Kamis, 10 Agustus 2017

Pro Kontra Sekolah 5 Hari, Begini Anjuran DPR 

 Wakil Ketua Komisi X DPR, Abdul Fikri Faqih menilainya Menteri Pendidikan serta kebudayaan butuh menyerap masukan penyelenggara pendidikan masalah wacana sekolah 5 hari sepanjang 8 jam. Mengenai penyelenggara pendidikan paling besar yaitu organisasi orang-orang (ormas). 

" Baiknya semuanya Ormas disuruh gagasannya. Karna keadaan negara masih tetap tidak kondusif, " kata Faqih lewat pesan singkat, Senin 12 Juni 2017. 


Menurut dia, kebijakan ini sesungguhnya dapat buat siswa mempunyai saat untuk acara keluarga. Hingga merekatkan hubungan dengan anggota keluarga maupun dapat menaikkan pelatihan ketrampilan. 

" Tetapi kenyataannya, banyak diniyah atau pendidikan agama dikerjakan ormas keagamaan setiap sore hari. Seperti Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA), Madrasah Diniyah Wushtho (MWA) serta Madrasah Diniyah Ulya (MDU) atau santri kalong (sorogan) di nyaris semuanya pesantren. Ini di kuatirkan oleh beberapa penyelenggara, terancam tutup karna kebijakan ini, " kata Faqih. 

Tidak cuma itu, ia menilainya saat aktivitas belajar mengajar telah melalui jam 14. 00 WIB jadi dipandang telah tidak efisien sekali lagi. Termasuk juga masalah makan siang siswa. Persoalannya apabila makan siang hari ini dikoordinir sekolah jadi juga akan ada cost tinggi. 

" Apabila diserahkan pada siswa semasing ini sangat bergantung orang-tua mereka membekalinya. Hingga saat ini banyak orang-tua siswa yg tidak dapat berikan cukup bekal. Hingga di kuatirkan ada siswa yg tidak makan siang, " kata Faqih. 

Meskipun demikian, ia meneruskan, apabila kecemasan ini telah ada pemecahannya jadi tidak problem menteri ingin mengaplikasikannya saat ini atau saat hari raya atau kapan juga. Namun tiap-tiap kebijakan harus didahului dengan kajian akademik/lapangan terlebih dulu.

0 komentar:

Posting Komentar