Selasa, 08 Agustus 2017

Jemaah Haji Digeser ke Mekah, Yang Sakit Dievakuasi Terpisah

  Jemaah haji Indinesia yang telah selesai menyelesaikan Arbain akan didorong ke Mekah, pada Sabtu 5 Agustus 2018. Mereka akan melakukan umroh qudum setelah sebelumnya melakukan niat umrah di miqat Bir Ali.

Disampaikan Kepala Daerah Kerja Madinah, Amin Handoyo, total ada satu kloter dengan 393 jemaah yang akan bergeser dari Madinah ke Mekah pada hari pertama besok. Pergerakan jemaah ini lanjut Amin akan dikoordinasikan dengan Muasasah Arab Saudi, baik itu terkait pengawasan maupun input datanya.

"Semua data diinput, dipastikan dokumennya sudah beres atau belum kemudian waktu pendorongan tidak melebihi kuota yang ditetapkan pemerintah Arab Saudi, kalau ada jemaah sakit maka paspor dipisah dengan yang lain, nanti jemaah itu akan dievakuasi secara terpisah," ujar Amin di kantor haji Indonesia Madinah, Jumat 4 Agustus 2018.

Amin mengingatkan pada jemaah untuk bersiap diri. Sebelum jadwal diarahkan ke Mekah, bus bagi jemaah akan tiba 4 jam lebih awal, sehingga koper jemaah diharapkan sudah terangkut di dalam bus.

"Jemaah tasnya minimal sudah diturunkan di loby, sehingga ketika bus itu datang, tasnya bisa dimasukkan dalam bagasi. Waktunya ini jam 17.00 Waktu Arab Saudi," katanya.

Ia menjelaskan sebelum menuju Mekah, tim dari perlindungan jemaah (Linjam) akan melakukan sweeping di hotel. Ini dilakukan untuk mengetahui apakah jemaah itu sudah naik bus yang disediakan atau belum.

"Tidak hanya jemaah, sweeping dilakukan juga untuk barang jemaah kemungkinan ada yang tertinggal atau tidak. Makanya ketika jemaah turun, petugas sektor khususnya melakukan sweeping ke kamar-kamar," ujarnya.

Sesuai kontrak yang dilakukan dengan hotel, mereka menyiapkan kamar selama 40 salat. Namun itu bukan tanpa kendala, jika salat berakhir mahgrib atau isya, itu berarti menginap sampai pagi, sedangkan jam pendorongan dari Madinah ke Mekah jam 18.00 WAS. Diperkirakan akan tiba pada pukul 01.00 dini hari, Minggu 6 Agustus 2017.

"Kalau ada perubahan jadwal maka kita harus negosiasi dengan pemilik rumah. Tapi mereka mengerti kok. Kecuali kayak JKS 1 yang terlambat merubah jadwal, satu sisi dia harus mengerjakan 40 salat, satu sisi dia terlambat satu hari, jadi ada lima sholat yang hilang, jadi kita sediakan hotel cadangan," katanya.

0 komentar:

Posting Komentar