Presiden Joko Widodo (kiri) secara simbolis membagikan Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada siswa-siswi di SMK Negeri 3 Kupang, Kupang, NTT |
Seperti di ketahui, pemerintah mulai konsentrasi membuat sekolah menengah kejuruan atau SMK di beberapa daerah, termasuk juga Papua. Lalu, bagaimana arah pengembangannya?
Berdasar pada info yang dikumpulkan dari situs resmi Kementerian Pendidikan serta Kebudayaan (Kemendikbud), pembangunan SMK di Papua sesuai dengan keperluan orang-orang.
Kepala Bagian SMK Dinas Pendidikan Propinsi Papua Yulianus Kuayo mengharapkan pada 2030, lulusan SMK di Papua dapat terserap ke dunia industri lewat cara membuat lapangan kerja sesuai sama potensi kelebihan daerah itu.
“Masing-masing lokasi mempunyai kelebihan sumber daya alam, jadi semua bentuk kebijakan mesti sesuai dengan pendekatan antropologi lima lokasi kebiasaan orang-orang Papua, ” katanya, seperti diambil dari situs resmi Kemendikbud, Selasa (6/2/2018).
Instansinya, sambung dia, ikut serta dalam penguatan pendidikan vokasi yang tengah dikerjakan pemerintah lewat lintas kementerian/instansi. Menurut dia, nyaris 1. 000 guru tiap-tiap tahunnya dilatih oleh Dinas Pendidikan Propinsi, Kabupaten, serta Kota di Papua.
Kursus itu dikerjakan lewat kerja sama juga dengan Instansi Penjaminan Kualitas Pendidikan (LPMP), Kampus Cenderawasih, dan partner internasional (NGO) seperti United Nations Children's Fund (Unicef).
Berkaitan dengan pelebaran akses pendidikan, Yulianus mengakui hal itu dirasa di Papua karna akses persebaran unit pendidikan sudah alami penambahan. Tiap-tiap th., sambungnya, ada menambahkan sekolah baru, baik PAUD, TK, SD, SMP, ataupun SMA/SMK.
0 komentar:
Posting Komentar