Sabtu, 19 Agustus 2017

Pendidikan Kualitas SMK


1. Pengertian SMK 
Undang-undang Sisdiknas No. 20 Th. 2003 sudah menyebutkan kalau Pendidikan nasional berperan meningkatkan kekuatan serta membuat watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rencana mencerdaskan kehidupan bangsa, mempunyai tujuan untuk mengembangnya potensi peserta didik supaya jadi manusia yang beriman serta bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta jadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab” (Pasal 3 UU RI No 20/2003).

SMK yaitu satu diantara tahap pendidikan menengah dengan kekhususan menyiapkan lulusannya untuk siap bekerja. Pendidikan kejuruan memiliki makna yang beragam tetapi bisa diliat satu benang merahnya. Menurut Evans dalam Djojonegoro (1999) mendeskripsikan kalau pendidikan kejuruan yaitu sisi dari system pendidikan yang menyiapkan seorang supaya lebih dapat bekerja disuatu grup pekerjaan atau satu bagian pekerjaan dari pada sebagian bagian pekerjaan yang lain. Dengan pengertian kalau tiap-tiap bagian studi yaitu pendidikan kejuruan selama bagian studi itu dipelajari lebih mendalam serta kedalaman itu ditujukan jadi bekal masuk dunia kerja. 
Merujuk pada pada isi Undang-Undang System Pendidikan Nasional No. 20 Th. 2003 pasal 3 tentang maksud pendidikan nasional serta keterangan pasal 15 yang mengatakan kalau pendidikan kejuruan adalah pendidikan menengah yang menyiapkan peserta didik terlebih untuk bekerja di bagian spesifik. 
Pendidikan kejuruan yaitu pendidikan yang menyiapkan peserta didik agar bisa bekerja dalam bagian spesifik. Pengertian ini memiliki kandungan pesan kalau tiap-tiap institusi yang mengadakan pendidikan keJuruan mesti memiliki komitmen jadikan tamatannya dapat bekerja dalam bagian spesifik (Depdikbud, 1995). 
Berdasar pada pengertian diatas, jadi sekolah menengah kejuruan jadi sub system pendidikan nasional seyogyanya memprioritaskan menyiapkan peserta didiknya untuk dapat pilih karier, masuk lapangan kerja, bersaing, serta meningkatkan dianya dengan berhasil di lapangan kerja yang cepat beralih serta berkembang. 
Terwujud tidaknya maksud diatas begitu bergantung pada input serta beberapa variabel dalam sistem pendidikan. Satu diantara variabel dalam sistem pendidikan yang memastikan ketercapaian maksud SMK yaitu kerja sama pada SMK dengan dunia usaha serta dunia pendidikan tinggi (Depdikbud, 1995). Makin erat hubungan pada SMK dengan dunia pendidikan tinggi, asumsinya makin baik kwalitas tamatannya, yang bermakna kwalitas tamatan bisa ditingkatkan karna didunia pendidikan tinggi, pengetahuan serta tehnologi juga akan berkembang. 

2. Tingkatkan Peranan serta Peranan Guru 
Keperluan warga SMK mesti di perhatikan termasuk kesejahteraan guru serta tenaga tata usaha. Jika kesejahteraan guru terjamin, guru bisa berikan perhatian yang lebih pada pengajaran. 
Dalam dunia pendidikan, peranan serta peranan guru adalah satu diantara aspek yang begitu penting. Guru adalah sisi terutama dalam sistem belajar mengajar, baik di jalur pendidikan resmi, informal ataupun nonformal. Oleh karenanya, dalam tiap-tiap usaha penambahan kwalitas pendidikan di tanah air, guru tidak bisa dilepaskan dari beragam hal yang terkait dengan eksistensi mereka. Guru yaitu pendidik profesional dengan pekerjaan paling utama mendidik, mengajar, menuntun, mengarahkan, melatih, menilainya, serta mengevaluasi peserta didik. 
Untuk tingkatkan kualitas siswa, tenaga guru juga mesti yang profesional. Maksudnya, untuk tingkatkan lingkungan hidup serta kaitan dalam pengetahuan pendidikan. Penambahan kwalifikasi guru hingga ke tahap pendidikan S1 sampai S3. Kwalifikasi guru yang diutamakan untuk ditingkatkan, terlebih di daerah terpencil, ketinggalan serta susah dijangkau yang belum juga menjangkau kwalifikasi pendidikan S1. Maksudnya mengecilkan kesenjangan kualitas guru antardaerah, penuhi kriteria minimum profesionalisme tenaga pendidik dalam program sertifikasi guru. Dan memperluas pemerataan pendidikan untuk guru. 

3. Tingkatkan Langkah Belajar 
Thabrany (1993) menyampaikan kalau langkah belajar adalah aspek kunci yang memastikan berhasil tidaknya belajar. Hal semacam ini begitu perlu mengingat siswa SMK disediakan jadi tenaga kerja trampil manfaat masuk dunia kerja. Dalam hal semacam ini supaya maksud itu terwujud jadi tingkat penguasaan serta ketrampilan dan bagian ketrampilan lulusan SMK mesti sesuai sama tuntutan keperluan dunia kerja. 
Dalam rencana tingkatkan kualitas pendidikan kejuruan, problem yang perlu memperoleh perhatian yaitu problem langkah belajar siswa. Mengingat kesuksesan perolehan maksud belajar bukan sekedar hanya ditetapkan aspek kurikulum tetapi factor langkah belajar yang begitu memastikan berhasil tidaknya aktivitas pendidikan. 
Langkah belajar adalah satu langkah bagaimana siswa melakukan aktivitas belajar umpamanya bagaimana mereka menyiapkan belajar, ikuti pelajaran, kesibukan belajar mandiri yang dikerjakan, alur belajar mereka, langkah ikuti ujian. Kwalitas langkah belajar juga akan memastikan kwalitas hasil belajar yang didapat. Langkah belajar yang baik juga akan mengakibatkan berhasilnya belajar, demikian sebaliknya langkah belajar yang jelek juga akan mengakibatkan kurang berhasil atau tidak berhasilnya belajar The Liang Gie (1984). 
Problem langkah belajar saat ini butuh memperoleh perhatian karna kwalitas langkah belajar siswa SMK cukup memprihatinkan. Sukir (1995) mengemukan kalau masih tetap cukup banyak siswa yang memiliki langkah belajar kurang baik seperti belajar dengan saat yg tidak teratur (tidak mempunyai jadwal), belajar sembari menontonTV atau dengarkan radio, lakukan belajar dengan berpindah-pindah, seringkali terlambat masuk sekolah, serta cuma belajar pada saat hadapi ujian saja. 
Buruknya langkah belajar adalah satu diantara aspek penyebabnya rendahnya hasil belajar hingga mengakibatkan berkurangnya kualitas pendidikan. Slameto (2002) menyampaikan kalau aspek langkah belajar yang jelek adalah penyebabnya masih tetap cukup banyak siswa yang sesungguhnya pintar namun cuma mencapai prestasi yg tidak tambah baik dari siswa yang sesungguhnya kurang pintar namun dapat mencapai prestasi yang tinggi karna memiliki langkah belajar yang baik. 
Segi beda yang butuh memperoleh perhatian terkait lewat cara belajara siswa yaitu karakter mata diklat yang dipelajari. Tiap-tiap mata diklat mempunyai sifat ataupun ciri spesial yang berlainan dengan mata diklat yang lain. Menurut Winkel (1996 : 245) diliat dari sisi tujuan belajar karakter mata diklat dibedakan jadi 1) Menuntut kekuatan pengetahuan, 2) Memprioritaskan segi sikap, 3) Memprioritaskan segi keterampilan. 
Langkah belajar tidaklah hanya satu variabel yang terkait dengan prestasi belajar yang diraih oleh siswa. Banyak variabel beda yang memengaruhi diantaranya motivasi serta ketertarikan belajar, lingkungan, fasilitas, prasarana, guru, serta beda sebagainya. 

Baca Juga : Wisata Kopi

4. Merajut Hubungan serta Kerja Sama 
Hubungan kerja yaitu satu usaha atau aktivitas dengan yang dikerjakan oleh ke-2 belah pihak dalam rencana untuk menjangkau maksud dengan (Depdikbud, 1995). Dari pengertian ini terdapat arti kalau ke-2 belah pihak butuh buat kesaepakatan mengenai maksud ataupun aktivitas hubungan kerja. Terdapat juga arti kalau hubungan kerja juga akan mengakibatkan sama-sama ketergantungan pada pihak pertama serta pihak ke-2 serta hubungan berbentuk interakfif. 
Untuk SMK faedah merajut hubungan kerja dengan instansi pendidikan tinggi yaitu seperti berikut : 1) Kwalitas program-program SMK bisa ditingkatkan atas pertolongan serta hubungan kerja dengan perguruan tinggi ; 2) Hubungan kerja bisa memperingan beaya penyelenggaraan serta pengembangan SMK ; 3) Dengan hubungan kerja yang baik, SMK juga akan dapat ikuti perubahan canggih pendidikan tinggi, terutama iptek, hingga apa yang di ajarkan di SMK tidak ketinggal dengan perubahan iptek sekarang ini ; 4) Hubungan kerja juga akan menolong ketercapaian maksud SMK ; 5) Hubungan kerja bisa menolong tingkatkan pikiran serta kekuatan guru mengenai : apa yang perlu di ajarkan, bagaimana caranya mengajar yang lebih efisien serta efektif, bagaimana caranya membuat riset yang bermanfaat untuk tingkatkan kuialitas siswanya, dsb. 
Sedang untuk instansi pendidikan tinggi, hubungan kerja dengan SMK adalah satu diantara keharusan yakni melakukan dedikasi pada orang-orang. Selain itu instansi pendidikan tinggi bisa kirim mahasiswanya untuk melakukan praktek kerja lapangan atau membuat riset, serta untuk tempat lakukan riset serta meningkatkan cara mengajar untuk dosen, dsb. Dengan hal tersebut lewat hubungan kerja dengan SMK diinginkan dapat juga tingkatkan kekuatan serta ketrampilan mengajar untuk mahasiswa lewat pengembangan praktek mengajar serta praktek lapangan di SMK. 
Untuk tingkatkan mutunya, SMK butuh bekerja bersama dengan beragam pihak diantaranya dunia usaha/industri, perguruan tinggi, serta orang-orang yang lain. Hubungan kerja itu dikerjakan atas basic sama-sama untungkan. Bagian-bidang hubungan kerja yang juga akan dikerjakan terlebih dulu mesti diidentifikasi serta sesuai dengan keperluan serta potensi ke-2 belah pihak supaya berguna. 

5. Tingkatkan Pendidikan System Ganda (PSG) 
Satu diantara bentuk riil implementasi kebijakan kesesuaiandan kesepadanan yaitu proses Pendidikan System Ganda (PSG) pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Pendidikan System Ganda pada intinya memiliki kandungan dua prinsip, yakni : Pertama, Program pendidikan kejuruan pada SMK yaitu program dengan pada SMK dengan industri/perusahaan pasangannya. Ke-2, Program pendidikan kejuruan dikerjakan di dua tempat beberapa program yakni teori serta praktek basic kejuruan di sekolah (SMK), serta beberapa yang lain dikerjakan didunia kerja. 
Alur penyelenggaraan pendidikan di dua tempat ini juga akan memaksa SMK mendekatkan dunianya (dunia sekolah) ke dunia kerja, sesuaikan berisi dengan keperluan kerja, untuk memudahkan tranfer nilai-nilai serta tingkah laku kerja seperti yang berlaku didunia kerja (Djojonegoro, 1995). PSG juga ditujukan jadi pranata untuk percepat sistem pengembangan pendidikan kejuruan dan stategi pengembangannya. 

6. Tingkatkan Praktik Kerja Industri (Prakerin) 
Proses praktik kerja industri untuk siswa peroleh banyak keuntungan. Product lulusan/siswa semakin lebih berarti, karna sesudah tamat juga akan akan benar-benar mempunyai bekal ketrampilan (life skills) profesional untuk terjun ke lapangan kerja hingga bisa tingkatkan skala kehidupannya serta untuk bekal pengembangan dianya dengan berkepanjangan. Ketrampilan (life skills) yang didapat bisa mengangkat harga serta rasa yakin diri tamatan. 
Menurut Miraza (2008), pemerintah butuh meninjau ulang kebijakan pendidikan dan penyempurnaan piranti pendidikan, software maupun hardware. Disusun satu kebjiakan pendidikan baru yang sesuai sama kondisi serta keadaan dan keperluan pembangunan bangsa serta negara. Ketrampilan, ketrampilan, serta moral butuh diutamakan pada beberapa lulusan supaya beberapa lulusan mempunyai sikap kemandirian serta harga diri tinggi. 

7. Membuat serta Tingkatkan Program Kecakapan Hidup 
Satu diantara usaha yang dikerjakan dalam tingkatkan kwalitas Pendidikan Nasional yaitu satu diantaranya dikerjakan yaitu Pengembangan Gagasan Sekolah (RPS). Yakni bagaimana sekolah meningkatkan program-program yang mempunyai tujuan untuk tingkatkan kwalitas pendidikan yang sesuai sama misi serta visi dari SMK yakni hasilkan lulusan yang berkwalitas, mandiri dan mempunyai ketrampilan serta ketrampilan. Menurut Rohiat (2008), diantara RPS yang disusun salah nya ialah Pengembangan Pendidikan Kecakapan Hidup/PKH (life skills education). 
Menurut WHO, kecakapan hidup (life skills) yaitu kekuatan tingkah laku positif serta adaptif yang mensupport seorang untuk dengan efisien menangani tuntutan serta tantangan sepanjang hidupnya. Dalam UU Pendidikan Nasional No. 20/2003 pasal 26 ayat 3 dijelaskan kalau Life Skills Education (LSE) dikelompokkan jadi pendidikan non resmi, yang memberi ketrampilan personal, sosial, intelektual/akademis serta vokasional untuk bekerja dengan mandiri. 
Depdiknas (2002), menyatakan pendidikan kecakapan hidup (life skills) bisa diambil jadi : 1) Kecakapan personal yang meliputi kecakapan tentang sendiri, berfikir rasional, serta yakin diri. 2) Kecakapan sosial seperti kecakapan lakukan hubungan kerja, bertenggang rasa, serta bertanggungjawab sosial. 3) Kecakapan akademik seperti kecakapan dalam lakukan riset, percobaan-percobaan dengan pendekatan ilmiah. 4) Kecakapan vokasional yaitu kecakapan yang terkait dengan satu bidan kejuruan/ketrampilan spesifik sepeti dibidan perbengkelan, jahit-menjahit, peternakan, pertanian, produksi barang spesifik. 
Menurut Depdiknas (2002), penyelenggaraan pendidikan kecakapan hidup pada unit serta program pendidikan kecakapan hidup (life skills), dikerjakan dalam rencana ikut memecahkan problem pengangguran, kemisikan, lebih diutamakan dalam usaha evaluasi yang dapat memberi pendapatan (learning and earning). 

8. Tingkatkan Rencana Pendidikan 
Sistem rencana pendidikan yaitu diawali dari mengerti permasalah pendidikan, mengkaji bagian pelajarian, mengkonsepsikan serta membuat gagasan, menspesifikasikan gagasan yang sudah disusun, mengimplementasikan gagasan, serta memonitor proses gagasan (Saud serta Makmun, 2006). Rencana pendidikan untuk masa yang akan datang yaitu untuk tingkatkan daya saing serta kelebihan kompetitif di semuanya bidang industri serta bidang layanan dengan memercayakan kekuatan SDM. 

9. Tingkatkan Tehnologi Info (TI) 
Tanenbaum (1999) menyebutkan kalau pengertian tehnologi info yaitu satu bagian ilmu dan pengetahuan yang perubahannya begitu cepat. Tehnologi info jadi satu ilmu dan pengetahuan begitu luas pokok bahasannya. Tehnologi info adalah ilmu dan pengetahuan yang meliputi beragam hal seperti : system computer hardware serta software, LAN (Local Ruang Network), MAN (Metropolitan Ruang Network), WAN (Wide Ruang Network), system info manajemen (SIM), system telekomunikasi dan sebagainya. Diluar itu, SMK butuh bagian tehnologi beda seperti otomotif, elektronika, dan sebagainya. Karenanya dibutuhkan arus info yang baik dalam SMK itu. 
Perlunya info dalam satu organisasi seperti dikemukakan oleh Singh A. (2005 : 2) kalau Information sistem is to provide accurate and relevant information to users at the right time and at the appropriate level of detil. Berdasar pada pendapat Singh A itu bisa di ketahui kalau system info berperan untuk sediakan info yang sesuai sama serta akurat pada beberapa pemakai ketika yang pas. Dengan hal tersebut bisa diambil kesimpulan kalau keperluan TI dalam pengembangan SMK adalah satu hal yang mutlak. Dengan terdapatnya TI, SMK bisa dengan gampang terhubung perubahan tehnologi hingga dalam sistem belajar mengajar (PBM) senantiasa aktual.

0 komentar:

Posting Komentar