Selasa, 06 Maret 2018

Sekolah Tinggi Transportasi Darat Gelar Diklat Transportasi di Bogor


Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) bekerja bersama dengan Pemerintah Kota Bogor serta Kemendikbud mengadakan diklat pemberdayaan orang-orang dalam bagian transportasi, yang dibarengi 630 peserta dari beragam Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). 

Pembukaan diklat dikerjakan di Universitas Kampus Ibnu Khaldun, Kota Bogor pada Senin (5/2/2018) oleh Kepala BPSDM Kemenhub Djoko Sasono, dan di hadiri Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto serta Dirjen Dikdasmen Kemendikbud Hamid Muhammad. 

Ketua STTD Suharto menyebutkan ada delapan diklat yang didapatkan dalam kerja sama ini salah satunya diklat uji emisi gas buang, sepeda motor, tujuan angkutan jalan, keselamatan jalan raya jalan, perparkiran, pengemudi, manajemen kepengusahaan angkutan umum serta pengelasan. 

" Diklat kami kerjakan tiga hari yaitu 30 hingga 50 jam pelajaran. Diklat ini melibatkan pengajar dari dosen serta instruktur di STTD dan dosen dari Uika Bogor, juga beberapa praktisi yang mumpuni di bagian otomotif yaitu dari Astra Honda Motor. Semua diklat dijamin dari APBN, " tutur Suharto dalam tayangan pers yang ditulis pada hari yang sama. 

Disamping itu, Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto, dalam sambutannya menyebutkan, program diklat transportasi jadi hal perlu yang perlu dikerjakan mengingat usaha perlakuan kemacetan di Kota Bogor belum juga maksimum. 

" Ada banyak hal yang perlu di perhatikan dalam menanganani problem macet di Kota Bogor. Ini perlu peranan orang-orang, " ungkap Bima Arya. 

Masalah beda yang dihadapi Pemkot Bogor yaitu berkaitan SDM. " Cuma 53 orang yang betugas di lapangan. Th. ini ada menambahkan tenaga PKWT sejumlah 140. Serta ini masih tetap kurang, " kata Bima. 

Bima juga tidak enggan memohon pertolongan pada Kemenhub untuk menolong menyelesaikan masalah macet di Kota Bogor. 

" Saya mengharapkan diklat sepanjang tiga hari ini dapat diaplikasikan ilmunya ke lapangan. Ini jadi perlu untuk membuat Bogor Bebas Macet, Bogor yang tambah nyaman serta Bogor yang teratur, " tegas Bima Arya. 

Dirjen Dikdasmen Kemendikbud RI, Hamid Muhammad menyatakan, diklat ini begitu diperlukan untuk menaikkan ketrampilan serta menghimpit angka pengangguran. 

" Misalnya, yang saat ini berlangsung, IT diperlukan banyak. Tapi bagaimana nasib yang non-IT. Maka dari itu diklat seperti ini jadi opsional supaya tenaga-tenaga praktek tetaplah dapat terpakai, " tandasnya. 

Kepala BPSDM Kemenhub, Djoko Sasono, menyebutkan, diklat ini jadi sisi dari usaha Kemenhub untuk melibatkan orang-orang dalam perlakuan macet serta masalah transportasi yang lain. 

" Transportasi yaitu bidang vital yang perlu di perhatikan. Karna bila ada problem di dalamnya, bidang beda juga akan terserang efeknya, " katanya. 

Djoko menyatakan, diklat yang dibarengi 630 peserta ini jadi bukti riil STTD dalam pikirkan masalah transportasi. 

" Th. ini STTD juga akan mendiklatkan 3. 900 orang untuk pemberdayaan orang-orang. Sedang untuk BPSDM Perhubungan keseluruhnya pada th. 2018 juga akan mengadakan Diklat Pemberdayaan Orang-orang untuk 100. 000 orang, " katanya. 

Dalam acara ini di tandatangani kesepakatan hubungan kerja pada Ketua STTD dengan Direktur Pembinaan SMK pada Kemendikbud berkaitan penambahan kompetensi bagian transportasi darat untuk peserta didik SMK lewat diklat pemberdayaan orang-orang.

0 komentar:

Posting Komentar