Jumat, 16 Maret 2018

Cetak Lulusan Terampil, SMK Butuh Banyak Guru Produktif

 
Penguatan pendidikan vokasi jadi program Kementerian Pendidikan serta Kebudayaan (Kemdikbud) yang dijagokan dapat tingkatkan produktivitas serta daya saing bangsa. Meskipun demikian, kehadiran guru produktif di sekolah menengah kejuruan (SMK) sekarang ini masih tetap terbatas.

Menteri Pendidikan serta Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy mengatakan, penyediaan guru produktif dapat menjawab tantangan penyiapan tenaga trampil yang siap berkompetisi. Di bagian beda, jumlah SMK makin diperbanyak.
Sekolah pertanian th. lantas 60 sekolah lalu saat ini ditambah 32 sekolah sekali lagi. Penambahan juga dikerjakan dengan menaikkan ruangan praktek serta laboratorium SMK, " katanya dalam paparan 2 Th. Jokowi-JK di Bina Graha, Jakarta
Terkecuali guru produktif di SMK, Muhadjir juga mengemukakan penguatan pendidikan vokasi dapat dikerjakan dengan menaikkan sekolah kejuruan referensi. Sekolah referensi ini, ucap dia, adalah sekolah yang dipandang bagus di lokasi spesifik, serta dapat membina sekolah-sekolah di sekelilingnya.

Hal seirama juga di sampaikan oleh Menteri Penelitian, Tehnologi, serta Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir. Menurutnya, sekarang ini jumlah guru produktif masih tetap sedikit. Hingga, di tahap perguruan tinggi, vokasi akan diperkuat lewat revitalisasi politeknik.

" Lulusan politeknik dapat jadi tenaga guru produktif di SMK. Karna sampai kini guru normatif telah ada. Guru adaptif yang mengajar matematika, IPS, IPA, serta beda sebagainya banyak juga. Namun guru produktif yang mengajar bagian tersebut masih tetap terbatas. Demikian halnya penguasaan materinya. Nah, lewat pendidikan politeknik ini juga akan diperbaiki. Kami kerjakan koordinasi dengan Kemdikbud tentang kebutuhannya,

0 komentar:

Posting Komentar