Jumat, 10 November 2017

Guru SD Diajak untuk Aktif dalam Menulis Karya Ilmiah

Guru SD Diajak untuk Aktif dalam Menulis Karya Ilmiah
Pemerintah mendorong beberapa guru pendidikan basic untuk giat menulis karya ilmiah untuk menebarkan inspirasi, ide, dan hasil penelitiannya. 

Karenanya, Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Basic Kementerian Pendidikan serta Kebudayaan (Kemendikbud) mengadakan Seminar Nasional Guru Pendidikan Basic Berprestasi 2017. 

Seminar yang di gelar pada 7 sampai 10 November 2017 di Hotel Kartika Chandra Jakarta itu bertopik “Membangun Guru Pendidikan Basic yang Profesional serta Berkarakter. ” 

Direktur Pembinaan Guru Pendidikan Basic Anas M. Adam menyebutkan, guru mengemban pekerjaan paling utama mendidik, mengajar, menuntun, mengarahkan, melatih, menilainya, serta mengevaluasi peserta didik. 

Supaya guru bisa melakukan tugasnya dengan baik, ia meneruskan, jadi guru harus tingkatkan kompetensi untuk pengembangan profesinya dan penguatan pendidikan ciri-khas. 

Menurutnya, pengembangan keprofesian guru bisa dikerjakan lewat beragam langkah. Satu diantaranya dengan melatih kekuatan menulis karya ilmiah. 

Direktorat Jenderal Guru serta Tenaga Kependidikan Kemendikbud membuat seminar nasional untuk untuk mempublikasikan karya ilmiah beberapa guru pendidikan basic. 

“Karya ilmiah beberapa guru butuh dipublikasikan pada khalayak lewat Seminar Nasional Pendidikan Basic 2017, ” kata Anas dalam tayangan pers, Jumat (10/11/2017). 

Seminar yang dibarengi 240 orang guru dari 29 daerah itu adalah satu diantara langkah untuk menyebabkan kreatifitas serta jadi fasilitas untuk berinovasi untuk guru. 

Mengenai subtema yang bisa diambil beberapa guru yakni pengembangan karier guru, pengembangan kompetensi guru, penguatan pendidikan ciri-khas, penambahan kualitas evaluasi, pengembangan literasi basic, pedagogik literasi digital, evaluasi berbantuan tehnologi info, evaluasi tehnologi digital bergerak (mobile learning), perlindungan guru, dan pengembangan ketrampilan era 21. 

Subtema itu di tawarkan sesuai sama kondisi serta keadaan orang-orang terbaru, terutama didunia pendidikan. 

Pedagogik literasi digital 


Beberapa besar guru pilih subtema penambahan kualitas evaluasi. Sesaat, subtema pedagogik literasi digital paling sedikit diambil. 

Walau sebenarnya, Menteri Pendidikan serta Kebudayaan Muhadjir Effendy mendorong orang-orang untuk melek literasi digital. Maksudnya, internet bisa jadi fasilitas yang positif untuk orang-orang. 

" Penekanannya tidak cuma apa atau bagaimana alat-alat tehnologi info serta komunikasi, internet, sosial media itu dipakai, namun untuk apa? Serta itu yang terutama, " tutur Muhadjir, Jumat (3/2/2017). 

Muhadjir siap ikut serta dalam proses literasi digital serta bersedia bekerja sama juga dengan Kementerian Komunikasi serta Informatika. 

Menurutnya, dunia maya sekarang ini makin dipenuhi content berbau berita bohong, ujaran kebencian serta radikalisme, bahkan juga beberapa praktek penipuan. 

Kehadiran content negatif yang mengakibatkan kerusakan ekosistem digital itu cuma dapat ditangkal dengan membuat kesadaran semasing individu. 

Dengan terdapatnya kesadaran itu diinginkan orang-orang dapat membuat beberapa content positif yang mendorong produktivitas.

0 komentar:

Posting Komentar