Belasan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) juga akan direvitalisasi jadi penghasil tenaga trampil di bagian perfilman.
Sekretaris Jenderal (Sesjen) Kementerian Pendidikan serta Kebudayaan (Kemendikbud) Didik Suhardi mengungkap paling tidak ada 18 SMK yang siap direvitalisasi untuk mempersiapkan tenaga trampil di bagian perfilman, th. ini.
Pusat Pengembangan Perfilman (Pusbangfilm) tengah bekerja bersama dengan Direktorat Pembinaan SMK Kemendikbud untuk mempersiapkan mekanisme pertolongan tehnis serta non tehnis untuk mendorong penambahan kemampuan SMK itu.
" Kemendikbud, dalam hal semacam ini Pusbangfilm serta Direktorat Pembinaan SMK, bisa memberi pembinaan pada SMK di bagian penyiaran supaya bisa sediakan tenaga perfilman yang berkwalitas, " katanya dalam info tertulis, Rabu (14/2/2018).
Menurut Didik, dari hasil pemetaan, sekarang ini ada 112 SMK yang mempunyai jurusan atau peminatan broadcasting yang bisa diperkembang jadi SMK bagian perfilman.
Kemendikbud juga akan meyakinkan pengembangan kemampuan SMK itu bisa menjawab tantangan perfilman nasional, terutama dalam hadapi masa persaingan perebutan global. Hal semacam ini searah dengan pengembangan satu diantara bidang prioritas pemerintah, yakni industri kreatif.
" Jangan pernah kelak tenaga-tenaga perfilman nasional kita di isi oleh tenaga dari negara-negara tetangga, " katanya.
Indonesia dipercaya juga akan jadi pasar perfilman yang menjanjikan di masa depan. Didik mengharapkan supaya terkecuali jadi pasar, Indonesia dapat juga mempunyai industri perfilman yang bisa disejajarkan dengan negara seperti India dengan Bollywood-nya atau AS yang mempunyai Hollywood.
Jumlah pemirsa film Indonesia diklaim telah bertambah cukup penting. Sebelumnya ada Pusbangfilm, jumlah pemirsa terdaftar sekitaran 16 juta orang per th.. Tetapi, saat ini angkanya menyentuh 42 juta orang per th..
Searah dengan usaha penambahan jumlah produksi film lokal serta jumlah pemirsa, penambahan kwalitas perfilman nasional juga selalu dikerjakan. Bermacam kerja sama juga dengan beragam pihak selalu dikerjakan, termasuk juga dengan Pemerintah Daerah (Pemda) berkaitan sistem produksi film hingga penyediaan tenaga trampil di level 3 sesuai sama Kerangka Kwalifikasi Nasional Indonesia (KKNI) lewat SMK yang kewenangan pengelolaannya ada dibawah Pemerintah Propinsi (Pemprov).
Berkaitan hal semacam ini, aktris Niniek L. Karim mengapresiasi kemampuan pemerintah dalam menggairahkan industri perfilman nasional. Menurut dia, Pusbangfilm mesti bisa bertindak dalam tingkatkan kerja sama serta jalinan baik antar pemangku kebutuhan perfilman nasional.
Sekarang ini juga tengah diadakan Rapat Koordinasi (Rakor) Pengembangan Perfilman Indonesia yang diadakan oleh Pusbangfilm. Rakor kesempatan ini di hadiri oleh asosiasi serta komune perfilman, dinas pendidikan serta dinas kebudayaan propinsi, unit pelaksana tehnis Kemendikbud, dan beragam instansi berkaitan perfilman nasional salah satunya Instansi Sensor Film (LSF), Tubuh Perfilman Indonesia (BPI), serta Perusahaan Film Negara (PFN).
Berjalan sampai 15 Februari 2018, Rakor itu mengusung topik “Kerja Dengan Memajukan Perfilman Indonesia”. Empat tema besar yang dibicarakan didalam rakor kesempatan ini salah satunya Kebijakan Perfilman, Pengembangan Animo Film, Penambahan Daya Saing Sumber Daya Manusia Perfilman serta Komune Perfilman, dan Data Perfilman serta Gagasan Induk Perfilman Nasional (RIPN).
Peserta Rakor dapat juga melihat film Indonesia dari mobil bioskop keliling yang disebut pertolongan dari Pusbangfilm.
0 komentar:
Posting Komentar