter dengan menguatkan integritas dan dedikasi pada bangsa dan negara. Bukan hanya pada sekte atau aliran tertentu.</div><div class="fullpost"><br /></div><div class="fullpost">Dunia tanpa sekolah akan binasa. Mengapa? Karena kebudayaan manusia identik dibentuk diantaranya sangat efektif melalui sekolahan. Bersekolah pun seseorang bisa melakukan kejahatan. Apalagi bila tidak sekolah. Bersekolah intinya adalah belajar dan meningkatkan kemanusiaan diri. Bersekolah adalah beribadah pada Tuhan.</div><div class="fullpost"><br /></div><div class="fullpost">Karena sekolah kita lebih mengenal diri, mengenal Tuhan dan mengenal bagaimana kita seharusnya berkehidupan. Sekolah itu untuk menuntut ilmu. Menuntut ilmu itu adalah wajib dan sangat menentukan derajat kemakhlukan manusia. Binatang itu tidak menuntut ilmu. Jin dan Malaikat pun tidak sekolah dan tidak mendapatkan ijazah. Hanya manusia yang bersekolah. </div><div class="fullpost"><br /></div><div class="fullpost">Imam An Nawawi dalam kitab Al Majmu' Syarh Al Muhadzdzab mengkaji persoalan pentingnya menuntut ilmu dibanding ibadah sunah. Dalam pandangan Imam An Nawawi, menuntut ilmu lebih baik dari ibadah sunah baik sholat maupun puasa. Imam An Nawawi menukil riwayat Khatib Al Baghdadi mengenai keutamaan menuntut ilmu. Apalagi jika dibandingkan dengan ibadah yang hanya bermanfaat bagi orang yang mengerjakannya saja.</div><div class="fullpost"><br /></div><div class="fullpost">Menuntut ilmu itu wajib. Amalan sunah ya sunah, tidak wajib! Bahkan orang melakukan ritual tanpa ilmu hanya ikut-ikutan apa bedanya dengan senam dan menari? Dengan berilmu maka setiap ibadah, amalan dan giat kita akan menjadi ladang amal yang wow dan bernilai tinggi. Para guru yang bekerja di dunia sekolah atau dunia pendidikan sungguh adalah para ahli ibadah. Mengapa? Karena sekolah adalah rumah ibadah terbaik.</div><div class="fullpost"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-_mrt2ZrC1zo/X075YqyAQZI/AAAAAAAAIzE/teriEf9HigY5_gWrQazSVj1-fqfBRVB-gCLcBGAsYHQ/s1080/WhatsApp%2BImage%2B2020-09-02%2Bat%2B01.52.27.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Dunia SMK" border="0" data-original-height="782" data-original-width="1080" height="463" src="https://1.bp.blogspot.com/-_mrt2ZrC1zo/X075YqyAQZI/AAAAAAAAIzE/teriEf9HigY5_gWrQazSVj1-fqfBRVB-gCLcBGAsYHQ/w640-h463/WhatsApp%2BImage%2B2020-09-02%2Bat%2B01.52.27.jpeg" width="640" /></a></div><br /><div class="fullpost"><br /></div><div class="fullpost">Jangan sampai ada guru yang ritualnya baik, taat, disiplin bahkan fanatik tapi ngajar dan mendidik anak didiknya males-males. Ini lahir dari pemahaman yang sempit. Padahal mendidik, mengajar keterampilan, kejujuran dan bagaimana menjadi manusia seutuhnya jauh lebih penting dari ritual pribadi yang hanya untuk kepentingan pribadi. Menjadi guru adalah menjadi ahli ibadah terbaik! Bahkan menjadi kepala sekolah adalah menjadi imam di rumah ibadah pendidikan.</div><div class="fullpost"><br /></div><div class="fullpost"><a href="https://duniasmk.blogspot.com/2020/05/surat-terbuka-untuk-covid-19.html" target="_blank">masa covid19</a></div><div class="fullpost">
</div>cucu sumiarsahttp://www.blogger.com/profile/14655357002838294887noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6791242649268326923.post-64255990793694889812020-05-10T12:48:00.003+07:002020-05-10T12:48:25.405+07:00Surat Terbuka untuk Covid-19<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Yth. Covid-19</div>
<div class="fullpost">
</div>
<div class="fullpost">
dimanapun berada </div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Assalamualaikum wr.wb.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Covid-19 izinkan aku menulis surat untukmu, di sela-sela kesibukanmu yang semakin mengganas?</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Covid-19 rasa-rasanya sudah menginjak bulan ke tiga kami merasakan kehadiranmu. Banyak hal yang ingin saya tanyakan. Bahkan begitu banyak pertanyaan2 untukmu yang tidak mampu saya mejawabnya.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Dan sampai saat ini saya tidak mengerti apa tujuan kedatanganmu? Apa yang sebenarnya ingin dituju? Mengapa membuat kami manusia sekarang ini demikian sengsara? Dan mengapa memporak-porandakan dunia dan tatanannya, juga hubungan antar-manusia? Mengapa menyebabkan begitu banyak orang mati? Apakah ini untuk pengurangan jumlah manusia, sehingga terjadi keseimbangan alam bumi, kesadaran baru atas cara hidup itu tujuannya atau apa? Atau ini adalah balasanmu Covid-19 terhadap kerakusan kami sebagai manusia?</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Kalau aku boleh meminta padamu Covid-19 berhentilah dan pergilah jauh-jauh dari bumi Nusantara yg elok dan indah ini. Kehadiranmu sungguh merusak tatanan dan keindahan bumi Nusantara. Kami sudah lelah</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Engkau sudah menujukan kehebatan dan kedigdayaan dengan izinNya, bahwa engkau mampu menembus tanpa ruang dan waktu. Tidak mengenal batas negara, tidak mengenal geografis, tidak mengenal batas-batas kedaulatan negara, tidak mengenal aturan imigrasi. </div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Negara seketat apa pun penjagaannya, tidak ada artinya bagimu Covid-19. Negara adikuasa yang memiliki senjata nuklir, biologi dan kimia sekalipun tidak berdaya. Engkau memang ganas. Menyerang siapa saja, pejabat dalam segala tingkatan, politikus, tenaga medis, bintang film, tentara, polisi, pemimpin agama, pengusaha, pengangguran, guru, dan segala macam profesi, orang kaya maupun miskin rakyar jelata sekalipun, orang yang tinggal di kota besar, kota kecil, maupun di desa-desa, orang-orang yang tinggal di rumah-rumah gedongan maupun rusun atau rumah sangat sederhana, laki-laki maupun perempuan.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Berhenyilah dan biarkan kami hidup nyaman dan kembali hidup normal. Kami menyadari banyak khilaf dan lalai terhadap alam selama ini. Dan biarkan kami memperbaikinya.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Semoga engkau mau membalas suratku ini dengan menunjukkan itikad baik untuk segera pergi ke dunia lain.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Bila suratku ke baca dan dengar aku ingin ucapakan terima kasih karena engkau telah memberikan pelajaran yang berharga bagi kami sebagai manusia.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Wassalamualaikum wr.wb.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
*</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Dari hamba Alloh di Bekasi</div>
<div class="fullpost">
Bekasi, 6 Mei 2020</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Kekuatan ilmu yang dimiliki akan berdampak positif terhadap imunitas yang dimiliki, takkan tergoyah iman seseorang manakala ilmu yang dimiliki kuat, imunitas keimanan akan tetap ada walau ada virus- virus ( godaan syaiton) naik turunnya kadar keimanan dikarenakan situasi dan kondisi ilmu yang didapat belum diyakini dengan haqqulyaqiin, termasuk imunitas tubuh akan sebanding tegak lurus dengan gizi dll. yang masuk terhadap tubuh kita, alhasil kunci utama adalah ilmu, </div>
<div class="fullpost">
Al-quran bukan hukum tapi sumber hukum, sumber ilmu, rujukan untuk tatanan hidup dan kehidupannya, termasuk hidup berbangsa dan bernegara.</div>
<div class="fullpost">
</div>
cucu sumiarsahttp://www.blogger.com/profile/14655357002838294887noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6791242649268326923.post-22877903412860998432020-05-10T12:47:00.000+07:002020-05-10T12:47:03.318+07:00Diskursus Tentang PJJ<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Oleh : Dudung Nurullah Koswara</div>
<div class="fullpost">
(Praktisi Pendidikan)</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) melakukan survei terkait metode pembelajaran jarak jauh (PJJ) dengan sistem online yang saat ini sedang diterapkan di tanah air. Sejumlah temuan versi KPAI dapat menjadi bahan informasi dan diskursus terkait realitas anak didik saat PJJ.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Survai dilakukan KPAI pada bulan April 2020 dengan total responden sebanyak 1.700 orang yang merupakan gabungan siswa mulai dari jenjang dasar sampai SMA/sederajat di 20 provinsi dan 54 kabupaten/kota di Indonesia. KPAI bagus sekali sudah mengadakan survai sehingga ada bahan diskursus terkait realitas anak didik.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Berikut narasi dan informasi hasil survai KPAI. Sebanyak 42,2% tidak memiliki kuota internet. Sebanyak 52,8 % meminta internet gratis. Sebanyak 76,7 % tidak senang PJJ. Sebanyak 23,3 % senang PJJ. Sebanyak 79,9% PJJ tanpa interaksi Guru-Siswa. Sebanyak 20,1% ada interksi dalam PJJ. Sebanyak 95,4%) anak menggunakan HP dalam PJJ. Sebanyak 23,9% menggunakan laptop, dan 2,4% mengunakan computer PC.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Sebanyak 53,6% anak tidak memiliki wifi, dan 46,4% memiliki fasilitas wifi. Sebanyak 73,2 persen siswa merasa berat mengerjakan tugas dari guru. Sementara 26,8 persen mengaku tidak berat. Apa yang dinfokan KPAI ini adalah hasil survai internal yang dilakukan karena ada ratusan orangtua siswa yang mengadu ke KPAI terkait PJJ. </div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Selanjutnya tugas yang paling tidak disukai siswa antara lain, membuat video sebanyak 55,5 persen, menjawab soal dalam jumlah banyak 44,5 persen, merangkum bab materi 39,4 persen, dan harus menuliskan soal yang ada di dalam buku cetak sebanyak 25,6 persen. Sebanyak 77,8 % menjawab tugas menumpuk karena guru lain juga memberikan tugas. </div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Sebanyak 37,1 % menyatakan waktu belajar yang sempit. Sebanyak 81,8 % responden selama PJJ berjalan 4 minggu, para guru lebih menekankan pada sebatas pemberian tugas, bahkan jarang yang menjelaskan materi, diskusi ataupun tanya jawab. Informasi ini menjadi bahan diskusi bagi semua pihak terkait. </div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Kehadiran wabah Covid-19 diluar dugaan dan membuat gagap warga dunia. Termasuk di dunia pendidikan. Namun terkait PJJ akan lebih sukses bila hal berikut tidak terjadi, yakni : 1) ketidakmerataan pembangunan, 2) kesenjangan ekonomi, 3) keterbatasan SDM guru, 4) ketersediaan infrastruktur pembelajaran, 5) keterbatasan infrastruktur jaringan, 6) keberagaman kondisi lingkungan, 7) kesulitan askes pendidikan berkualitas, dan 8) keterjangkauan biaya pendidikan.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Kalau hanya untuk menerima keluhan dan “menghakimi” para guru memang mudah. Hasil survai KPAI memang dapat menjadi sebuah bahan kajian bersama dan masukan pada pihak terkait. Faktanya semua lembaga punya versi dan tentu dapat menjadi bahan kajian bersama. Sebagai pengurus organisasi profesi guru dalam PGRI, kami pun punya versi. Kami punya jejaring sampai ke tingkat ranting (sekolahan) dan jaringan yang setiap saat bisa menampung informasi dengan cepat dan faktual. </div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Terkait guru disebutkan 79,9% dalam PJJ tanpa interaksi dengan siswa. Memang para guru tidak lebay melakukan komunikasi secara dominan terhadap anak didik dalam PJJ. Mengapa? Karena memang para guru sengaja mengurangi porsi komunikasi agar anak didik dan kedua orangtua ada sinergi yang lebih aktif. Intensitas komunikasi diberikan sepenuhnya pada orangtuanya. Ini sengaja!</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Ibarat saat anak didik bersama gurunya di sekolah malah hampir tidak ada komunikasi antar anak dengan orangtuanya. Orangtua memberikan Intensitas komunikasi sepenuhnya pada guru. Saat PJJ kondisinya dibalik, orangtua yang lebih dekat. Guru merenggang namun memantau. Guru saat PJJ malah memantau dengan dua jalur komunikasi. Pertama komunikasi dengan anak didik langsung dan kedua dengan orangtua. Para guru punya jejaring WAG sebagai saluran mengontrol.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Guru faktanya melakukan komunikasi empat jalur, tidak banyak orang yang tahu bahkan KPAI dan KemenPPPA sendiri. Sebenarnya guru sudah melakukan komunikasi pada empat jalur komunikasi. Komunikasi itu adalah :1) kepada anak peserta PJJ, 2) kepada teman anak (pacar atau teman akrab) khusus bagi anak yang bermasalah atau ABK, 3) kepada orangtuanya dan 4) komunikasi transenden kepada Tuhan, mendoakan setiap anak. </div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Sebanyak 81,8 % guru lebih menekankan pada sebatas pemberian tugas, bahkan jarang yang menjelaskan materi, diskusi ataupun tanya jawab. Ini sebuah “modus” dari guru agar anak mandiri, mencari tahu dan mengajak kolaborasi dengan kedua orangtuanya. Plus komunikasi dengan rekan sebayanya. Bila guru dominan diskusi dan tanyaj jawab maka sama saja dengan saat di sekolah yakni klasikal. Ini tidak efektif. PJJ lebih menekankan personal learning.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Sebanyak 77,8 % menjawab tugas menumpuk. Setiap guru memang memberi tugas agar anak mengerjakan. Tugas utama anak didik sebetulnya tidak murni menyelesaikan pelajaran dan tugas akademik. Namun hal yang utama yang diinginkan para guru adalah agar setiap anak dipastikan ada yang dikerjakan dan tidak ke luar rumah. Lebih berisiko bila anak tanpa tugas dari gurunya, Ia bisa boring atau malah keluyuran.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Sebanyak 76,7 % tidak senang PJJ Hasil survai KPAI ini berbeda dengan hasil survai KemenPPPA yang mengatakan bahwa anak 58 % tidak senang PJJ. KemenPPPA melakukan survai di 29 provinsi dengan responden 717 anak. Jangan-jangan nanti ada Lembaga survai lain dan kemudian berbeda lagi. Artinya sangat mungkin terjadi keragaman kesimpulan terkait kepuasan anak dalam PJJ. Keberbedaan dan keragaman hasil survai adalah bahan diskusi.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Anak didik senang atau tidak dengan PJJ itu prioritas no tiga. Anak didik harus ada di rumah dengan “jeratan” tugas, namun tentu tidak memberatkan dan membuat stres. Kesehatan anak adalah utama. Kedua anak tidak keluyuran, belajar no 3. Menumpuknya tugas disisi lain agar Si Anak tidak merasa diliburkan dan hak belajarnya diberikan. Anak akan merasa dimanusiawikan dengan adanya tugas dari gurunya. Bisa dibayangan bila anak libur murni tanpa tugas. Ia akan merasa dibuang dan dianggap tak mampu belajar PJJ.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
PJJ seberanya tidak terlalu menekankan pelajaran melainkan pada pendidikan. PJJ menghendaki setiap anak didik beradaptasi dengan suasana wabah Covid-19. Sehat anak didik adalah utama. Tugas mata pelajaran pun banyak yang kontekstual. Bahkan anak secara mudah dapat mendengarkan siaran televisi mendengarkan! penceramah dan mencatatnya sekemampuannya. Mereka pun saat PJJ diharapakan paham terkat pandemi corona.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Anak dengan PJJ dikenalkan pada sebuah realitas darurat, realitas wabah, realitas social distancing, realitas tanpa sekolah, realitas tanpa bertemu teman di darat, realitas tanpa bertemu guru, realitas tanpa bertemu masyarakat, realitas pentingnya memahami bahwa hidup itu kadang unprediktable. Anak dipaksa memahami satu mata pelajaran “alami” yakni Mata Pelajaran Covid-19 yang menyerang dunia. </div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Saat semua guru, semua orangtua dan para pejabat di negeri ini sudah tiada. Anak-anak didik kitalah yang akan menjadi saksi bagaimana ganasnya Covid-19. Ia akan menjadi “sejarawan” dan ahli yang mampu menjelaskan langsung bagaimana sesungguhnya wabah Covid-19 menyerang kehidupan manusia. Jadi bukan mata pelajaran “mainstream” yang utama saat wabah Covdi-19 melainkan wawasan kebencanaan non alam.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Guru adalah pendidik yang punya tugas mendidik, bukan hanya mengajar. Saat wabah Covid-19 guru memberi tugas pada anak didik bagaikan tugas PPL atau KKN pada para mahasiswa dengan PJJ. Substansi PPJ bukan terletak pada prioritas akademik karena keadaan darurat bencana non alam. Apa targetnya? Seperti yang diatas dituliskan yakni : 1) kesehatan anak, 2) anak tidak keluyuran, 3) anak tetap bisa belajar, 4) quality time bersama orangtua, 5) kemandirian dan uji karakter.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Sangat "ganteng' pernyataan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Ia menyatakan, "Kita semua harus belajar pada anak sekolah dalam kedisiplinan disaat wabah Covid-19. Mereka disiplin diam di rumah". Ini jasa siapa anak sekolah diam di rumah? Tentu jasa gurunya yang "menekan" mereka dengan berbagai "modus" agar tidak keluyuran. Sukses melawan Covid-19 diantaranya karena kehidupan sosial sepi tanpa jutaan anak didik.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Maaf setidaknya ada dua entitas paling istimewa di dunia ini. Semua harus memuliakannya, jangan coba-coba merendahkannya. Pertama generasi paling berharga yakni anak didik. Ia pewaris bangsa dan wajah masa depan kita semua. Kehormatan kita semua ada diperforma mereka pada masa depan. Mereka adalah kita!</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Kedua profesi paling berjasa yakni guru. Presiden, menteri, jenderal, dokter, pengusaha, politisi, kesemuanya lahir melintasi tangan dingin para guru. </div>
<div class="fullpost">
</div>
cucu sumiarsahttp://www.blogger.com/profile/14655357002838294887noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6791242649268326923.post-77609670151104087842020-05-10T12:45:00.003+07:002020-05-10T12:45:42.809+07:00Pentingnya Iman, Imun Dan Imam<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Oleh : Dudung Nurullah Koswara</div>
<div class="fullpost">
(Praktisi Pendidikian)</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Saat wabah Covid-19 ini setidaknya kita harus makin menguatkan tiga hal. Apa tiga hal itu? Tiada lain adalah iman, imun dan imam. Iman terkait kesehatan bathin, imun terkait kesehatan lahir dan imam terkait kesehatan bersosial dalam berkehidupan.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Arti iman dalam ajaran agama versi Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin adalah pengakuan yang melahirkan sikap menerima dan tunduk. Pengakuan atas Tuhan dalam ucap, hati dan tindakan. Jamaah Tabligh mengatakan, “Bila alam jagat raya ditimbang dengan iman maka lebih berat iman”</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Dalam ajaran agama Islam ada kalimah iman yakni Laa ilaaha illallah. Tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusanNya. Tiada kekaguman dalam hati yang paling dalam selain kepada Allah saja. Jangan sisakan, dedak, residu duniawi dalam hati. Semua urusan dunia harus dikeluarkan dalam hati. Masukan Allah, nurullah ke dalam hati. Hati hanya untuk Allah saja!</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Saya coba ketengahkan terkait iman dari sebuah sumber. Semoga jadi bahan belajar. Sekecil-kecilnya Iman akan dibalas dengan surga 10 kali lipat dunia besarnya. Iman membuat seluruh jasad kita dapat taat kepada Allah, dan terhindar dari perbuatan maksiat. Tidak terkesan dengan segala suasana tetapi membuat kesan pada setiap suasana</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Berkeyakinan bahwa kebahagian hidup di dunia dan di akhirat hanya terletak pada sempurnanya Iman dan amal sholeh. Berkeyakinan bahwa kebahagian hidup di dunia dan di akhirat terkait iman. Jangan terlalu mengandalkan pada kebendaan, harta, pangkat, kekuasaan atau keduniaan lainnya. Selalu melihat kebaikan orang lain dan melihat keburukan diri sendiri</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Tanda iman sempurna adalah tidak terkesan dengan maju mundurnya serta hiruk pikuknya keduniaan, tetapi akan merasa rugi dan menyesal apabila ada amal sholeh yang luput atau tertinggal. Orang yang beriman sempurna mengungguli orang-orang lain dalam upaya berbuat kebajikan. Qur'an juga merujuk ke mereka “yang lebih dahulu berbuat kebaikan” (QS Fathir, 35: 32).</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Arti imun dalam dunia kesehatan terkait kekebalan tubuh, terkait daya tahan tubuh kita dari sebuah penyakit. Terutama saat ini daya tahan tubuh merupakan kunci melawan Covid-19. Kekebalan tubuh tetap harus dijaga dan ditingkatkan meski kita sudah mengisolasi diri di rumah demi mencegah penyebaran virus corona.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Imun, imunitas adalah kekuatan kita dalam menghadapi tantangan wabah dan serangan jenis penyakit lainnya. Tak bisa ditawar tubuh kita harus imun. Makanan, minuman, olahraga, pikiran, perasaan, situasi dan bahkan terkait keimanan yang sudah dibahas di atas dapat mensuplai imunitas pada diri kita.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Terakhir apa itu imam. Sederhana saja, imam adalah pemimpin. Kita harus selalu punya pemimpin sebagai rakyat atau ma’mum. Imam adalah sebuah posisi pemimpin dalam agama Islam. Keimaman dalam kehidupan kita di Indonesia adalah berada di tangan Presiden. Presiden adalah imam dalam berbangsa dan bernegara. Wajib diikuti.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
"Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu." (QS. An Nisa' [4]: 59). Kalau kita kaitkan dengan judul di atas ayat ini sangat terkait. Setidaknya terkait kepada dua variabel yakni variabel Iman kepada Allah, Rosulullah, dan variabel imam yakni kepada ulil amri. Tentu imam yang kita ikuti adalah imam yang taat kepada Allah dan RosulNya.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Variabel imam identik dengan ulil amri. Ulil Amri adalah seseorang atau sekelompok orang yang mengurus kepentingan-kepentingan umat. Ketaatan kepada Ulil Amri (pemimpin) merupakan suatu kewajiban umat, selama tidak bertentangan dengan nash yang zahir. Adapun masalah ibadah, maka semua persoalan haruslah didasarkan kepada ketentuan Allah SWT dan Rasul-Nya.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Intinya betapa pentingnya _terutama disaat wabah_ kita kuatkan iman, imun dan keimaman kita. Apalagi di bulan suci Ramadan saat ini. Kuatkan iman dengan berbagai upaya. Jaga imunitas dengan berbagai cara. Plus kuatkan ketaatan kita pada pemimpin. Berpikir dan berprasangka positiflah pada ketiganya. </div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Positiflah kepada Allah. Allah sebagaimana prasangka hamba-Nya. Positiflah kepada kekebalan diri kita, tentu dengan berikhtiar seperti hal di atas. Jangan parnoan, latah, galauan dan suudzon. Positiflah berpikir bahwa kita insyaallah sehat. Hal ini penting ditanamkan pada bawah sadar kita. Agar alam bawah sadar “bekerja” membangun kekuatan tubuh kita. Agar kita “mengebal”.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Terakhir positiflah pada pemimpin kita. Bila kita berpikir negatif pada pilot pesawat saja bisa tak tenang. Percayalah, pesawat akan sampai. Atau seorang istri selalu berpikir negatif pada suaminya sebagai imam, bisa stress. Apalagi pada kepala negara sekelas Presiden. Berpikirlah positif. Seorang Presiden tidak hadir ujug-ujug. Ia dipilih sebagai imam oleh mayoritas jutaan umat manusia. Pemilihnya ada guru, kiyai, ulama, habieb, ilmuwan, rakyat jelata dan jenis lainnya.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Iman, Imun dan Imam semoga ketiganya bisa menjadi milik kita yang terbaik. Iman kita terbaik. Imun kita terbaik dan imam kita pun terbaik. Ya Allah semoga wabah Covid-19 yang saat ini sudah memapar belasan ribu dan ratusan orang sudah meninggal. Semoga cepat berlalu. Kabulkan doa kami ya Allah. Bangsa Indonesia segera bangkit kembali dan Covid-19 segera pergi. Sungguh pertemuan dengan Covid-19 sangat disesali dan perpisahannya sangat diharapkan segera!</div>
<div class="fullpost">
</div>
cucu sumiarsahttp://www.blogger.com/profile/14655357002838294887noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6791242649268326923.post-5254269402716898262020-05-10T12:41:00.001+07:002020-05-10T12:41:22.782+07:00Melihat Pemikiran Iwan Syahril<div class="fullpost">
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Oleh : Dudung Nurullah Koswara</div>
<div class="fullpost">
(Ketua Pengurus Besar PGRI)</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-9i1EQi3Ahyw/XreTGPCfmfI/AAAAAAAAIw4/3_ZBUGYD7YwNZD4iEe4bS6q8c4x8xvGcQCEwYBhgL/s1600/WhatsApp%2BImage%2B2020-05-08%2Bat%2B22.37.05.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="920" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-9i1EQi3Ahyw/XreTGPCfmfI/AAAAAAAAIw4/3_ZBUGYD7YwNZD4iEe4bS6q8c4x8xvGcQCEwYBhgL/s320/WhatsApp%2BImage%2B2020-05-08%2Bat%2B22.37.05.jpeg" width="230" /></a>Dalam tulisannya yang berjudul “Proklamasi dan Transformasi Pendidikan Indonesia Abad ke-21” yang Ia ramu dari buku “Peluang dan Tantangan Pendidikan Abad 21” terbitan STKIP Kebangkitan Nasional-Sampoerna School of Education, 2011. Ia menuliskan terkait pentingnya “kebangkitan” pendidikan di abad 21.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Iwan Syahril menjelaskan bahwa kemerdekaan Indonesia adalah buah karya gerakan terorganisir para pemuda pelajar. Terutama para mahasiswa yang mengecap pendidikan tinggi. Iwan Syahril seolah berpesan bahwa “Hanya dengan gerakan terorganisir sebuah kebangkitan akan tercapai”. Begitu pun dalam dunia pendidikan.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Dunia pendidikan adalah kunci. Ia mengatakan karena pendidikanlah Indonesia terbangun. Kesadaran, persatuan dan cita-cita itu terlahir karena proses pendidikan. Kebangsaan itu terlahir karena pendidikan. Pendidikan menyadarkan kebangsaan. Iwan Syahril dalam tulisannya seolah menghendaki gerakan kebangkitan jilid ke 4, dimulai dari pendidikan!</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Gerakan kebangkitan bangsa kita memang berjiid-jilid, jilid pertama yakni saat generasi Budi Utomo 1908. Jilid ke dua generasi Sumpah pemuda 1928, dan jilid ke tiga generasi saat proklamasi kemerdekaan 1945? Setidaknya perjuangan terorganisir pada masa lalu untuk memerdekakan negara sudah tercapai.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Bagi Iwan Syahril ada perjuangan di abad 21 yang harus mengorganisir ulang kekuatan bangsa yakni melakukan transformasi pendidikan. Bukan hanya reformasi pendidikan. Reformasi baginya hanyalah bentuk lebih baik dari apa yang selama ini kita telah lakukan. Sedangkan transformasi berarti menjadi sebuah bentuk yang berbeda dari apa yang sudah ada selama ini. Berbeda (kebaruan) itu lebih penting dari hanya lebih baik. </div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Iwan Syahril ingin pendidikan Indonesia “tampil beda”. Apakah Ia pengagum Gus Dur yang selalu harus tampil beda? Iwan Syahril memaparkan lima langkah transformasi pendidikan agar kita lebih baik, bangkit dan berbeda. Pertama, pendidikan harus memerdekakan. Ia tidak boleh menjadi penjara kreatifitas dan imajinasi siswa. Ia tak boleh mengerdilkan dan menindas peserta didiknya yang kejeniusannya tidak bisa dibuktikan lewat ujian tertulis semata.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Kedua, pendidikan tidak boleh membungkam rasa ingin tahu siswa yang tak tersentuh oleh buku teks dan soal ujian. Proses belajar mengajar seharusnya tidak berpusat pada guru, sekolah, kurikulum, orang tua, apalagi penguasa, tapi menginspirasi siswa untuk memberi jutaan pertanyaan tentang hal-hal yang nyata di sekitar mereka. Inspirasi yang menggerakkan mereka untuk mengeksplorasi berbagai kemungkinan jawaban dari sumber-sumber pembelajaran yang ada.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Ketiga, pendidikan memberi contoh konsisten implementasi tutur, tindak dan perilaku norma dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat. Ia tidak boleh memodelkan cara berbuat curang, termasuk kolusi, korupsi, maupun manipulasi karena alasan apa pun. Guru dan segenap elemen di sekolah harus menjadi contoh dalam bertindak dan berperilaku yang baik.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Keempat, pendidikan harus menjadi bagian pembangunan bangsa yang ber-Bhineka Tunggal Ika. Ia tidak boleh boleh menyemai bibit curiga, benci, dendam, dan permusuhan, baik karena hal suku, ras, kelas, harta, agama, antar golongan, dan antar bangsa. Idealnya dalam satu ruang kelas di Indonesia terlihat keanekaragaman agama, suku dan kelas sosial. Misalnya ada orang Jawa, Batak, Maluku, Cina, dan Minahasa.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Kelima, pendidikan harus menciptakan budaya belajar yang dicontohkan semua guru. Guru pembelajar menghasilkan pengajaran yang berkualitas. Guru pembelajar selalu mencari pengetahuan terkini dan terus mencari berbagai cara mengajar kreatif dan efektif. Guru pembelajar menginspirasi siswa dan masyarakat untuk gandrung belajar. Karena itu guru pembelajar akan meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Ahaa, kelima pemikiran terkait transformasi pendidikan di atas cukup wow. Sebaiknya para guru membaca dan memahami pemikiran Iwan Syahril yang ditulis sejak tahun 2011. Kini Ia menjadi pejabat Kemdikbud sebagai Dirjen GTK. Ia menjadi “Bapak Muda” para guru. Mengapa menjadi Bapak Muda, bukan mamah muda? Karena Ia Bapaknya para guru dalam usia muda. </div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Itulah era disrupsi. Mendikbud dan Dirjennya adalah generasi muda. Mas Menteri dari Bos Gojek dan Dirjen GTKnya dari guru, dosen Yayasan perguruan swasta. Ada sejumlah harapan pada mereka _Mas Menteri dan Bang Iwan_ yakni nasib guru dan pendidikan harus jauh lebih baik. Mereka masih muda dan pembelajar, kita punya harapan dan guru menanti harapan lebih baik itu.</div>
</div>
<div class="fullpost">
Semoga menginspirasi</div>
<div class="fullpost">
Salam Inovasi</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
#rumahbelajar #dutarumahbelajar #kemendikbud #kemendikbudri #pusdatin #pusdatinkemdikbud #pgrizamannow #gurukampung3t #merdekabelajar #manggaraiberinovasi #nttmaju #majubersamamercerdaskanindonesia #sm3t #komunitasgurupenggerakrumahbelajar</div>
<div class="fullpost">
</div>
cucu sumiarsahttp://www.blogger.com/profile/14655357002838294887noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6791242649268326923.post-34059552028303149332020-05-10T12:38:00.003+07:002020-05-10T12:39:29.491+07:00Guru Cukup 14 Jam KBM<div class="fullpost">
Guru Cukup 14 Jam KBM</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-9i1EQi3Ahyw/XreTGPCfmfI/AAAAAAAAIw0/5MoAdXg3CgcahC5lKquSrA_DMowCgdKpgCLcBGAsYHQ/s1600/WhatsApp%2BImage%2B2020-05-08%2Bat%2B22.37.05.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="920" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-9i1EQi3Ahyw/XreTGPCfmfI/AAAAAAAAIw0/5MoAdXg3CgcahC5lKquSrA_DMowCgdKpgCLcBGAsYHQ/s320/WhatsApp%2BImage%2B2020-05-08%2Bat%2B22.37.05.jpeg" width="230" /></a></div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Oleh : Dudung Nurullah Koswara</div>
<div class="fullpost">
(Ketua Pengurus Besar PGRI)</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Menarik gagasan Guru Besar UPI, Prof. Dr. Said Hamid hasan, MA. Semoga Saya tidak salah menerjemahkan dalam narasi pendidikan berikut. Ia mengatakan, “Guru tidak boleh dibebani mengajar lebih dari 14 jam per minggu”. Aha pendapat ini sangat profesor menurut Saya. </div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Mengapa Saya katakan sangat profesor? Karena gagasan ini seirama dengan realitas tuntutan dunia pendidikan di satuan pendidikan. Ini bukan tuntutan guru, melainkan tuntutan ideal di lapangan. Ini gagasan emas yang harus ditangkap oleh Dirjen GTK yang baru Bapak Dr. Iwan Syahril, Ph.D. Ayo Pak Dirjen yang baru, berani menerima gagasan emas?</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Bukankah Bapak Dirjen belasan tahun sebelumnya sudah mengatakan butuh transformasi pendidikan bukan hanya reformasi pendidikan. Transformasi menurut Pak Dirjen GTK adalah tampil beda. Ada novelty efektif dalam dunia pendidikan kita. KBM 14 jam adalah tampil beda!</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Apa yang menjadi alasan Prof. Dr. Said Hamid Hasan menggagasa KBM 14 jam? Mari kita dalami. Beliau mengatakan guru harus punya waktu untuk belajar, berpikir, mengembangkan kreatifitas. Kalau kita lihat pemikiran Prof. Said Hamid nampaknya ada kemiripan dengan gagasan Pak Dirjen Iwan. </div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Bukankah Pak Dirjen Iwan setuju dengan pentingnya para guru menjadi pembelajar dan menolak guru sebagi tukang ngajar yang mekanis. Saya melihat pemikiran Prof. Said Hamid seirama dengan pemikiran Pak Dirjen Iwan. Pak Dirjen Iwan menuliskan bahwa budaya belajar harus dicontohkan para guru. </div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Prof. Said Hamid di atas mengatakn guru harus punya waktu untuk belajar. Bukankah guru belajar itu adalah buntuk siswa juga. Untuk siswa apa yang dibacanya dan untuk siswa saat Ia terlihat belajar. Siswa melihat guru belajar akan menstimulus rasa ingi belajarnya.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Prof. Said Hamid bahkan tidak setuju UN sudah sejak lama. Ia pun mengkritik UKG yang tak efektif. Selanjutnya Beliau mengatakan di kelas kuliahnya tidak ada lagi UTS dan UAS. Mahasiswa digiring membaca, membuat anotasi dan menulis (makalah). Ini penguatan literasi yang menjadi bagian kelemahan generasi kita. </div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Selanjutnya Prof. Said Hamid “melarang” guru mengajar di sekolah lain atau beberapa sekolah. Beliau mengatakan gegara 24 jam KBM banyak guru kelelahan. Bila saya narasikan guru jadi mondar mandir di sejumlah sekolahan. Habis waktu dan lelah di jalan. Guru habis energi dan menurut Prof. Said Hamid anak jadi dirugikan! Bisa jadi demikian. Guru terlambat, guru harus tarik nafas. Sementara anak didik menunggu.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Kembali ke Pak Dirjen Iwan, Ia menulisakan, “Guru pembelajar selalu mencari pengetahuan terkini dan terus mencari berbagai cara mengajar kreatif dan efektif. Guru pembelajar menginspirasi siswa dan masyarakat untuk gandrung belajar”. Mungkinkah gagasan ini tercapai dengan KBM minimal 24 jam. Bahkan ada guru hampir 40 jam KBM.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Seorang kepala sekolah di Kota Sukabumi mengatakan, “Bila jam guru terlalu banyak maka anak didik dipastikan akan terabaikan. Komunikasi dan sinergi dengan orangtua kurang, Plus pengembangan diri guru menjadi terhambat”. Menuntut profesionalitas guru dalam “jebakan” jam KBM di atas 14 jam sangat tak mudah.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Sebagai pengurus organisasi profesi guru, Saya tahu persis bila jumlah KBM 24 jam bagi guru muda masih mending. Bisa dibayangkan guru senior yang berumur mendekati pensiun mengajar 24 jam KBM. Guru akan terus menua, sementara anak didik tak pernah menua. Mereka selalu dalam usianya dan berganti setiap tahun.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Bila kita harus jujur melihat fakta di lapangan pendidikan kita. Wakasek yang punya beban mengajar 12 jam KBM saja hampir tidak bisa full karena sibuk mengurus tugas tambahan dan tugas pengembangan lainnya. Dahulu saat kepala sekolah ada tugas mengajar 6 jam KBM pun mayoritas tidak bisa masuk.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Mengapa 12 jam dan 6 jam saja hampir tidak bisa maksimal? Karena tugas menjadi guru itu tidak hanya tukang ngajar. Apalagi sekolah yang siswanya ratusan bahkan ribu. Guru jadi robot KBM demi mengendalikan ribuan anak. Bukan demi melayani secara personal dan kreatif. </div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Meminjam istilah Pak Dirjen Iwan ada guru mekanik atau tukang ngajar. Guru mekanik dan tukang ngajar adalah guru yang teacher centered. Sejatinya peran istimewa guru jadi tergerus karena beban KBM. Padahal guru harus sama-sama pembelajar dengan siswa. Polanya student centered. </div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Studen centered adalah guru berhamba pada anak didik. Secara maksimal melayani anak didik, karena punya cukup waktu. Kalau mengajar wajib seminggu 24 jam KBM maka yang terjadi adalah bukan berhamba tapi menjadi “hamba sahaya” pendidikan. Loyo dan tak sempat belajar.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Ayoo Pak Dirjen GTK Bapak Dr. Iwan Syahril, Ph.D lakukan terobosan! Bisakah guru mengajar 14 jam? Biarkan guru punya banyak waktu untuk tarik nafas dan belajar meningkatakan layanan pada setiap anak didik. Guru bukan robot KBM, tetapi manusia pelayan masa depan anak didik!</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
<div class="fullpost">
Semoga menginspirasi</div>
<div class="fullpost">
Salam Inovasi</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
#rumahbelajar #dutarumahbelajar #kemendikbud #kemendikbudri #pusdatin #pusdatinkemdikbud #pgrizamannow #gurukampung3t #merdekabelajar #manggaraiberinovasi #nttmaju #majubersamamercerdaskanindonesia #sm3t #komunitasgurupenggerakrumahbelajar</div>
</div>
<div class="fullpost">
</div>
cucu sumiarsahttp://www.blogger.com/profile/14655357002838294887noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6791242649268326923.post-5664123246917113242020-01-06T11:39:00.000+07:002020-01-06T11:41:32.433+07:00Kepala Sekolah Setor Mulu!<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Oleh : Dudung Nurullah Koswara</div>
<div class="fullpost">
(Ketua Pengurus Besar PGRI)</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Dahulu sebelum alih kelola ada seorang oknum politisi menelopon Saya. Ia menjanjikan Saya untuk menjadi kepala sekolah asal setor. Otak Saya kaget. Ini politis apa badut? Saya simpulkan ini politis kelas badut. Mengapa Saya katakan demikian? Karena politis semacam ini adalah politisi pencari nafkah dengan “membadut” di dunia yang seharusnya mengaspirasikan suara rakyat. </div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Satu lagi ada oknum penegak hukum. Ia ngebadut juga. Ia mengatakan, “Pak Dudung jangan terlalu banyak nulis kritis di media, nanti bapak tidak akan jadi kepala sekolah.” Makin bertambah badut di negeri ini. Plus ada satu lagi seorang birokrat pendidikan mengatakan bahwa Saya mirip LSM. Tak berkarakter pendidik dan tak mencerminkan pengurus organisasi guru. Saya berpikir, “Makin banyak badut di negeri ini”.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-Qw8dTyXQc34/XhK5zRKbhVI/AAAAAAAAIl8/Rt5yYpZzZhk62Sm85Ulwj7YRM6wfec00wCLcBGAsYHQ/s1600/korupsi1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="498" data-original-width="693" height="285" src="https://1.bp.blogspot.com/-Qw8dTyXQc34/XhK5zRKbhVI/AAAAAAAAIl8/Rt5yYpZzZhk62Sm85Ulwj7YRM6wfec00wCLcBGAsYHQ/s400/korupsi1.png" width="400" /></a></div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Saat ini di Jawa Barat lagi hangat kembali OTT seorang pejabat Disdik karena mengumpulkan setoran dari para kepala sekolah. Saya jadi ingat cerita lama saat Saya dimintai sejumlah uang untuk jadi kepala sekolah. Sungguh perbadutan ini sangat jelimet dan mengendap terlalu kuat. Pantas saja kehadiran Jokowi konon katanya sangat tidak didukung sejumlah ASN karena akan memberangus dunia perbadutan dari tradisi semua regim sebelumnya. </div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Bukankah Jokowi mengatakan Rp. 10 000 pun harus ditindak? Kembali pada dunia pendidikan kita yang penuh dengan perbadutan. Saat Jokowi dan Ahok jadi Gubernur DKI Jakarta dunia setor pra rekrutmen kepala sekolah menjadi terminimalisir karena ada sistem lelang. Menjadi kepala sekolah harus lolos seleksi bukan lolos relasi. Jokowi dan Ahok mencontohkan bagaimana rekrutmen kepala sekolah tanpa setor. Merit dan ketat.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Gosip lama, untuk menjadi seorang kepala SMAN di sebuah kota konon katanya dahulu harus meraih kocek Rp. 250 juta? Wow. Dapat dibayangkan bagaimana selanjutnya. Bukankah uang itu harus dikembalikan pada dompet asalnya? Caranya? Ya pasti 1001 cara akan dilakukan. Rusak dunia pendidikan kita bila pimpinan satuan pendidikian diberi SK dengan jalur setor mulu. Sungguh perbadutan ini sudah lama terjadi.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Sekolah idealnya dipimpin oleh kepala sekolah hasil seleksi yang sangat ketat. Seleksi tanpa pulus, bukan hasil relasi dan suap sapi maksud Saya suapisasi. Bila seorang kepala sekolah hasil seleksi ketat, buah prestasi maka bawaan memimpin sekolahnya akan kearah prestasi. Bila jadi kepala sekolah karena setor dan kepentingan politik maka bawaannya pasti politik dan setoran mulu. Setor mulu adalah budaya buruk dalam dunia birokrasi kita.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Apresiasi pada Gubernur Baru Ridwan Kamil terkait rekrutmen kepala sekolah SMA/SMK/SLB di Jawa Barat. Sampai saat ini Saya belum mendapatkan aspirasi terkait budaya “setor mulu” dari regim RK. Visi Jabar Juara Lahir Bathin nampaknya akan terus dilecut Gubernur RK. Saya membaca rekrutmen kepala sekolah tahun 2019 di era Gubernur RK sangat ketat dan bagai masuk lubang jarum sempit. </div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Dapat dibayangkan akhir tahun ini dari pendaftar 997 guru SMA/SMK/SLB terbaik dan semuanya sudah jadi wakasek diterima hanya 69 orang dalam seleksi kepala sekolah. Dari 997 pendaftar diseleksi administrasi dan dinyatakan lolos menjadi 600 peserta seleksi lanjutan. Dari 600 kembali diseleksi menjadi 300 orang yang terpilih. Dari 300 terpilih kembali diseleksi menjadi 100 terbaik. Dari 100 terbaik kembali diseleksi substansi, tertulis, wawancara oleh LPPKS dari Solo. Akhirnya terpilih 69 terbaik. Sungguh sulit!</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Gubernur RK dan Kadisdik Jawa Barat, Dewi Sartika nampaknya berkomitmen kuat untuk suguhkan Jabar Juara lahir bathin. Menarik sambutan Kadisdik Jawa Barat dan Sekertaris Disdik Jawa Barat yang mengatakan tentang transparansi rekrutmen kepala sekolah tahun ini. Bahkan Sekdisdik Jawa Barat Firman Adam mengatakan, “Tidak ada lagi kepala sekolah ujug-ujug”. Saya jadi berpikir kepala sekolah ujug-ujug itu apa ya? Mungkin kepala sekolah tanpa selesksi dan hasil setor mulu.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Saat ini eranya dadah atau goodbye pada segala bentuk “setor mulu”. Era merdeka belajar, era guru penggerak, era kepala sekolah merdeka. Merdeka dari segala bentuk “setor mulu” yang sangat tak sehat dalam dunia pendidikan kita. Segalanya berawal dari dunia pendidikan. Bila dunia pendidikan masih menyisakan mental “setor mulu” residu dari politik pra alih kelola maka sampai kapan dunia Indonesia akan membaik? Getir memang kisah OTT di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Cianjur.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Ada sekitar 514 kota kabupaten dan 34 provinsi di Indonesia, apakah bisa terbebas dari budaya “setor mulu”? Apakah dana BOS, DAK dana pendidikan lainnya bebas dari budaya “setor mulu?” Selama seorang abdi negara, menjadi PNS, menjadi kepala sekolah, menjadi pejabat pendidikan terkait budaya “setor mulu” maka selama itu pula dunia pendidikan kita hanyalah konservasi drama perbadutan. Stop dunia badut! Mari kita mulai dari kewarasan yang bisa dipertanggung jawabkan dihadapan rakyat dan Tuhan Yang Maha Esa. Itu pun kalau percaya Tuhan!</div>
<div class="fullpost">
</div>
cucu sumiarsahttp://www.blogger.com/profile/14655357002838294887noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6791242649268326923.post-31546292319090540682020-01-03T09:00:00.002+07:002020-01-03T09:01:15.627+07:00Mengapa Perlu FKSJJ,19?<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Oleh : Dudung Nurullah Koswara</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Sahabat wow komunitas Cakep’19 yang sudah lulus Diklat Kepala Sekolah, harus dihimpun dan dirawat. Cakep’19 adalah kumpulan orang terpilih asset Disdik Jawa Barat. Mereka semua adalah petarung pendidikan yang lolos dari lubang jarum sempit seleksi calon kepala sekolah. Jumlah 69 orang dari 997 guru terbaik Jawa Barat tentu bukan jumlah orang sembarangan.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Sejumlah 997 guru peserta seleksi calon kepala sekolah adalah para wakasek dan guru prestasi. Sejumlah lomba pernah mereka ikuti dan sejumlah negara pernah mereka kunjungi. Endingnya setelah proses administrasi dari 997 terseleksi 600 terbaik. Dari 600 terseleksi lagi sejumlah 300 guru terbaik. Dari 300 terseleksi lagi 100 guru teristimewa. Dari 100 guru teristimewa dalam seleksi substansi lahirlah 69 ter-wow!</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-gjiPQlHyGV4/Xg6gHTzpsHI/AAAAAAAAIlw/kW_MUvJdIG4lQdjEVCQYctX12wwCNSXPgCLcBGAsYHQ/s1600/WhatsApp%2BImage%2B2020-01-01%2Bat%2B11.05.25.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="677" data-original-width="1280" height="210" src="https://1.bp.blogspot.com/-gjiPQlHyGV4/Xg6gHTzpsHI/AAAAAAAAIlw/kW_MUvJdIG4lQdjEVCQYctX12wwCNSXPgCLcBGAsYHQ/s400/WhatsApp%2BImage%2B2020-01-01%2Bat%2B11.05.25.jpeg" width="400" /></a></div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Potensi 69 Calon kepala sekolah ini harus dipelihara, dirawat dan terus diberi suplemen agar lebih berdaya. Harus dibentuk sebuah forum yang menjadikan mereka semua semakin learning, semakin improve, move on dan berprestasi. Meraka semua harus menjadi Kepala Sekolah Penggerak yang melahirkan iklim Merdeka Belajar dan lahirnya sekolah SRA. Sunguh sebuah kerugian bila 69 Kepala Sekolah terbaik tidak “dimanfaatkan” untuk Jabar Juara Lahir Batin.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Ungkapan bijak mengatakan, “Kehadiran kepala sekolah yang baik sudah menyelesaikan 50 persen masalah pendidikan”. Betapa strategisnya entitas para kepala sekolah di sebuah negara. Urusan Pendidikan pada hakekatnya bukan urusan Mendikbud, Dirjen dan para pejabat Disdik melainkan urusan para kepala sekolah. Kepala sekolah berdaya, berprestasi dan mampu menjadi pemimpin pembelajaran yang baik akan memudahkan tercapainya tujuan pendidikan nasional.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Merawat, memulyakan dan memberdayakan para kepala sekolah sama dengan merawat masa depan Pendidikan Indonesia. Prof. Dr. Ibrahim Bafadal mengatakan betapa sangat startegisnya peran kepala sekolah. Bahkan Permendikbud No 6 Tahun 2018 tidak lagi menjadikan kepala sekolah sebagai tugas tambahan melainkan menjadi tugas utama. Kepala sekolah menjadi manajer dan pemimpin satuan pendidikan. Artinya ada otoritas penuh agar setiap kepala sekolah merdeka dalam memberdayakan segenap potensi satuan pendidikan.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
FSKJJ’19 hadir menawarkan sebuah komunitas kepemimpinan pembelajaran yang membentuk learning community. Harapannya akan lahir para kepala sekolah penggerak yang berbeda dengan para kepala sekolah sebelumnya yang menurut Sekdisdik Jabar. Firman Adam dengan sebuatan Kepala Sekolah Ujug-ujug. Kepala sekolah ujug-ujug adalah kepala sekolah “mendadak dangdut” abra kadabra, simsalabim politik. FKSJJ’19 adalah para kepala sekolah kebalikan dari hal di atas.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
FKSJJ’19 punya tanggung jawab moral dan akuntabilitas profesi. Forum harus mampu menghadirkan novelty dari para kepala sekolah hasil seleksi yang ketat. Mampukah para kepala sekolah angkatan Cakep’19 berkiprah mengusung Jabar Juara Lahir bathin khusus dalam dimensi pendidikan? Harus mampu! Kemampuan itu lahir dari kemauan. Lahirnya FKSJJ’19 adalah buah dada, maksus Saya buah kemampuan yang menyesak di dada para kepala sekolah penggerak. Mari rapatkan barisan buktikan kita beda!</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Arnold Joseph Toynbee melahirkan teori Challenge and Response. Setiap tantangan pasti ada jawaban, harus mampu dijawab. Tantangan Jabar Juara Lahir Bathin akan direspon oleh para kepala sekolah terpilih yang terhimpun dalam FKSJJ’19. Dengan segala kekurangan dan kelebihan yang dimiliki para kepala sekolah hasil Diklat Cakep’19 bertekad menghimpun kekuatan dan saling belajar. Pepatah bijak mengatakan, “Satu orang penakut bertemu dengan seorang penakut lainnya maka akan lahirkan mental setengah berani”.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Dapat dibayangkan bila 69 pemberani, smart dan wow bertemu dalam sebuah forum maha hidup yang disebut FKSJJ’19. Sungguh akan menggetarkan jagat “Dunia Persilatan” Pendidikan Jawa Barat! Bisa! Pasti Bisa. SMK Bisa! SLB Luar Biasa! SMA Juara! Mari kita teriakan dan kerjakan segala geliat dan dinamika yang mampu melahirkan prestasi dan layanan terbaik bagi anak didik Jawa Barat. Anak didik Jawa Barat adalah garapan kita. Semoga kelak akan lahir Nadiem Nadiem baru buah layanan terbaik kita. Bersama kita bisa! Bisa karena Bersama! Semua bergerak, bergerak semua!</div>
<div class="fullpost">
</div>
cucu sumiarsahttp://www.blogger.com/profile/14655357002838294887noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6791242649268326923.post-51445377286571661932020-01-03T08:51:00.002+07:002020-01-03T08:51:19.552+07:00Tak Penting Kemampuan<div class="fullpost">
Oleh Dudung Nurullah Koswara</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Sejumlah orang sukses ternyata tidak lahir karena kemampuan, kesanggupan dan modal keluarga yang wow. Ternyata sejumlah orang sukses lahir dari kemauan. Kemauan yang keras bisa membuat seseorang sukses meraih sebuah target bahkan melebihi target,</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-GEgcsn7yfoE/Xg6d0aiArzI/AAAAAAAAIlk/BG_0MdnrGmokbcOZt8pLYt9xOzS-TyUxACLcBGAsYHQ/s1600/WhatsApp%2BImage%2B2020-01-01%2Bat%2B19.09.34.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="840" data-original-width="1280" height="262" src="https://1.bp.blogspot.com/-GEgcsn7yfoE/Xg6d0aiArzI/AAAAAAAAIlk/BG_0MdnrGmokbcOZt8pLYt9xOzS-TyUxACLcBGAsYHQ/s400/WhatsApp%2BImage%2B2020-01-01%2Bat%2B19.09.34.jpeg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Penutupan Diklat Calon Kepala Sekolah Prop Jabar 2019</td></tr>
</tbody></table>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Anda kenal Arnold Schwarzernegger? Ya Ia adalah seorang pemuda yang sangat keras kemauannya untuk menjadi seorang binaraga. Bahkan Ia pernah kabur dari negeri asalnya dan kabur dari dunia militer. Ia fokus pada kesukaannya yakni olahraga binaraga.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Apa hasilnya dari kemauan keras Arnold? Ia menjadi juara dunia. Ia menjadi orang terkenal. Ia menjadi aktor laga. Ia menjadi kaya raya. Ia menjadi seorang Gubernur. Ia benar-benar berawal dari punya kemauan yang sangat keras ingin menjadi atlit binaraga. Bukan hanya sukses menjadi atlit binaraga malah jadi aktor, senator dan kepala daerah .</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Sejumlah orang sukses dapat kita baca dalam sejumlah buku. Mayoritas mereka bukan karena mampu melainkan karena kemauan yang keras bahkan sangat-sangat keras. Kemauan keras ini adalah kunci sukses bahkan lebih ekstrim orang Jepang punya motivasi, “Bila perlu mengorbankan diri untuk sebuah kesuksesan”.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Sahabat pembaca kita tidak harus mengorbankan diri apalagi mengorbankan orang lain untuk meraih sebuah kesuksesan. Kita cukup mengorbankan waktu, kesenangan, istirahat dan bila perlu sanggup menunda kesenangan. Bertahan dalam derita sebuah syarat perjuangan. Lakukan sesuatu melebihi orang lain melakukannya.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Saat orang lain berjalan kita harus berlari. Saat orang lain berlari jangan pernah kita berhenti. Tidak ada kata istirahat bagi orang yang punya kemauan keras. Istirahat orang yang memiliki kemauan keras adalah saat Ia sudah meraih apa yang diinginkan. </div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Sosok Jokowi adalah sosok teladan kita. Ia terlihat tidak gesit dan tidak smart. Ia terlihat _oleh lawan politik_ tidak mampu, tidak cakap dan tidak punya sesuatu yang wow. Namun apa yang terjadi! Ajaib! Ia berhasil menjadi tokoh nasional saat ini. Ia menjadi seorang Presiden dua periode. Jokowi hadir representasi dari sebuah kemauan yang keras bukan kemampuan.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Jokowi adalah orang yang mau, bukan orang yang mampu. Beda dengan Prabowo, Sandiaga Uno dan sejumlah tokoh lainnya. Mereka orang yang mampu saat bergrak dalam keinginan menjadi pemimpin. Jokowi hanyalah pedagang mebeler yang awalnya tak punya kemampuan luar biasa.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Kemauan yang kuat Jokowi untuk melakukan hal terbaik bagi keluarga berujung jadi seorang Presiden. Ia satu-satunya tokoh nasional yang lahir identik dari pinggiran, wong cilik bahkan disebut sejumlah nyinyiran manusia got. Sungguh ajaib karena kemauan yang keras Jokowi jadi orang no 1 di negeri ini.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Kemauan untuk lebih baik adalah kunci. Bila perlu kita harus punya kemaun yang gila. Gila pada kemauan. Jadilah orang gila dalam mewujudkan sebuah kemauan. Orang punya kemauan tinggi adalah orang yang kerja, kerja, kerja dan kerja. Bukan omdo, ombo dan banyak bicara. Sedikit bicara banyak berkarya.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Sukses bukan dominasi orang kaya, orang mampu dan orang besar. Sukses miliknya orang-orang yang punya kemauan tinggi. Kemauan mesti dibarengi dengan keyakinan dan harapan yang wow. Tuhan akan selalu hadir memberi dukungan pada setiap hambanya yang berikhtiar maksimal. Berakit-rakit kehulu, berenang ketepian. Itulah hidup.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Bila ada orang punya kemauan besar tapi tidak ikhtiar itu namanya bukan kemauan melainkan "kemaluan besar". Ia malu-malu untuk melakukan. Memang pepatah bijak mengatakan, “Malu sebagian dari iman”. Pepatah lain mengatakan, "Ikhtiar baik adalah jihad". Namun malu-maluin karena gagal minus ikhtiar sungguh menyedihkan. Saat orang lain mendapatkan anugerah malah Ia gerah dan marah-marah. Sedih kan?</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Tancapkan kemauan kita lebih dahulu di alam mental kita. Inves di bawah sadar kita bahwa kita akan menjemput apa yang kita maui. Dari mau menjadi maju. Dari maju menjadi bergerak. Dari bergerak menjadi pelaku. Dari pelaku menjadi pekerja ahli. Dari pekerja ahli menjadi peraih sukses. Sang ahli akan mampu menaklukan sebuah tantangan.</div>
<div class="fullpost">
<br /></div>
<div class="fullpost">
Kemauan ternyata lebih penting dari kemampuan. Si Mampu yang tak ada guam atau kemauan bisa menjadi tertinggal. Si Mau yang tak punya kemampun lambat laun menjadi mampu dan ahli karena terus berikhtiar. Kemauan yang keras 50 persen sudah mendapatkan apa yang diinginkan. Sukses adalah 1 persen ide 99 persen kemauan mengerjakan.</div>
<div class="fullpost">
</div>
cucu sumiarsahttp://www.blogger.com/profile/14655357002838294887noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6791242649268326923.post-9633828342903617412018-08-20T14:16:00.000+07:002018-08-20T14:16:03.168+07:00Hari Pertama Sekolah, Siswa Di Bogor Melakukan Tawuran<span style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px;">Hari pertama masuk sekolah di Kota Bogor diwarnai aksi tawuran </span><span style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px;">antar siswa. Dua kelompok siswa SMK di Kota Bogor terlibat tawuran di Jalan Raya Soleh Iskandar.</span><br style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px;" /><br style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px;" /><span style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px;">Sekitar 9 siswa diamankan warga karena terlibat tawuran dengan barang bukti celurit dan samurai. Aksi tawuran tidak memakan korban dan tidak berlangsung lama. Warga dan pengemudi ojek onljne yang mangkal di sekitar lokasi langsung berinisiatif untuk membubarkan aksi tawuran.</span><div class="fullpost">
</div>
<div>
<span style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px;"><br /></span></div>
<div>
<span style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px;">"Kita juga hati-hati bubarinnya, takut juga kena celurit, makanya banyak warga yang bawa bambu sama kayu," kata Rizqi, pengendara motor yang ditemui di lokasi, Senin (16/7/2018) sore pukul 15:30 WIB.</span><br style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px;" /><br style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px;" /><span style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px;">Tidak lama kemudian, sekitar 9 siswa yang diduga terlibat tawuran berhasil ditangkap warga dan langsung diamankan di pos keamanan kampus UIKA yang tak jauh dari lokasi. Siswa yang tertangkap, nyaris menjadi bulan-bulanan warga yang kesal dengan ulah para pelajar yang kerap tawuran belakangan ini. </span><br style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px;" /><br style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px;" /><span style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px;">"Ini bukan pelajar namanya kalau bawa celurit begitu, sudah siap </span><em style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px;">ngelukain</em><span style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px;">orang itu. Penjarain saja, jangan sekolah," teriak warga.</span></div>
<div>
<span style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px;">Randi Eko, petugas keamanan UIKA yang ditemui di lokasi mengatakan, dua kelompok siswa yang terlibat berasal dari 2 SMK swasta berbeda.</span><br style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px;" /><br style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px;" /><span style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px;">"Jadi ini infonya yang tawuran ini kebanyakan siswa-siswa baru. Anak TD (Tri Dharma) sama YKTB. Ada senior-seniornya juga di situ, jadi anak baru ini diuji disuruh tawuran," kata Randi.</span><br style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px;" /><br style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px;" /><span style="background-color: white; color: #2d2d2d; font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px;">Saat ini, 9 siswa SMK yang diamankan warga langsung dibawa ke Polsek Tanah Sareal. Barang bukti senjata tajam berupa celurit juga diserahkan ke polisi.</span></div>
cucu sumiarsahttp://www.blogger.com/profile/14655357002838294887noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6791242649268326923.post-29445621679462710102018-08-20T14:06:00.001+07:002018-08-20T14:06:20.532+07:00Para Siswa SMK Malang Juarai Lomba Animasi se-ASEAN<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: AcuminPro, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 14px;">
Generasi muda Indonesia kembali menunjukkan prestasinya di tingkat internasional. Kali ini, berita membanggakan berasal dari siswa-siswi di SMKN 4 Malang. Mereka adalah Toby Nugroho Wibisono, Salsabilla Aulia Rahma dan Khadijah</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: AcuminPro, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 14px;">
.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: AcuminPro, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 14px;">
Dalam ajang SEA Creative Camp 2018, mereka menamai tim mereka dengan sebutan '<em style="box-sizing: border-box;">animation team</em> - SMKN 4 Malang'. Mereka berhasil menjadi pememang dalam kategori animasi 2D setelah mengirimkan karya animasinya yang berjudul KIWA - The Adventure of Dayu and Ong.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: AcuminPro, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 14px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: AcuminPro, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 14px;">
Dari KIWA, akhirnya mereka mendapatkan kemenangan. Perasaan senang pun dirasakan mereka tak terkecuali para guru, karena telah membanggakan sekolah. Namun terlepas dari itu semua, hasil kerja keras mereka akhirnya membuahkan hasil.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: AcuminPro, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 14px;">
Hal ini menjadi peluang, bahwa karya anak bangsa seperti animasi ini dapat bersaing di kancah internasional. Tentu adanya prestasi ini bisa menjadi penyemangat anak bangsa lainnya untuk terus berkarya.</div>
<h2 class="article-content-body__item-title" data-component-name="desktop:read-page:article-content-body:section:pagetitle" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #393939; font-family: AcuminPro, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 24px; font-weight: 500; line-height: 1.29; margin-bottom: 30px; margin-top: 40px;">
Petualangan Dayu</h2>
<div class="article-content-body__item-media" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: AcuminPro, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 14px;">
<figure class="read-page--photo-gallery--item" data-component-name="desktop:read-page:photo-gallery:item" data-component="desktop:read-page:photo-gallery:item" data-copy-link-url="https://www.liputan6.com/citizen6/read/3466204/selamat-siswa-smk-di-malang-juarai-lomba-animasi-se-asean" data-description="Siswa SMKN 4 Malang, animator film KIWA (credit: youtube.com)" data-image="https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/mA5r6W3nZYrQCbpCoFDQw7El7QE=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2097243/original/041693300_1524038363-kiwa-2.jpg" data-photo-gallery-page="2" data-photo-id="?photo=2097243" data-share-url="https://www.liputan6.com/citizen6/read/3466204/selamat-siswa-smk-di-malang-juarai-lomba-animasi-se-asean?photo=2097243" data-title="Siswa SMKN 4 Malang, animator film KIWA (credit: youtube.com)" id="gallery-image-2097243" style="box-sizing: border-box; clear: both; margin: 0px 0px 30px; padding: 0px;"><div class="read-page--photo-gallery--item__content js-gallery-content" style="background-color: #dddddd; box-sizing: border-box; overflow: hidden; position: relative;">
<a class="read-page--photo-gallery--item__link" href="https://www.liputan6.com/citizen6/read/3466204/selamat-siswa-smk-di-malang-juarai-lomba-animasi-se-asean#" style="background: 0px 0px; box-sizing: border-box; color: #f67638; display: block; text-decoration-line: none;"><picture class="read-page--photo-gallery--item__picture" style="box-sizing: border-box;"><source data-srcset="https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/i9calSECQzI9_QlHuv_A2NXPH6Y=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2097243/original/041693300_1524038363-kiwa-2.jpg 1x, https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/lTF4gyzqNJJCUpoLP-5SJMQeH7E=/1280x720/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2097243/original/041693300_1524038363-kiwa-2.jpg 2x" data-template-var="source-webp" srcset="https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/i9calSECQzI9_QlHuv_A2NXPH6Y=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2097243/original/041693300_1524038363-kiwa-2.jpg 1x, https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/lTF4gyzqNJJCUpoLP-5SJMQeH7E=/1280x720/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2097243/original/041693300_1524038363-kiwa-2.jpg 2x" style="box-sizing: border-box;" type="image/webp"></source><source data-srcset="https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/mA5r6W3nZYrQCbpCoFDQw7El7QE=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2097243/original/041693300_1524038363-kiwa-2.jpg 1x, https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/OfLUK_YCMDq42jylxLHP3TGsjbk=/1280x720/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2097243/original/041693300_1524038363-kiwa-2.jpg 2x" data-template-var="source" srcset="https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/mA5r6W3nZYrQCbpCoFDQw7El7QE=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2097243/original/041693300_1524038363-kiwa-2.jpg 1x, https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/OfLUK_YCMDq42jylxLHP3TGsjbk=/1280x720/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2097243/original/041693300_1524038363-kiwa-2.jpg 2x" style="box-sizing: border-box;"></source><img alt="Siswa SMKN 4 Malang, animator film KIWA (credit: youtube.com)" class="read-page--photo-gallery--item__picture-lazyload lazyloaded" data-height="360" data-src="https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/mA5r6W3nZYrQCbpCoFDQw7El7QE=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2097243/original/041693300_1524038363-kiwa-2.jpg" data-template-var="image" data-width="640" height="360" src="https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/mA5r6W3nZYrQCbpCoFDQw7El7QE=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2097243/original/041693300_1524038363-kiwa-2.jpg" style="border: 0px; box-sizing: border-box; vertical-align: middle; width: 640px;" width="640" /></picture><span class="read-page--photo-gallery--item__icon read-page--photo-gallery--item__icon_zoom i-gallery-zoom js-icon-zoom" style="background-color: rgba(0, 0, 0, 0.6); background-image: url("data:image/svg+xml; background-position: center center; background-repeat: no-repeat; border-radius: 50%; bottom: 0px; box-sizing: border-box; display: block; height: 50px; left: 0px; margin: auto; opacity: 0; position: absolute; right: 0px; top: 0px; width: 50px;"></span><span class="read-page--photo-gallery--item__icon read-page--photo-gallery--item__icon_plus i-gallery-plus js-icon-plus" style="background-color: rgba(0, 0, 0, 0.6); background-image: url("data:image/svg+xml; background-position: center center; background-repeat: no-repeat; box-sizing: border-box; display: block; height: 40px; position: absolute; right: 0px; top: 0px; width: 40px;"></span></a><div class="read-page--photo-gallery--item__social-share js-social-share" style="background: rgba(0, 0, 0, 0.6); box-sizing: border-box; opacity: 0; position: absolute; right: 0px; top: 0px; width: 40px;">
<a class="read-page--photo-gallery--item__share-button js-share-button" href="https://www.facebook.com/sharer/sharer.php?u=https://www.liputan6.com/citizen6/read/3466204/selamat-siswa-smk-di-malang-juarai-lomba-animasi-se-asean" style="background-color: transparent; box-sizing: border-box; color: #f67638; float: left; height: 40px; text-decoration-line: none; width: 40px;"><span class="read-page--photo-gallery--item__share-icon read-page--photo-gallery--item__share-icon_facebook i-gallery-facebook" style="background-image: url("data:image/svg+xml; background-position: center center; background-repeat: no-repeat; box-sizing: border-box; display: block; height: 40px; margin: 0px auto; width: 40px;"></span></a><a class="read-page--photo-gallery--item__share-button js-share-button" href="https://twitter.com/intent/tweet?text=https://www.liputan6.com/citizen6/read/3466204/selamat-siswa-smk-di-malang-juarai-lomba-animasi-se-asean" style="background-color: transparent; box-sizing: border-box; color: #f67638; float: left; height: 40px; text-decoration-line: none; width: 40px;"><span class="read-page--photo-gallery--item__share-icon read-page--photo-gallery--item__share-icon_twitter i-gallery-twitter" style="background-image: url("data:image/svg+xml; background-position: center center; background-repeat: no-repeat; box-sizing: border-box; display: block; height: 40px; margin: 0px auto; width: 40px;"></span></a><a class="read-page--photo-gallery--item__share-button js-share-button" href="https://plus.google.com/share?url=https://www.liputan6.com/citizen6/read/3466204/selamat-siswa-smk-di-malang-juarai-lomba-animasi-se-asean" style="background-color: transparent; box-sizing: border-box; color: #f67638; float: left; height: 40px; text-decoration-line: none; width: 40px;"><span class="read-page--photo-gallery--item__share-icon read-page--photo-gallery--item__share-icon_google-plus i-gallery-gplus" style="background-image: url("data:image/svg+xml; background-position: center center; background-repeat: no-repeat; box-sizing: border-box; display: block; height: 40px; margin: 0px auto; width: 40px;"></span></a><a class="read-page--photo-gallery--item__share-button" href="mailto:?to=&subject=%5BLIPUTAN6%5D%20Selamat%2C%20Siswa%20SMK%20di%20Malang%20Juarai%20Lomba%20Animasi%20se-ASEAN&body=https%3A%2F%2Fwww.liputan6.com%2Fcitizen6%2Fread%2F3466204%2Fselamat-siswa-smk-di-malang-juarai-lomba-animasi-se-asean" style="background-color: transparent; box-sizing: border-box; color: #f67638; float: left; height: 40px; text-decoration-line: none; width: 40px;"><span class="read-page--photo-gallery--item__share-icon read-page--photo-gallery--item__share-icon_email i-gallery-email" style="background-image: url("data:image/svg+xml; background-position: center center; background-repeat: no-repeat; box-sizing: border-box; display: block; height: 40px; margin: 0px auto; width: 40px;"></span></a><a class="read-page--photo-gallery--item__share-button js-copy-link" href="https://www.liputan6.com/citizen6/read/3466204/selamat-siswa-smk-di-malang-juarai-lomba-animasi-se-asean" style="background-color: transparent; box-sizing: border-box; color: #f67638; float: left; height: 40px; text-decoration-line: none; width: 40px;"><span class="read-page--photo-gallery--item__share-icon read-page--photo-gallery--item__share-icon_copy-link i-gallery-copy-link" style="background-image: url("data:image/svg+xml; background-position: center center; background-repeat: no-repeat; box-sizing: border-box; display: block; height: 40px; margin: 0px auto; width: 40px;"></span></a></div>
</div>
<figcaption class="read-page--photo-gallery--item__caption" style="border-bottom: 1px solid rgb(238, 238, 238); border-radius: 0px 0px 5px 5px; box-sizing: border-box; color: #787878; font-size: 12px; line-height: 1.42; padding: 10px 15px;"><span style="box-sizing: border-box;">Siswa SMKN 4 Malang, animator film KIWA (credit: youtube.com)</span></figcaption></figure></div>
<div class="article-content-body__item-content" data-component-name="desktop:read-page:article-content-body:section:text" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: AcuminPro, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 14px;">
<div style="box-sizing: border-box;">
Terdapat 13 <em style="box-sizing: border-box;">chapter</em> dalam film tersebut. Di <em style="box-sizing: border-box;">chapter</em> pertama mereka memberikan judul Arrival of the Dark Queen. Menceritakan sebuah desa yang bernama Desa Girah dengan penduduknya yang damai. Di dalam desa tersebut hiduplah seeorang tokoh agama bernama Uwa Bardah dengan satu anaknya. Seorang anak perempuan bernama Dayu. Dayu ini mempunyai hewan peliharaan, Ong namanya.</div>
<div style="box-sizing: border-box;">
<br /></div>
<div style="box-sizing: border-box;">
Pada suatu hari, langit pun menjadi gelap ketika Uwa Bardah sedang berdoa. Ia merasakan ada yang tidak beres dan sesuatu akan datang. Ia pun meminta Dayu dan Ong untuk masuk ke dalam rumah. Dan benar saja, para penduduk desa secara misterius terkena wabah penyakit, padi di sawah yang rusak dan rumah-rumah terbakar secara misterius.</div>
<div style="box-sizing: border-box;">
<br /></div>
<div style="box-sizing: border-box;">
Seketika itu muncullah sosok wanita bernama Datu. Datu ini merupakan sosok mistis yang mempunyai aura gelap dan berkekuatan jahat. Pertarungan antara Uwa Bardah dan Datu tak bisa terhindarkan. Uwa Bardah berusaha keras melawan, ia pun merasa kesulitan menanganinya.</div>
<div style="box-sizing: border-box;">
Tanpa di duga Dayu dan oOng pun datang. Mereka membantu Uwa Bardah. Lantas bagaimana Dayu dan Ong bisa mengalahkan wanita mistis tersebut? Tunggu saja kelanjutan dari cerita petualangan Dayu ini ya.</div>
</div>
<div class="fullpost">
</div>
cucu sumiarsahttp://www.blogger.com/profile/14655357002838294887noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6791242649268326923.post-16143871401889580112018-08-20T13:57:00.001+07:002018-08-20T13:57:14.736+07:00Daftar Sekolah Unggulan Di indonesia<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name" style="background-color: #fefdfa; color: #d52a33; font-family: Georgia, Utopia, "Palatino Linotype", Palatino, serif; font-size: 22px; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-weight: normal; line-height: normal; margin: 0px; position: relative;">
<div class="bodyArticle" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px;">
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
<span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">1. SMK 10 Jakarta Timur</span> </div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
<img alt="paskibraka-di-kemdikbud-2015-1781c610298d1c832f40f0ea51f71e60.jpg" data-action="zoom" data-pagespeed-url-hash="900420977" height="auto" src="https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160119/paskibraka-di-kemdikbud-2015-1781c610298d1c832f40f0ea51f71e60.jpg" style="border: 0px; box-sizing: border-box; vertical-align: middle;" width="100%" />Sumber gambar: smkn10jakarta.sch.id</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
SMK Negeri 10 Jakarta memiliki dua bidang keahlian, yaitu Binis dan Manajemen serta Teknologi Informasi dan Komunikasi. Selain itu, sekolah ini juga punya empat kompetensi keahlian yaitu Administrasi Perkantoran (AP), Akuntansi (AK), Pemasaran (PM), dan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL).</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
<span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">2. SMK Negeri 1 Tamansari, Pangkal Pinang</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
<img alt="thumb-big-mjaxmzexmjawndmwmzqxodyyntu2ndg-0a6b4dc239cec02a91659e2d0dd47788.JPG" data-action="zoom" data-pagespeed-url-hash="1729810073" height="auto" src="https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160119/thumb-big-mjaxmzexmjawndmwmzqxodyyntu2ndg-0a6b4dc239cec02a91659e2d0dd47788.JPG" style="border: 0px; box-sizing: border-box; vertical-align: middle;" width="100%" />Sumber gambar: smkn1-pkp.sch.id</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
SMK ini merupakan SMK yang pertama kali meraih Adiwiyata Mandiri di Propinsi Kepulauan Bangka Belitung. Sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013 pada Tahun Pelajaran 2013/2014 juga menjadi Sekolah Pendidikan Karakter sejak 2010.</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
<span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">3. SMK N 1 Pekanbaru</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
<img alt="1baru-cfa5ca146445f73880a72645b3510e68.jpg" data-action="zoom" data-pagespeed-url-hash="1545492347" height="auto" src="https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160119/1baru-cfa5ca146445f73880a72645b3510e68.jpg" style="border: 0px; box-sizing: border-box; vertical-align: middle;" width="100%" />Sumber gambar: smkn1pekanbaru.sch.id</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
SMKN 1 Pekanbaru merupakan salah satu sekolah yang telah ditunjuk sebagai Pilot Project pelaksanaan Kurikulum 2013 sejak tahun lalu.</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
<span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">4. SMK Telkom Sandhy Putra, Jakarta Barat</span></div>
<div class="bodyArticle" style="box-sizing: border-box;">
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
<br /></div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
<img alt="smk-telkom-jakarta-2-56abdf3bb0d732a2a273f477a57f56d8.jpg" data-action="zoom" data-pagespeed-url-hash="2679911729" height="auto" src="https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160119/smk-telkom-jakarta-2-56abdf3bb0d732a2a273f477a57f56d8.jpg" style="border: 0px; box-sizing: border-box; vertical-align: middle;" width="100%" />Sumber gambar: smktelkom-jkt.sch.id</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
Sejak bulan Maret 2014, SMK Telkom Sandhy Putra Jakarta sejak berubah menjadi SMK Telkom Jakarta. Nama SMK ini berubah bersamaan dengan dicanangkannya Telkom Schools oleh Telkom Foundation.</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
<span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">5. SMK Negeri 1 Klaten</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
<img alt="gedung-smk-negeri-1-klaten-1934f24adfaecd96c1d31d8262fdce54.jpg" data-action="zoom" data-pagespeed-url-hash="2861488124" height="auto" src="https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160119/gedung-smk-negeri-1-klaten-1934f24adfaecd96c1d31d8262fdce54.jpg" style="border: 0px; box-sizing: border-box; vertical-align: middle;" width="100%" />Sumber gambar: id.wikipedia.org/wiki/SMK_Negeri_1_Klaten</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
SMK Negeri 1 Klaten yang oleh banyak kalangan lebih dikenal dengan nama SMEA N 1 Klaten atau SMERUSAKA, adalah sekolah menengah kejuruan di Kabupaten Klaten. Sekolah ini beralamat di Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo No 22, Klaten Utara, Kota Klaten, Jawa Tengah, Indonesia 57432.</div>
<div class="bodyArticle" style="box-sizing: border-box;">
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
<span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">6. SMK Negeri 1 Cimahi</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
<img alt="slider-20150326-070320-hdr-00-0e8706dd89303ede389e88686e91fc7b.JPG" data-action="zoom" data-pagespeed-url-hash="1051952883" height="auto" src="https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160119/slider-20150326-070320-hdr-00-0e8706dd89303ede389e88686e91fc7b.JPG" style="border: 0px; box-sizing: border-box; vertical-align: middle;" width="100%" />Sumber gambar: smkn1-cmi.sch.id</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
Secara geografis, SMK Negeri 1 Cimahi terletak di kawasan industri. Sekolah ini dapat dijangkau dari berbagai sudut kota Cimahi, baik dari atau ke Kota Bandung, Kabupaten Bandung dan Jakarta dengan mudah. Selain itu, juga dapat diakses dengan mudah oleh kamu yang tinggal di Jalur Pantura, Provinsi Jawa Barat.</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
<span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">7. SMK Negeri 2 Semarang</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
<img alt="kejuaraan-df48f211f9ef2b870cb532ab7fa21a89.jpg" data-action="zoom" data-pagespeed-url-hash="2882390758" height="auto" src="https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160119/kejuaraan-df48f211f9ef2b870cb532ab7fa21a89.jpg" style="border: 0px; box-sizing: border-box; vertical-align: middle;" width="100%" />Sumber gambar: smkn2smg.sch.id</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
SMK Negeri 2 Semarang berdiri pada tanggal 26 Juni 1951 berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 2881/BIII/51 dengan nama SMEA Negeri Semarang. Pertama kali bertempat di jalan Pattimura Semarang yang sekarang justru ditempati SMP 6 Semarang.</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
<span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">8. SMK Negeri 4 Surakarta</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
<img alt="406590-500107260012681-961499063-n-cf74ef8a9e3060bb76d64509cf77b2b9.jpg" data-action="zoom" data-pagespeed-url-hash="2198189267" height="auto" src="https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160119/406590-500107260012681-961499063-n-cf74ef8a9e3060bb76d64509cf77b2b9.jpg" style="border: 0px; box-sizing: border-box; vertical-align: middle;" width="100%" />Sumber gambar: osissmkn4surakarta.wordpress.com</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
Pada awal pendiriannya, nama resmi yang dipakai sekolah ini adalah SKKA (Sekolah Kesejahteraan Keluarga Atas) Negeri Surakarta. Di tahun pertama berdiri, jurusan yang dibuka hanya jurusan Kerajinan Batik.</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
<span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">9. SMK Analis Kesehatan Nasional, Surakarta</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
<img alt="smkanaliskesehatanschid-116a9fa155ea0b4af8b9c55e9794fee6.jpg" data-action="zoom" data-pagespeed-url-hash="1418971599" height="auto" src="https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160119/smkanaliskesehatanschid-116a9fa155ea0b4af8b9c55e9794fee6.jpg" style="border: 0px; box-sizing: border-box; vertical-align: middle;" width="100%" />Sumber gambar: smkanaliskesehatan.sch.id</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
Dilatarbelakangi sejarah penutupan Sekolah Asisten Apoteker (SAA) milik negara pada tahun 1973, sedangkan SAA swasta dibatasi dengan hanya diperbolehkan menerima satu kelas dengan kapasitas 36 siswa, maka muncul gagasan dari Yayasan Pendidikan Farmasi Nasional (YPFN) untuk mendirikan Sekolah Analis Kesehatan. Hal ini dilakukan mengingat tenaga analis kesehatan pada masa itu dan diwaktu mendatang sangat dibutuhkan masyarakat.</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
<span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">10. SMK Negeri 1 Magelang</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
<img alt="1-depan-sekolah-8279eccec4d4245dd95109f38549f630.jpg" data-action="zoom" data-pagespeed-url-hash="1467784742" height="auto" src="https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160119/1-depan-sekolah-8279eccec4d4245dd95109f38549f630.jpg" style="border: 0px; box-sizing: border-box; vertical-align: middle;" width="100%" />Sumber gambar: smkaloy.blogspot.co.id<br style="box-sizing: border-box;" />SMK Negeri 1 Magelang merupakan Sekolah Kejuruan Favorit di Kota Magelang. Berdiri pada tanggal 1 Agustus 1965 berdasarkan S.P. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 136/Dirpt/BI/65 tanggal 8 Oktober 1965.</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px;">
</div>
</div>
<div class="row" style="box-sizing: border-box; margin: 0px auto; padding: 50px; vertical-align: middle;">
<div class="pagination2-container" style="box-sizing: border-box; display: inline-flex; margin-top: 0px; padding-top: 2em; text-align: center; width: 668.844px;">
<ul class="pagination2" style="box-sizing: border-box; margin: 0px auto;">
<li class="pagination2-item--wide" style="box-sizing: border-box; float: left; list-style-type: none; position: relative; top: 1.8em;"><a class="pagination2-link--wide" href="http://www.loop.co.id/articles/inilah-15-smk-terbaik-di-indonesia-tahun-2015-apa-sekolahmu-salah-satunya?page=2" style="background-color: transparent; box-sizing: border-box; color: rgb(153, 153, 153) !important; font-size: 1.5em; padding: 1.1em 0.7em; text-decoration-line: none !important;"><span aria-hidden="true" class="fa fa-angle-left" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; display: inline-block; font-family: FontAwesome; font-size: inherit; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: 1; margin-right: 1em; text-rendering: auto;"></span></a></li>
</ul>
</div>
</div>
</div>
<div class="row" style="box-sizing: border-box; margin: 0px auto; padding: 50px; vertical-align: middle;">
<div class="pagination2-container" style="box-sizing: border-box; display: inline-flex; margin-top: 0px; padding-top: 2em; text-align: center; width: 668.844px;">
</div>
</div>
</div>
<div class="row" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px auto; padding: 50px; vertical-align: middle;">
<div class="pagination2-container" style="box-sizing: border-box; display: inline-flex; margin-top: 0px; padding-top: 2em; text-align: center; width: 668.844px;">
</div>
</div>
</h3>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-7311355984042844021" itemprop="articleBody" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 1.4; position: relative; width: 586px;">
</div>
<div class="fullpost">
</div>
cucu sumiarsahttp://www.blogger.com/profile/14655357002838294887noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6791242649268326923.post-48360163633533657862018-08-20T13:47:00.002+07:002018-08-20T13:47:24.460+07:00Pentingnya Akan Sekolah SMK<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "Helvetica Neue Light", HelveticaNeue-Light, "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">Pertumbuhan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) semakin pesat di Indonesia. Peminatnya semakin banyak dari tahun ke tahun. Pertumbuhan ini bukan tanpa sebab. Banyak orang yang menyadari bahwa keberadaan SMK itu penting untuk menciptakan tenaga-tenaga terampil siap kerja dimulai dari jenjang SMK. Sebuah penelitian oleh Jose Rizal Joesoef, dkk menganalisis tentang pentingnya SMK dalam pertumbuhan ekonomi daerah.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: "Helvetica Neue Light", HelveticaNeue-Light, "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: "Helvetica Neue Light", HelveticaNeue-Light, "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "Helvetica Neue Light", HelveticaNeue-Light, "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;">Hasil penelitian merangkum manfaat SMK dalam empat hal berikut:</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: "Helvetica Neue Light", HelveticaNeue-Light, "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;" /><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: "Helvetica Neue Light", HelveticaNeue-Light, "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px 0px 0px 36pt; outline: none; padding: 0px; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span>SMK menghasilkan specific human capital, ketimbang general human capital (Becker, 1964). Dalam SMK, siswa diprogram untuk berkomitmen pada ketrampilan khusus (specific) tertentu sehingga ia dapat lebih berkonsentrasi pada usaha untuk mengasah dan mengembangkan ketrampilan itu. Semakin khusus ketrampilan alumni SMK, semakin mudah ia mengembangkan ketrampilan itu.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: "Helvetica Neue Light", HelveticaNeue-Light, "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px 0px 0px 36pt; outline: none; padding: 0px; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span>Keanekaragaman jalur keahlian dalam SMK, mencerminkan diferensiasi siswa/lulusan satu terhadap siswa/lulusan lainnya. Diferensiasi jalur keahlian dalam SMK mengimplikasikan spesifikasi satu lulusan tertentu terhadap satu lulusan lainnya sehingga para lulusan SMK relatif “tidak hilang dalam kerumunan” di antara lulusan-lulusan sekolah menengahlainnya. Pendek kata, SMK membuat lulusannya tidak loosing in the crowd. Hal ini memberikan menu bagi pasar pekerja untuk mendapatkan alumni SMKyang spesifik serta match dengan kebutuhannya.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: "Helvetica Neue Light", HelveticaNeue-Light, "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px 0px 0px 36pt; outline: none; padding: 0px; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span>Melalui SMK, siswa dapat “memperpendek masa studi” sehinggamengurangi beban ekonomi orangtua siswa atas pendidikan anaknya</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: "Helvetica Neue Light", HelveticaNeue-Light, "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px 0px 0px 36pt; outline: none; padding: 0px; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
4.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span>Melalui SMK pula, siswa SMK dapat “memperpanjang masa magang,”sehingga mengurangi biaya on-the-job-training yang seharusnya dipikul oleh perusahaan atau industri yang mempekerjakan.Pertumbuhan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) semakin pesat di Indonesia. Peminatnya semakin banyak dari tahun ke tahun. Pertumbuhan ini bukan tanpa sebab. Banyak orang yang menyadari bahwa keberadaan SMK itu penting untuk menciptakan tenaga-tenaga terampil siap kerja dimulai dari jenjang SMK. Sebuah penelitian oleh Jose Rizal Joesoef, dkk menganalisis tentang pentingnya SMK dalam pertumbuhan ekonomi daerah.</div>
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: "Helvetica Neue Light", HelveticaNeue-Light, "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;" /><br /><div class="fullpost">
</div>
cucu sumiarsahttp://www.blogger.com/profile/14655357002838294887noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6791242649268326923.post-1646267798429375022018-08-20T13:43:00.002+07:002018-08-20T13:47:49.814+07:00Semangat Belajar Anak Yatim Piatu dan Anak Tidak Mampu di SMK Caruban Nagari Cirebon Jawa Barat<img alt="Semangat Belajar Anak Yatim dan Tidak Mampu di SMK Caruban Nagari Cirebon" src="https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/SaIJu6i1FzkDsNZMLcH1a5bcAdg=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2130843/original/034141600_1525247488-SMK_Caruban_Nagari.jpg" /><br />
<div class="fullpost">
</div>
<div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: AcuminPro, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 14px;">
Semangat menempuh pendidikan masih terpatri dalam benak siswa SMK Caruban Nagari Kabupaten Cirebon Jawa Barat. Begitu juga dengan tenaga pengajar, keterbatasan kondisi tidak menyurutkan niat mereka untuk tetap belajar.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: AcuminPro, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 14px;">
Sekolah yang berpadu dengan pesantren ini di bawah yayasan Ki Gedeng Tapa Jumajan Jati fokus meningkatkan pendidikan kepada anak tidak mampu dan yatim. Dari semangat tersebut, pihak sekolah menggratiskan siswanya belajar dan tidak memungut biaya apapun kepada orang tua siswa.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: AcuminPro, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 14px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: AcuminPro, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 14px;">
"Memang sejak awal berdiri pihak yayasan menggratiskan siswa khusus yatim dan tidak mampu. Kami punya harapan besar ketika lulus nanti mereka siap bekerja dan berkualitas namun memiliki akhlak baik karena mereka kami didik bekerja dengan hati," kata Kepala SMK Caruban Nagari Azwar Anas, Rabu (2/5/2018).</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: AcuminPro, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 14px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: AcuminPro, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 14px;">
SMK Caruban Nagari Cirebon ini hanya memiliki satu jurusan yakni Teknik Kendaraan Ringan (TKR). Dalam menempuh pendidikan di sekolah tersebut, siswa diwajibkan menjadi santri setempat.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: AcuminPro, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 14px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: AcuminPro, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 14px;">
Dia menyebutkan, secara keseluruhan, jumlah siswa pada tahun pelajaran 2017/2018 yakni 104 siswa. Mereka ditempa menjadi pribadi yang memiliki akhlak baik</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: AcuminPro, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 14px;">
.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: AcuminPro, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 14px;">
"Ada empat santri tapi tidak sekolah karena mereka sudah putus sekolah sejak SD. Kalau mereka putus sekolah sejak SMP bisa kami usahakan untuk lanjut ke SMK," kata dia.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: AcuminPro, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 14px;">
Kehidupan di sekolah ini berjalan mengalir apa adanya. Para santri dilatih mandiri dengan cara membuat jadwal hingga cuci baju sendiri.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: AcuminPro, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 14px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: AcuminPro, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 14px;">
Dia mengaku, sering mendapati siswa yang mampu memutuskan bersekolah di SMK Caruban Nagari Cirebon. Namun tak lama kemudian siswa tersebut mengundurkan diri.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: AcuminPro, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 14px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: AcuminPro, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 14px;">
"Alasan orang tua siswa ingin anak punya ilmu agama kebetulan hanya punya relasi di sekolah ini. Saya juga sempat tanya alasan sekolah disini jawabanya ingin merasakan sekolah di tempat anak-anaknya kurang mampu. Tapi hanya tiga bulan, anak tersebut tidak tahan dan mengatakan akan datang lagi kalau sudah sukses dan akan jadi dermawan," aku Azwar.</div>
<h2 class="article-content-body__item-title" data-component-name="desktop:read-page:article-content-body:section:pagetitle" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #393939; font-family: AcuminPro, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 24px; font-weight: 500; line-height: 1.29; margin-bottom: 30px; margin-top: 40px;">
Bebas Seragam Sekolah</h2>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: AcuminPro, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 14px;">
<img alt="Semangat Belajar Anak Yatim dan Tidak Mampu di SMK Caruban Nagari Cirebon" src="https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/L4kl7PrBe5NhrEkxuK6YKgV3hNU=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2130844/original/091230100_1525247488-Caruban_Nagari.jpg" /></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: AcuminPro, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 14px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: AcuminPro, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 14px;">
Azwar mengatakan, selain menggratiskan pendidikan, SMK Caruban Nagari juga membebaskan siswa mengenakan seragam saat belajar. Dia mengatakan, sekolah tidak mewajibkan siswa untuk memakai seragam sesuai standar.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: AcuminPro, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 14px;">
"Beberapa tahun sebelumnya kami malah tidak mempermasalahkan siswa sekolah pakai sarung tapi karena terbentur aturan formal akhirnya kami imbau tidak lagi pakai sarung," ujar dia.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: AcuminPro, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 14px;">
Dia mengatakan, kebijakan tidak memaksa siswa mengenakan seragam sesuai standar lantaran melihat kondisi keuangan orang tua siswa. warna warni seragam sekolah di SMK Caruban Nagari tersebut terlihat ketika memasuki hari Kamis sampai Sabtu.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: AcuminPro, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 14px;">
Dia menyebutkan, hari kami siswa diimbau memakai batik, namun batik yang dipakai tidak seragam. Sekolah membebaskan siswa mengenakan batik dengan corak hingga warna apapun.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: AcuminPro, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 14px;">
"Yang penting kemeja berkerah kalau hari Senin sampai Selasa pakai seragam sekolah dan itu juga tidak dipaksa rabu putih abu-abu," kata dia.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: AcuminPro, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 14px;">
Hari Senin sampai Selasa, sekolah menyarankan siswa mengenakan Pakaian Seragam Asal Sekolah (PSAS). Pakaian yang disediakan sekolah tersebut dibuat patungan antara yayasan dan pihak ketiga.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: AcuminPro, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 14px;">
Orang tua siswa yang membeli seragam PSAS tidak dipaksakan untuk membayar lunas. Pihak sekolah memberi kelonggaran kepada orang tua siswa untuk mencicil pakaian tersebut.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: AcuminPro, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 14px;">
"Yayasan juga mensubsidi dan itu tergantung kemampuan orang tua kalau sampai lulus hanya mampu mencicil Rp 100 ribu ya sisanya yayasan yang subsidi," kata dia.</div>
</div>
cucu sumiarsahttp://www.blogger.com/profile/14655357002838294887noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6791242649268326923.post-42472313954720026632018-03-16T10:11:00.001+07:002018-03-16T10:11:06.753+07:00Lulusan SMK Isi Kelas Pekerja<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/-8Rtw7FhMN6s/Wqs1uY3ajbI/AAAAAAAAEk4/UzJ7bAhpji8wt0ILtlTGsYyh2U9l1IWFwCLcBGAs/s1600/Screenshot_11.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="430" data-original-width="679" height="252" src="https://2.bp.blogspot.com/-8Rtw7FhMN6s/Wqs1uY3ajbI/AAAAAAAAEk4/UzJ7bAhpji8wt0ILtlTGsYyh2U9l1IWFwCLcBGAs/s400/Screenshot_11.png" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Sekarang ini makin banyak generasi muda yang telah menekuni didunia kerja. Pasalnya sekolah di tahap Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), sangat mungkin beberapa siswa untuk dapat mencicipi dunia kerja lebih cepat tanpa ada mesti melalui masa pendidikan di perguruan tinggi lebih dahulu.<br />Direktur Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Kementerian Pendidikan serta Kebudayaan (Kemdikbud), Mustaghfirin Amin menjelaskan, sesuai sama peta jalan dari Kementerian Perindustrian, tempat pekerja juga akan di sini oleh level menengah.<br /><br />" Nah level menengah itu yaitu yang dari SMK. Memiliki bentuk seperti ketupat, dibagian bawah yaitu yang skill-nya kurang, ada sedikit. Lalu di tengahnya yaitu mereka yang miliki skill yaitu di tahap SMK, sedang dibagian atas itu level yang tinggi, " tuturnya di Kemdikbud, Jumat (24/6/2016).<br /><br />Karenanya, kata Mustaghfirin, rasio SMK dibanding SMA butuh ditingkatkan. Di bagian beda, untuk hasilkan lulusan yang dapat bersaing butuh support guru.<br /><br />" Guru yang mengajar di SMK ini tidak harus lulusan sarjana. Mereka dapat praktisi dari industri yang melakukan penyetaraan. Meskipun dia bukanlah lulusan sarjana tapi bila kalau mereka dapat mengelas, ya kan bermakna mereka dapat mengajar. Jadi mereka diberi kewenangan untuk mengajar. Hal tersebut juga untuk kurangi kekurangan guru, </div>
<div class="fullpost" style="text-align: justify;">
</div>
cucu sumiarsahttp://www.blogger.com/profile/14655357002838294887noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6791242649268326923.post-62017720269114939062018-03-16T10:07:00.002+07:002018-03-16T10:07:28.370+07:00SMK Muhammadiyah 1 Imogiri Kaget Didatangi Mendikbud<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-5aDaF74Pp1A/Wqs04XZf-iI/AAAAAAAAEkw/by-9SiNb-DUjQgBPvBK8oMGSNYaySSirgCLcBGAs/s1600/Screenshot_10.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="365" data-original-width="646" height="225" src="https://4.bp.blogspot.com/-5aDaF74Pp1A/Wqs04XZf-iI/AAAAAAAAEkw/by-9SiNb-DUjQgBPvBK8oMGSNYaySSirgCLcBGAs/s400/Screenshot_10.png" width="400" /></a></div>
<br />SMK Muhammadiyah 1 Imogiri hari ini kehadiran tamu istimewa. Pasalnya, Menteri Pendidikan serta Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy berkunjung ke sekolah itu.<br /><br />Kunjungan ini adalah sisi dari penguatan sekolah vokasi di Indonesia. Diinginkan, beberapa lulusan di sekokah vokasi atau sekolah menengah kejuruan (SMK) ini nanti dapat terserap didunia kerja sesuai sama ketrampilan serta pengetahuan yang telah mereka peroleh di sekolah itu.<br />Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 1 Imogiri, Nur Wahyukuntoro menjelaskan, baru tempo hari pagi memperoleh berita kalau Mendikbud juga akan bertandang ke sekolahnya.<br /><br />" Kami juga pernah kaget, ini beneran atau tidak. Karna kami belum juga sempat berjabat tangan dengan petinggi negara, " katanya di SMK Muhammadiyah 1 Imogiri<br />Sekolah yang terdapat di Imogiri ini mempunyai empat jurusan yang beberapa besar bertujuan pada otomotif. Jurusan yang ada salah satunya, tehnik kendaraan enteng (TKR), tehnik sepeda motor, baju butik, dan tehnik computer serta jaringan.<br /><br />Nur juga mengatakan terima kasih atas peluang ini hingga dapat berjumpa segera dengan Mendikbud. " Atas nama sekolah kami mengatakan terima kasih </div>
<div class="fullpost" style="text-align: justify;">
</div>
cucu sumiarsahttp://www.blogger.com/profile/14655357002838294887noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6791242649268326923.post-79794450978965400232018-03-16T10:01:00.001+07:002018-03-16T10:01:22.946+07:00Mendikbud Akan Tambah Penerima KIP<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/-fc4AQZni35U/WqszWF1iKSI/AAAAAAAAEkc/cmoriNDctyw8hE0VxqOEkl1ZhLFf_d0uQCLcBGAs/s1600/Screenshot_9.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="372" data-original-width="628" height="236" src="https://3.bp.blogspot.com/-fc4AQZni35U/WqszWF1iKSI/AAAAAAAAEkc/cmoriNDctyw8hE0VxqOEkl1ZhLFf_d0uQCLcBGAs/s400/Screenshot_9.png" width="400" /></a></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kartu Indonesia Pandai (KIP) jadi satu diantara alternatif untuk siswa kurang dapat untuk dapat memperoleh akses pendidikan ke sekolah. Hal tersebut juga diakui benar oleh Menteri Pendidikan serta Kebudayaan (Mendikbud)<br />Di SMK Leonardo Klaten umpamanya, ada 100 siswa baru yang mendapatkam KIP. " Dari 260 siswa yang masuk, 100 siswanya gunakan KIP,<br />Mendikbud mengharapkan jumlah penerima KIP di sekokah itu dapat ditingkatkan. Begitu, banyak siswa yang dapat mengenyam pendidikan. " Bila dapat ditambah sekali lagi penerima KIP, " paparnya.<br /><br />Dalam peluang itu, Bekas Rektor UMM ini turut lihat kesibukan beberapa siswa yang tengah lakukan praktek. Seperti praktek dalam tehnik permesinan basic. Tampak Muhadjir kadang-kadang bercengkrama dengan beberapa siswa.<br /><br />Sekolah itu sering kirim siswa ke Jepang sesudah lulus untuk bekerja. " Bila problem dana, dapat dipinjamkan lewat Direktorat Jenderal SMK. Kelak uang itu dapat untuk beli ticket, visa, serta paspor. Kan mereka kelak bekerja di Jepang juga akan digaji, itu dapat ditukar sesudah lulus, </div>
<div class="fullpost" style="text-align: justify;">
</div>
cucu sumiarsahttp://www.blogger.com/profile/14655357002838294887noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6791242649268326923.post-44225865496582837342018-03-16T09:57:00.002+07:002018-03-16T09:57:41.127+07:004, 4 Juta Siswa SMK Mesti Jadi Generasi Siap Kerja<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/-nSE_fx-yUoU/WqsylXFEK4I/AAAAAAAAEkU/_P7y7-HJ0P4rUfTUQ2D3-9pgiuMbyMmLwCLcBGAs/s1600/Screenshot_8.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="333" data-original-width="426" height="312" src="https://2.bp.blogspot.com/-nSE_fx-yUoU/WqsylXFEK4I/AAAAAAAAEkU/_P7y7-HJ0P4rUfTUQ2D3-9pgiuMbyMmLwCLcBGAs/s400/Screenshot_8.png" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />Pendidikan vokasi seperti sekolah menengah kejuruan (SMK) disiapkan supaya beberapa siswa dapat terjun segera ke dunia kerja selesai mereka lulus. Begitu, juga akan makin banyak Sumber Daya Manusia (SDM) yang produktif didunia kerja.<br /><br />Berdasar pada data dari Kementerian Pendidikan serta Kebudayaan (Kemdikbud), ada 4, 4 juta siswa SMK yang dapat jadi generasi siap kerja. Tenaga kerja tersebut yang diperlukan oleh pemerintah untuk wujudkan visi ekonomi digital secara cepat.<br />Terkecuali ada sumber SDM lewat BLK (Balai Latihan Kerja) dengan mengarah generasi muda tamatan SD atau SMP yang disebut 62 % dari angkatan kerja, " ungkap Ketua Komite Penyelarasan Tehnologi Info serta Komunikasi (KPTIK), R Dedi Yudiant dalam info tertulis yang di terima Okezone, Jumat (19/8/2016).<br /><br />Diluar itu, menurut dia sekarang ini banyak pengertian yang salah tentang e-warung, smart city, hingga digital business. Tiap-tiap orang buat definisinya semasing yang belum juga pasti benar.<br /><br />" Anehnya tak ada yang ingin teriak masalah beberapa pengertian ini, " katanya.<br /><br />Dedi juga menerangkan kesiapan sumber daya manusia (SDM) dalam menjangkau tujuan ekonomi digital yang masih tetap alami masalah. Terkecuali SDM, Indonesia juga masih tetap kekurangan SDM yang dapat mengelola TIK.<br /><br />Ekonomi digital sendiri jadi tema paling utama presiden waktu bertandang ke Amerika Serikat pada Februari 2016. Pada 2020, nilai ekonomi yang dapat dibuat dari potensi ekenomi digital menjangkau USS130 miliar atau sekira Rp169 triliun. Permasalahannya yaitu banyak lulusan SMK yang belum juga siap terserap didunia industri.<br /><br />" Ingin ke mana mereka sesudah lulus? Berkompetisi dengan SMA? Di bagian beda, kesiapan guru serta kurikulum yang sesuai sama standard industri TIK masih tetap mesti dibenahi. Karenanya, perlu bebrapa kursus spesial untuk menguber akselerasi itu </div>
<div class="fullpost" style="text-align: justify;">
</div>
cucu sumiarsahttp://www.blogger.com/profile/14655357002838294887noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6791242649268326923.post-23045575411777059612018-03-16T09:54:00.001+07:002018-03-16T09:54:16.228+07:00Beberapa ratus Lulusan SMK dari Jawa timur Bekerja di Jepang<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-_a0DfA4R9Bo/WqsxyKHQPBI/AAAAAAAAEkI/tKsPPE55m4M3eZcu2BoZuJDsblOiZYoHgCLcBGAs/s1600/Screenshot_7.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="369" data-original-width="525" height="280" src="https://4.bp.blogspot.com/-_a0DfA4R9Bo/WqsxyKHQPBI/AAAAAAAAEkI/tKsPPE55m4M3eZcu2BoZuJDsblOiZYoHgCLcBGAs/s400/Screenshot_7.png" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />sejumlah 380 siswa lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) bekerja dengan status magang di Jepang. Negara dengan julukan Matahari Terbit ini begitu meminati tenaga-tenaga lulusan SMK dari Jawa Timur.<br /><br />Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi serta Kependudukan (Disnakertransduk) Propinsi Jawa Timur Sukardo menyebutkan, jumlah lulusan SMK dari Jawa timur paling banyak di banding propinsi beda yang magang di Jepang. Hal semacam ini tunjukkan kalau skill siswa lulusan SMK di Jawa timur tambah baik.<br />Sukardo menerangkan, sepanjang tiga th. paling akhir beberapa lulusan SMK sudah terseleksi bekerja di bidang Industri, manufaktur, serta bidang yang lain di Jepang. Cara barusan selalu berlanjut. Th. ini telah masuk th. ke-2 untuk pengiriman lulusan SMK dari Jawa Timur ke Jepang.<br /><br />" Baru saja ini sistem seleksi serta rekrutmen juga sudah menyeleksi sekira 300 siswa lulusan SMK. Sejumlah 60 siswa dinyatakan layak untuk setelah itu juga akan ikuti seleksi step akhir yang juga akan dikerjakan segera oleh pemberi kerja yakni perusahaan asal Jepang, " tuturnya.<br /><br />Sukardo meneruskan, terkecuali program magang di Jepang, Disnakertransduk Jawa timur juga menggandeng beberapa puluh perusahaan untuk menyerap beberapa siswa lulusan SMK. Berdasar pada catatan yang ada tiap-tiap th. jumlah lulusan SMA serta SMK di Jawa Timur menjangkau 480 ribu siswa dengan dengan jumlah yang meneruskan kuliah cuma 190 ribu atau cuma 40 %.<br /><br />Mereka yg tidak meneruskan kuliah ditawari untuk masuk ke Balai Latihan Kerja (BLK). " Umumnya meraka yg tidak meneruskan kuliah kami tawari untuk turut kursus kerja di BLK-BLK yang kami punyai, " tuturnya.<br /><br />Di BLK itu, lanjutnya, juga akan ikuti kursus sepanjang 40 hari atau 320 jam. Sesudah usai juga akan memperoleh sertifikat. Dengan sertifikat itu juga akan memudahkan untuk memperoleh pekerjaan dengan beberapa perusahaan yang sudah bekerja bersama dengan Disnakertransduk Jawa timur </div>
<div class="fullpost" style="text-align: justify;">
</div>
cucu sumiarsahttp://www.blogger.com/profile/14655357002838294887noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6791242649268326923.post-40701545171048120672018-03-16T09:50:00.003+07:002018-03-16T09:50:59.086+07:00Aktor 'Super-Dede' Berbagi Ilmu Teater di SMKN 1 Sayung<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-DCR9mgjqgUs/Wqsw8rJjmRI/AAAAAAAAEj4/-MqtR8RgYS0l45sdnCrlS9sfcItaEGcBACLcBGAs/s1600/Screenshot_6.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="410" data-original-width="535" height="306" src="https://1.bp.blogspot.com/-DCR9mgjqgUs/Wqsw8rJjmRI/AAAAAAAAEj4/-MqtR8RgYS0l45sdnCrlS9sfcItaEGcBACLcBGAs/s400/Screenshot_6.png" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Teater Negara SMKN 1 Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, mendatangkan aktor sinetron ‘Super-Dede’, yaitu Atut Adi Baskoro, yang tampil di MNC TV. Acara sebagai agenda tahunan itu jadi satu diantara prasyarat pengukuhan anggota baru. Th. ini aktivitas itu dibarengi 35 siswa dari beragam jurusan.<br /><br />Atut yang bertindak jadi Kucir dalam sinetron ‘Super-Dede’ memberi beberapa materi basic teater, terlebih keaktoran yang mencakup konsentrasi, imajinasi, ekspresi, serta dialog. Menurut Atut, seseorang aktor yang baik mesti yakin diri serta dapat mengontrol emosi saat lakukan satu pertunjukan.<br />Aktor itu mesti jujur. Saat dia tengah berakting ekspresi natural. Janganlah lakukan suatu hal yang terlalu berlebih atau overconfident, " jelas Atut dihadapan beberapa siswa.<br /><br />Untuk jadi seseorang aktor, kata Atut, mesti selalu mengasah kekuatan serta banyak membaca, dan lakukan penilaian kehidupan di sekelilingnya jadi rujukan penghayatan untuk memainkan peran tokoh.<br /><br />" Umpamanya memainkan peran tokoh guru matematika, itu orangnya seperti apa, langkah mengajarnya bagaimana, galak apa lemah lembut, " ucap Atut.<br /><br />Sesaat Kepala SMKN 1 Sayung, Gigis Mohamad Afnan, memberi animo pada aktivitas Teater Negara.<br /><br />" Saya dukung semuanya aktivitas teater yang nanti beresiko positif untuk perubahan kreatifitas siswa. Ini paling akhir kali saya mengikuti workshop jadi Kepsek SMKN 1 Sayung, serta ini juga akan jadi masa lalu untuk saya, " ungkap Gigis.<br /><br />Ia juga mengharapkan ke depan anak muda bisa makin kreatif, terlebih mereka yang bergerak bagian seni, seperti teater. " Mudah-mudahan Teater Negara makin solid serta semakin tingkatkan inspirasi kreasi didunia seni biasanya serta akting terutama </div>
cucu sumiarsahttp://www.blogger.com/profile/14655357002838294887noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6791242649268326923.post-67684786548835092992018-03-16T09:45:00.002+07:002018-03-16T09:45:41.997+07:00Disdik Jatim Kembangkan SMK Dual-System<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/-vI6YarYAY4c/WqsvsNktZUI/AAAAAAAAEjc/tXcimsWvYb8d_Lw_OoIIbZn6JlH5PuVZgCLcBGAs/s1600/Screenshot_5.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="252" data-original-width="461" height="217" src="https://2.bp.blogspot.com/-vI6YarYAY4c/WqsvsNktZUI/AAAAAAAAEjc/tXcimsWvYb8d_Lw_OoIIbZn6JlH5PuVZgCLcBGAs/s400/Screenshot_5.png" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Gandeng Kadin Jerman, Disdik Jawa timur Kembangkan SMK Dual-System<br />Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Timur serta Kadin Bilateral Jerman bekerja bersama untuk meningkatkan dual-system pada pendidikan di sekolah menengah kejuruan (SMK), yaitu dengan menggabungkan guru di sekolah dengan pelatih didunia industri.<br /><br />" Cara dual-system pendidikan kejuruan sudah jalan lama di Jerman, " kata Koordinator Program Kerja Sama Kadin, Trier Andreas Gosche di sela proses program 'Ausbildung der Ausbilder' (AdA) di Surabaya<br />Praktiknya, kata dia, sekolah kejuruan tidak sebatas bekerja bersama dengan industri, tetapi industri juga ikut serta dari mulai pengaturan kurikulum, penyelarasan kursus kerja di sekolah serta di industri, dan penyediaan tenaga pakar vokasi yang berkwalitas, baik di sekolah ataupun industri.<br /><br />" Dual-system itu mensyaratkan industri ikut serta keseluruhan dalam pendidikan kejuruan. Mereka juga mempunyai pelatih siswa magang yang mempunyai kekuatan pedagogis seperti guru di sekolah, " tuturnya.<br /><br />Diluar itu, kompetensi pelatih di industri harus juga dilatih dengan pedagogis supaya siswa magang tidak pasif. Mereka dapat bekerja sekalian menerangkan alur kerja di industri.<br /><br />" Seperti seseorang koki yang bekerja sembari melatih. Dia dapat memasak sembari menerangkan teknik-tekniknya pada siswa, " tutur tenaga pakar IHK Trier itu.<br /><br />Menurutnya, AdA adalah program spesial untuk melatih beberapa pelatih didunia industri. Keinginan program ini cukup tinggi didunia internasional, mengingat kesuksesan pendidikan kejuruan di Jerman sudah disadari.<br /><br />" Di Indonesia, program yang dibarengi guru SMK sekalian pelatih di industri ini baru sekali di gelar di Jawa timur. Guru SMK di sekolah dengan pelatih di industri mesti mempunyai jalinan yang sesuai. Itu inti dari kursus ini, " ucap Gosche.<br /><br />Sesaat Kepala Disdik Jawa timur, Dr Saiful Rachman menjelaskan, dual-system pendidikan kejuruan seperti yang sudah diaplikasikan di Jerman juga akan jadi referensi SMK di Jawa timur.<br /><br />" Disdik Jawa timur juga akan memastikan industri yang juga akan jadikan referensi untuk SMK untuk mengadakan dual-system. Ini karna jumlah SMK kita cukup tinggi sampai 1. 900 sekolah. Jadi mustahil satu sekolah dengan satu industri, " jelas Saiful.<br /><br />Bekas Kepala Tubuh Diklat Jawa timur ini mengungkap, langkah ini butuh payung hukum yang pasti. " Satu diantaranya lewat Pergub SMK yang tengah digodok Disdik. Pada umumnya hal tersebut juga akan ditata dalam Pergub SMK, " tuturnya.<br /><br />Seirama dengan Saiful, Kabid Pendidikan Menengah Kejuruan Disdik Jawa timur, Dr Hudiyono memberikan, proses program AdA yang pertama ini juga akan dikerjakan dalam empat gelombang.<br /><br />" Tiap-tiap sekolah yang datang telah siap dengan industri yang juga akan jadi mitra dalam proses dual-system pendidikan kejuruan. Memanglah mesti ada dorongan pada industri supaya lebih sadar pada penyiapan sumber daya manusia di Jawa timur, " sebutnya.<br /><br />Ia memberikan, program ini akan jadi kesempatan untuk industri untuk pilih calon-calon karyawan yang berkwalitas. " Itu telah jalan di Jerman. Mereka yang baik segera dikontrak, yang kurang baik mutunya lari ke pasar kerja </div>
<div class="fullpost" style="text-align: justify;">
</div>
cucu sumiarsahttp://www.blogger.com/profile/14655357002838294887noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6791242649268326923.post-11638050015970228012018-03-16T09:40:00.001+07:002018-03-16T09:40:55.278+07:00Perkuat Vokasi, Kemdikbud Beri Rp364 Miliar untuk SMK Jatim<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/-40KX--VD79k/WqsujMyLHZI/AAAAAAAAEjQ/hrOU346zmr0jt1UYho88_qRJVoj1zsfgACLcBGAs/s1600/Screenshot_4.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="233" data-original-width="505" height="183" src="https://3.bp.blogspot.com/-40KX--VD79k/WqsujMyLHZI/AAAAAAAAEjQ/hrOU346zmr0jt1UYho88_qRJVoj1zsfgACLcBGAs/s400/Screenshot_4.png" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Kementerian Pendidikan serta Kebudayaan (Kemdikbud) memberi dana Rp364 miliar untuk penambahan pendidikan vokasi atau SMK di Jawa Timur (Jawa timur).<br /><br />Pertolongan itu diserahkan rombongan Komisi X DPR dengan perwakilan Kemdikbud pada satu diantara penerima, yaitu SMKN 1 Surabaya.<br />Dana dekonsentrasi itu diberi th. ini pada 700 SMK se-Jatim, " kata Ketua Kunjungan Kerja Komisi X DPR RI, Sutan Adil Hendra, dinukil dari Antara<br />Politikus dari Fraksi Partai Gerindra ini meneruskan, pertolongan itu bisa dipakai untuk menaikkan fasilitas serta prasarana sekolah, dan perlengkapan praktek siswa.<br /><br />" Th. ini, komisi kami menyepakati pemberian biaya untuk penambahan vokasi. Jawa timur terima dana Rp364 miliar. Spesial SMKN 1 Surabaya terima Rp1, 6 miliar, " katanya.<br /><br />Sutan menyebutkan, satu diantara visi misi Presiden Joko Widodo dengan Wakil presiden Juiceuf Kalla yaitu mengutamakan pengembangan pendidikan vokasi. Sekolah vokasi diinginkan dapat mempersiapkan lulusannya jadi tenaga kerja trampil.<br /><br />" Langkah dari Komisi X DPR RI mendorong sekolah-sekolah vokasi ini ke depan dapat lebih diberdayakan, " terangnya.<br /><br />Ada banyak tanda untuk sekolah penerima pertolongan, salah satunya jumlah siswa, jumlah jurusan, dan pengelolaan yang baik.<br /><br />" Yang mempunyai vokasi kita berikan semuanya. Pembagiannya rata serta berkeadilan. Dengan tehnis pembagiannya kita serahkan ke Kemendikbud, " katanya.<br /><br />Rombongan Komisi X DPR RI serta Kemdikbud tiba di SMKN 1 Surabaya jam 10. 00 WIB. Perwakilan Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya serta Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa timur ikut mengikuti rombongan yang sejumlah 25 orang itu.<br /><br />Mereka lalu masuk ke ruangan rapat sekolah untuk mengulas SMK serta SMA berolahraga. Sutan menerangkan, kunjungan Komisi X dibagi jadi tiga rombongan. Ada yang mendatangi Jawa timur, Jateng, serta Jawa barat.<br /><br />" Tapi rombongan ke Jawa timur ini yang paling besar dengan 20 anggota Komisi X, " tuturnya.<br /><br />Dalam peluang itu, dengan simbolis pihaknya menyerahkan pertolongan dana ke SMKN 1 Surabaya. Nominalnya sebesar Rp1, 6 miliar.<br /><br />Kepala Bagian Pendidikan Menengah Kejuruan serta Pendidikan Tinggi Dindik Jawa timur, Hudiyono, mengapresiasi langkah Komisi X DPR RI serta Kemdikbud yang ikut menolong pengembangan pendidikan vokasi di Jawa timur.<br /><br />" Dana dekonsentrasi itu dapat dipakai untuk membuat ruangan kelas baru (RKB) atau menaikkan perlengkapan praktek, " sebutnya.<br /><br />Sesaat, Kepala SMKN 1 Surabaya, Bahrun, mengakui juga akan memakai dana itu untuk membuat RKB serta beli perlengkapan untuk siswa.<br /><br />Gagasannya, menambahkan RKB sejumlah enam ruangan. Sebab, ada 80 rombongan belajar (rombel) di sekolah itu, sedang ruangan kelas baru cuma ada 65.<br /><br />" Th. lantas kami dapat juga dana dari pusat untuk menaikkan empat RKB. Th. ini gagasannya menaikkan enam RKB </div>
<div class="fullpost" style="text-align: justify;">
</div>
cucu sumiarsahttp://www.blogger.com/profile/14655357002838294887noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6791242649268326923.post-34622806679403008852018-03-16T09:35:00.002+07:002018-03-16T09:35:56.686+07:00Hadapi MEA, Lulusan SMK Dituntut Mahir Berbahasa Inggris<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-jMofnPQ1bI0/WqstcbWqqgI/AAAAAAAAEjI/x9ERmcO3jNQ9SaLhqZLwQMDjSdQAu4KqACLcBGAs/s1600/Screenshot_2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="346" data-original-width="545" height="253" src="https://4.bp.blogspot.com/-jMofnPQ1bI0/WqstcbWqqgI/AAAAAAAAEjI/x9ERmcO3jNQ9SaLhqZLwQMDjSdQAu4KqACLcBGAs/s400/Screenshot_2.png" width="400" /></a></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), terkecuali mesti mempunyai ketrampilan sesuai sama bagiannya, juga dituntut untuk dapat berbahasa Inggris supaya dapat berkompetisi dengan tenaga kerja asing.<br /><br />" Ketrampilan serta bhs Inggris yaitu modal paling utama untuk lulusan SMK untuk masuk dalam dunia kerja, karenanya keduanya mesti dikuasai dengan baik<br />sekarang ini Indonesia telah masuk Orang-orang Ekonomi ASEAN (MEA). Tenaga kerja Indonesia bisa lebih gampang bekerja di negara lokasi Asia Tenggara, serta demikian sebaliknya tenaga kerja negara beda bekerja di Indonesia.<br /><br />" Hal semacam ini mengakibatkan persaingan perebutan dunia kerja juga akan makin ketat, hingga yang diperlukan yaitu beberapa orang yang betul-betul mempunyai ketrampilan, " sebutnya.<br /><br />Menurut dia, sekarang ini kewenangan SMA/SMK telah beralih dari kabupaten serta kota ke propinsi. Berarti, tanggung jawab Pemprov Sumbar juga semakin besar untuk pikirkan pengelolaan SMA/SMK supaya lulusannya mempunyai ketrampilan serta bisa selekasnya terjun ke pasar kerja.<br /><br />" Kita juga akan berusaha selalu tingkatkan kwalitas SMK di Sumbar, " tuturnya.<br /><br />Ia mengatakan, Sumbar memanglah relatif kurang dalam soal Sumber Daya Alam (SDA), tapi mulai sejak dulu, telah populer dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkwalitas.<br /><br />" Kurang SDA tidak bisa jadi rintangan untuk maju. Kita juga akan pusatkan pada pengembangan SDM supaya siap untuk berkompetisi dengan nasional serta internasional, " katanya.<br /><br />Disamping itu, Wali Kota Padang Mahyeldi menyebutkan, Job Matching adalah langkah baik untuk memajukan dunia industri di Sumbar dengan merekrut alumni ataupun pelajar SMK yang siap terjun ke dunia industri.<br /><br />" Pemko Padang selalu mendorong aktivitas ini, karna sudah merangkul dunia usaha, hingga pihak SMK mesti senantiasa bersinergi dengan entrepreneur ada jaminan siswa di terima pada dunia kerja, " ungkap Mahyeldi.<br /><br />Seirama, Kepala Dinas Pendidikan serta Kebudayaan Sumbar, Burhasman menyebutkan, ke depan dunia usaha selalu memerlukan SDM yang berkwalitas, karenanya Sumbar siap untuk jadi " penyuplai " SDM di Indonesia.<br /></div>
<div class="fullpost" style="text-align: justify;">
</div>
cucu sumiarsahttp://www.blogger.com/profile/14655357002838294887noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6791242649268326923.post-50945475554859961002018-03-16T09:31:00.001+07:002018-03-16T09:31:29.440+07:00Cetak Lulusan Terampil, SMK Butuh Banyak Guru Produktif<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/-SNjfth1jXZg/WqssSUqjjBI/AAAAAAAAEi8/B_oERlQUyqsWYRvGPd1MjrWCY7sT8o48ACLcBGAs/s1600/Screenshot_3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="368" data-original-width="492" height="298" src="https://3.bp.blogspot.com/-SNjfth1jXZg/WqssSUqjjBI/AAAAAAAAEi8/B_oERlQUyqsWYRvGPd1MjrWCY7sT8o48ACLcBGAs/s400/Screenshot_3.png" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Penguatan pendidikan vokasi jadi program Kementerian Pendidikan serta Kebudayaan (Kemdikbud) yang dijagokan dapat tingkatkan produktivitas serta daya saing bangsa. Meskipun demikian, kehadiran guru produktif di sekolah menengah kejuruan (SMK) sekarang ini masih tetap terbatas.<br /><br />Menteri Pendidikan serta Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy mengatakan, penyediaan guru produktif dapat menjawab tantangan penyiapan tenaga trampil yang siap berkompetisi. Di bagian beda, jumlah SMK makin diperbanyak.<br />Sekolah pertanian th. lantas 60 sekolah lalu saat ini ditambah 32 sekolah sekali lagi. Penambahan juga dikerjakan dengan menaikkan ruangan praktek serta laboratorium SMK, " katanya dalam paparan 2 Th. Jokowi-JK di Bina Graha, Jakarta<br />Terkecuali guru produktif di SMK, Muhadjir juga mengemukakan penguatan pendidikan vokasi dapat dikerjakan dengan menaikkan sekolah kejuruan referensi. Sekolah referensi ini, ucap dia, adalah sekolah yang dipandang bagus di lokasi spesifik, serta dapat membina sekolah-sekolah di sekelilingnya.<br /><br />Hal seirama juga di sampaikan oleh Menteri Penelitian, Tehnologi, serta Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir. Menurutnya, sekarang ini jumlah guru produktif masih tetap sedikit. Hingga, di tahap perguruan tinggi, vokasi akan diperkuat lewat revitalisasi politeknik.<br /><br />" Lulusan politeknik dapat jadi tenaga guru produktif di SMK. Karna sampai kini guru normatif telah ada. Guru adaptif yang mengajar matematika, IPS, IPA, serta beda sebagainya banyak juga. Namun guru produktif yang mengajar bagian tersebut masih tetap terbatas. Demikian halnya penguasaan materinya. Nah, lewat pendidikan politeknik ini juga akan diperbaiki. Kami kerjakan koordinasi dengan Kemdikbud tentang kebutuhannya, </div>
<div class="fullpost" style="text-align: justify;">
</div>
cucu sumiarsahttp://www.blogger.com/profile/14655357002838294887noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6791242649268326923.post-70332650042331065402018-03-16T09:26:00.001+07:002018-03-16T09:26:27.595+07:00Siswa SMK Di ajak Ikuti Pertandingan Asah Kreativitas<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-4uhCZWS_3Ng/WqsrO-V6DXI/AAAAAAAAEi0/zg769SYux249INV69HQtyNIAbF8CyAPvQCLcBGAs/s1600/Screenshot_2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="346" data-original-width="545" height="253" src="https://1.bp.blogspot.com/-4uhCZWS_3Ng/WqsrO-V6DXI/AAAAAAAAEi0/zg769SYux249INV69HQtyNIAbF8CyAPvQCLcBGAs/s400/Screenshot_2.png" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />Dinas Pendidikan, Pemuda, serta Berolahraga Daerah Istimewa Yogyakarta mengadakan lomba kompetensi siswa SMK di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Depok, Kabupaten Sleman<br />peserta LKS lebih kurang 769 siswa serta melakukan tindakan jadi juri terdiri atas unsur perguruan tinggi, dunia usaha industri, serta guru SMK yang sesuai sama kompetensinya.<br /><br />" Beberapa juara I perseorangan memperoleh hadiah uang pembinaan Rp4 juta, juara II uang pembinaan Rp3, 5 juta, juara III uang pembinaan Rp3 juta, sedang juara I beregu memperoleh uang pembinaan Rp8 juta, juara II Rp7 juta, serta juara III beregu uang pembinaan Rp6 juta, ditambah piagam penghargaan serta tropi, " tuturnya.<br /><br />Bupati Sleman Sri Purnomo menyebutkan LKS tingkat DIY bisa tingkatkan kwalitas serta prestasi siswa SMK dan tingkatkan ikut serta SMK pada dunia usaha/industri lewat ketersediaan sumber daya manusia yang andal serta berdaya saing.<br /><br />" Diluar itu, diinginkan lomba itu bisa menumbuhkan rutinitas berkompetisi yang positif dan menumbuhkan keyakinan diri beberapa siswa, hingga semakin lebih siap dalam hadapi dunia kerja yang makin kompetitif, " tuturnya.<br /><br />Menurutnya, kompetensi itu juga adalah satu diantara momentum pas untuk memerlihatkan hasil kemampuan evaluasi siswa dari semasing sekolah hingga LKS juga akan hasilkan siswa dengan potensi ketrampilan yang tinggi.<br /><br />Wakil Gubernur DIY Sri Paku Alam X menyebutkan lomba kompetensi siswa SMK memiliki nilai dan makna yang strategis karna bisa digunakan beberapa siswa untuk lihat seberapa jauh kekuatan mereka dalam kuasai serta memahami disiplin pengetahuan yang diperoleh dan usaha meningkatkannya.<br /><br />" Kegiataan itu sudah memberi nuansa sendiri untuk beberapa peserta, baik siswa ataupun pendidik, untuk selalu mengasah serta menuangkan kreatifitas dan inovasi yang disebut implementasi dari semua kekuatan serta keterampilannya, sekalian tingkatkan citra SMK lewat unjuk kekuatan serta pengukuran puncak-puncak prestasi beberapa siswanya </div>
<div class="fullpost" style="text-align: justify;">
</div>
cucu sumiarsahttp://www.blogger.com/profile/14655357002838294887noreply@blogger.com0