Jumat, 11 Agustus 2017

Imunisasi Campak, Dinas Sosial Bogor Sasar Anak Jalan

Sejumlah siswi sekolah dasar mengikuti pemeriksaan dan pemberian vaksin imunisasi, dalam rangka pencanangan bulan imunisasi anak sekolah, di SDN Lubang Buaya, Jakarta, 4 Oktober 2016.  Pemerintah memberikan imunisasi human papilloma virus (HPV) sebagai bentuk pencegahan penyakit kanker serviks. TEMPO/Imam Sukamto
Sejumlah siswi sekolah dasar mengikuti pemeriksaan dan pemberian vaksin imunisasi, dalam rangka pencanangan bulan imunisasi anak sekolah, di SDN Lubang Buaya, Jakarta, 4 Oktober 2016. Pemerintah memberikan imunisasi human papilloma virus (HPV) sebagai bentuk pencegahan penyakit kanker serviks. TEMPO/Imam Sukamto.
TEMPO.CO, Bogor - Dinas Sosial Kota Bogor menjaring 100 anak jalanan untuk mendapatkan imunisasi campak dan rubella."Sesuai instruksi Wali Kota, imunisasi menyasar seluruh anak di Kota Bogor, termasuk anak jalanan," kata Kepala Dinas Sosial Kota Bogor, Azrin Syamsudin, Rabu, 2 Agustus 2017.

Azrin mengatakan, 100 anak jalanan itu diperoleh berdasarkan hasil penjaringan yang dilakukan Dinas Sosial dalam setiap operasi di Kota Bogor. Untuk jadwal pelaksanaan pemberian imunisasi akan dikoordinasikan dengan Dinas Kesehatan. "Rencana pemberian imunisasi di perkampungan mereka (anak jalanan), untuk waktu dan tanggalnya akan dikoordinasikan lagi dengan Dinkes," kata Azrin.

Baca: Takut Haram, 8 Sekolah di Yogya Menolak Ikut Imunisasi

Dalam pencanangan kampanye imunisasi MR di Sekolah Kesatuan, Selasa lalu, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menginstruksikan agar  Dinas Sosial menjaring anak-anak jalanan yang akan diberikan vaksinasi. "Mereka punya potensi menularkan, mengingat begitu mudahnya virus ini menular," kata Bima.

Bima menginstruksikan dinas terkait untuk menyukseskan Kampanye Imunisasi MR agar seluruh anak mendapat vaksinasi dan terlindungi dari penyakit campak dan rubella. "Anak jalanan ini harus terjangkau dan didata," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Rubaeah menyebutkan imunisasi MR menyasar 257.276 orang anak usia -15 tahun di Kota Bogor. "Imunisasi ini sifatnya wajib, dan tidak memerlukan individual informed consent," katanya.

Ia mengatakan, tujuan pelaksanaan kampanye imunisasi MR adalah mencapai eliminasi campak dan pengendalian rubella/Congenital Rubella Syndrome (CRS) tahun 2020. Dengan tujuan khusus antara lain, meningkatkan kekebalan masyarakat  terhadap campak dan rubella secara cepat. "Tujuan lainnya, memutuskan transmisi virus campak dan rubella, menurunkan angka kesakitan campak dan rubella serta menurunkan angka kejadian CRS," kata Rubaeah.

Baca: Jangan Remehkan Imunisasi Campak dan Rubella, Bisa Cacat Lahir 

Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2M) Dinas Kesehatan Kota Bogor, Jawa Barat, Lindawati, mengatakan, pemberian vaksinasi MR untuk mencegah capak dan rubella akan dilaksanakan pada bulan Agustus dan September. Bulan Agustus untuk sekolah-sekolah dengan sasaran pelajar, dan bulan September di Posyandu untuk Balita.

"Kita menyiapkan 1.715 pos pemberian vaksinasi, terdiri dari 975 Posyandu, 286 TK, 319 SD, dan 135 SMP," katanya.

Linda menegaskan, bahwa imunisasi campak dan rubella tersebut sangat aman, kejadian ikutan pascaimunisasi dapat  diantisipasi. Reaksinya lokal, hanya rasa nyeri di lokasi suntikan, bengkak di lokasi suntikan. Juga ada reaksi sistemik, seperti demam yang muncul pada hari kelima pascaimunisasi. "KIPI sudah kita antisipasi, adapun reaksi lokal ini itupun sangat biasa," kata Linda.

Read more at https://www.tempo.co/read/news/2017/08/02/083896345/imunisasi-campak-dinas-sosial-bogor-sasar-anak-jalan#8DYWLEAhWdEueR8v.99

0 komentar:

Posting Komentar