Jumat, 11 Agustus 2017

Pelaku Teror di Medan, Pergi ke Suriah untuk Belajar ISIS

 Syawaludin Pakpahan, salah satu terduga teroris penyerangan Markas Polda Sumatera Utara, pernah pergi ke Suriah pada tahun 2013, untuk bergabung dan belajar tentang ISIS. Hal itu diketahui dari pemeriksaan yang dilakukan Densus 88 dan Polda Sumut terhadap Syawaludin.

"Tersangka SP (Syawaludin Pakpahan) pernah ke Suriah pada tahun 2013, selama enam bulan lamanya," sebut Kabid Humas Polda Sumut, Rina Sari Ginting, kepada wartawan di Mapolda Sumut, Senin pagi, 26 Juni 2017.

Kemudian dari hasil pemeriksaan terhadap Masni Wanita Damanik, istri dari Syawaludin, di hadapan petugas juga benarkan bahwa suaminya itu, pernah ke Suriah pada tahun 2013, lalu.


"Dikuat keterangan oleh istri (Masni) tersangka SP. Kemudian, setelah enam bulan dia (Syawaludin) kembali ke Indonesia," jelas Rina.

Setelah itu, Syawaludin terus mempelajari pemahaman radikalisme, yang disampaikan ISIS melalui dunia maya. Kemudian, dia mengembangkan bersama keluarga dan orang terdekatnya.

"Dia juga tetap mendalami (pemahaman ISIS) dari internet dan tetap berkomunikasi melalui internet dengan pihak ISIS. Itu keterangan istri dan SP, setelah pulang dari Suriah tahun 2013, dia menggunakan fasilitas internet untuk berkomunikasi melalui website di sana (Suriah) paham ISIS disebarkan," tutur perwira melati tiga itu.

Dari penggeledahan di rumah Syawaludin beralamatkan di Jalan Pelajar Timur, Gang Kecil, Kota Medan, Sumatera Utara, Polisi menyita barang bukti berupa dokumen tentang cara-cara melakukan serangan bunuh diri, buku untuk anak-anak tentang kisah perang, buku-buku pemahaman tentang ISIS, poster bergambar pemimpin ISIS Abu Bakar Al Baghdadi, pelat pencetak, cakram VCD. 

Seperti diberitakan sebelumnya, dua orang pelaku terduga teroris menyerang pos penjagaan Mapolda Sumut, Minggu dini hari, 25 Juni 2017. Para terduga teroris itu, sempat berkelahi dengan dua personel yang berjaga. Akibatnya, seorang personel kepolisian Aiptu M Sigalinging tewas, diserang dengan menggunakan senjata tajam. 

Salah satu pelaku, Ardial Ramadhan, warga Jalan Makmur, Medan, ditembak mati. Pelaku lainnya Syawaludin ditembak pada bagian paha oleh petugas kepolisian, yang juga sedang melakukan penjagaan di Mako Polda Sumut saat itu. (one)


0 komentar:

Posting Komentar