Senin, 30 Januari 2017

Kemenperin Usul Anggaran Rp 800 Miliar untuk Revitalisasi SMK

 
Kemenperin Usul Anggaran Rp 800 Miliar untuk Revitalisasi SMK
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyarankan biaya sebesar Rp 800 miliar pada 2018 jadi keperluan untuk merevitalisasi sekitaran 1. 700 sekolah menengah kejuruan (SMK). Jumlah sekolah itu adalah 20 % dari keseluruhan yang berada di Indonesia.

Sekretaris Jenderal Kemenperin Haris Munandar menyebutkan, langkah ini mempunyai tujuan supaya SMK yang ikut serta dalam program pendidikan vokasi mempunyai alat-alat praktek yang sesuai sama perubahan tehnologi produksi di industri sekarang ini.

" Jadi, tiap-tiap SMK akan peroleh biaya sekitaran Rp 500 juta lewat Dana Alokasi Spesial (DAK) dari Kementerian Keuangan, yang juga akan dititipkan di propinsi. Pasalnya, perlengkapan SMK saat ini banyak yang ketinggalan dua generasi, " tutur dia dalam info tertulis di Jakarta, Senin (21/8/2017).

Haris menerangkan, pemerintah daerah mesti buat proposal untuk memajukan SMK di wilayahnya ke Kemenkeu, serta Kemenperin juga akan melakukan tindakan dalam penyeleksiannya. Mengenai satu diantara kriteria SMK yang dapat lolos atau penuhi persyaratan dari Kemenperin, yakni sekolah yang tempatnya berdekatan dengan lokasi industri.
Umpamanya, lokasi industri sebagai pusat industri otomotif, jadi SMK yang didorong yaitu yang berbasiskan studi tehnik permesinan atau pengelasan hingga sesuai sama keperluan, " kata dia.

Usaha ini, lanjut Haris, jadi bentuk transformasi pendidikan SMK berbasiskan kompetensi yang berkaitan serta sebanding (link and match) dengan industri.

Dia mengatakan, awalannya Kemenperin membidik 1. 775 SMK serta 355 industri yang juga akan ikuti program pendidikan vokasi industri sampai 2019. Tetapi, belum juga hingga akhir 2017, dari tiga step peluncuran program itu, Kemenperin sudah menggandeng 1. 035 SMK serta 307 industri. Ke-3 step itu untuk lokasi Jawa Timur, Jawa Tengah, serta DI Yogyakarta, dan Jawa Barat.

" Ketertarikan ini tunjukkan kesadaran juga akan perlunya pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten untuk makin tingkatkan perkembangan ekonomi serta daya saing Indonesia, " papar dia.

Dengan SDM trampil, dipercaya dapatlah meningkatkan produktivitas serta kelebihan bidang manufaktur nasional, terkecuali lewat modal serta tehnologi.

Oleh karenanya, program pendidikan vokasi yang link and match pada SMK serta industri selalu dilanjutkan per propinsi di semua lokasi Indonesia. Program yang diinisiasi oleh Kemenperin ini ditargetkan jumlah lulusannya menjangkau sekitaran 845 ribu orang pada 2019 hingga mensupport tujuan nasional dalam membuat 1 juta SDM yang tersertifikasi.

Diluar itu, dalam usaha cetak tenaga kerja yang kompeten serta profesional, Kemenperin sudah mengadakan program pendidikan serta kursus (diklat) industri dengan system 3in1 (kursus, sertifikasi kompetensi, serta peletakan kerja).

Pada periode 2014-2016, mereka yang telah terserap di perusahaan sejumlah 37. 334 orang. Diklat ini, diantaranya untuk evaluasi di bagian garmen, alas kaki, elektronika, animasi, pemrosesan kakao serta rumput laut, paket, otomotif, dan furniture.

" Kami juga juga akan memfasilitasi penambahan kompetensi guru SMK lewat kursus serta pemagangan di industri, dan penyediaan silver expert jadi tenaga pengajar di SMK, " ungkap Haris.

Pada 2018, Kemenperin membidik terdapatnya 1. 050 tenaga pengajar yang kompeten serta profesional di SMK. Beragam proses program strategis itu berdasar pada Instruksi Presiden Nomor 9 Th. 2016 mengenai Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan.

0 komentar:

Posting Komentar