Perubahan jaman menuntut pembinaan sumber daya manusia yang berkwalitas. Daya saing Indonesia dalam hadapi persaingan antar negara ataupun perdagangan bebas begitu ditetapkan oleh outcome dari pembinaan SDM-nya. Satu diantara usaha negara dalam pemenuhan SDM level menengah yang berkwalitas yaitu pembinaan pendidikan kejuruan.
Rumusan arti pendidikan kejuruan begitu beragam. Menurut Rupert Evans (1978), pendidikan kejuruan yaitu sisi dari system pendidikan yang menyiapkan seorang supaya lebih dapat bekerja pada satu grup pekerjaan atau satu bagian pekerjaan dari pada sebagian bagian pekerjaan yang lain. Berdasarkan keterangan Undang-Undang Nomor 20 Th. 2003 Pasal 15, pendidikan kejuruan adalah pendidikan menengah yang menyiapkan peserta didik terlebih untuk bekerja dalam bagian spesifik. Pendidikan kejuruan terbagi dalam Sekolah Menengah Kejuruan, serta Madrasah Aliyah Kejuruan.
Karakteristik Pendidikan Kejuruan (Djojonegoro, 1998) yaitu seperti berikut :
Pendidikan kejuruan diarahkan untuk menyiapkan peserta didik masuk lapangan kerja
Pendidikan kejuruan didasarkan atas “demand-driven” (keperluan dunia kerja)
Konsentrasi isi pendidikan kejuruan diutamakan pada penguasaan pengetahuan, ketrampilan, sikap serta nilai-nilai yang diperlukan oleh dunia kerja
Penilaian yang sebenarnya pada keberhasilan siswa mesti pada “hands-on” atau performa dalam dunia kerja
Jalinan yang erat dengan dunia kerja adalah kunci berhasil pendidikan kejuruan
Pendidikan kejuruan yang baik yaitu responsif serta antisipatif pada perkembangan teknologi
Pendidikan kejuruan lebih diutamakan pada “learning by doing” serta “hands-on experience”
Pendidikan kejuruan membutuhkan sarana yang canggih untuk praktek
Pendidikan kejuruan membutuhkan cost investasi serta operasional yang semakin besar dari pada pendidikan umum
Prinsip-prinsip Pendidikan Kejuruan menurut Charles Prosser (1925) yaitu seperti berikut :
Pendidikan kejuruan bakal efektif bila lingkungan dimana siswa dilatih adalah tiruan lingkungan dimana kelak ia bakal bekerja
Pendidikan kejuruan bakal efisien cuma bisa diberikan dimana beberapa pekerjaan latihan dikerjakan lewat cara, alat, serta mesin yang sama dengan yang diaplikasikan ditempat kerja
Pendidikan kejuruan bakal efisien bila dia melatih seorang dalam rutinitas memikirkan serta bekerja seperti yang dibutuhkan dalam pekerjaan itu sendiri
Pendidikan kejuruan bakal efisien bila dia bisa memampukan tiap-tiap individu memodali minatnya, pengetahuannya, serta ketrampilannya pada tingkat yang paling tinggi
Pendidikan kejuruan yang efisien untuk tiap-tiap profesi, jabatan, atau pekerjaan cuma bisa diberikan pada seorang yang memerlukannya, yang menginginkannya, serta yang bisa untung darinya
Pendidikan kejuruan bakal efisien bila pengalaman latihan untuk membuat rutinitas kerja serta rutinitas berpikir yang benar diulangkan hingga cocok seperti yang dibutuhkan dalam pekerjaan nantinya
Pendidikan kejuruan bakal efisien bila gurunya sudah memiliki pengalaman yang berhasil dalam aplikasi ketrampilan serta pengetahuan pada operasi serta sistem kerja yang bakal dikerjakan
Pada tiap-tiap jabatan ada kekuatan minimal yang perlu dimiliki oleh seorang supaya dia tetaplah bisa bekerja pada jabatan tersebut
Pendidikan kejuruan mesti memerhatikan keinginan pasar (memerhatikan sinyal tanda pasar kerja)
Sistem pembinaan rutinitas yang efisien pada siswa bakal terwujud bila kursus diberikan pada pekerjaan yang riil (pengalaman sarat nilai)
Sumber yang bisa diakui untuk tahu isi kursus disuatu okupasi spesifik yaitu dari pengalaman beberapa ahlu pada okupasi tersebut
Tiap-tiap okupasi memiliki tanda-tanda isi yang tidak sama satu dengan yang lainnya
Pendidikan kejuruan bakal adalah service sosial yang efektif bila sesuai sama keperluan seorang yang memanglah mememrlukan serta memanglah paling efisien bila dikerjakan lewat pengajaran kejuruan
Pendidikan kejuruan bakal efektif bila cara pengajaran yang dipakai serta jalinan pribadi dengan peserta didik memperhitungkan beberapa karakter peserta didik tersebut
Administrasi pendidikan kejuruan bakal efektif bila dia luwes serta mengalir dari pada kaku serta terstandar
Pendidikan kejuruan membutuhkan cost spesifik apabila tak tercukupi jadi pendidikan kejuruan tak bisa dipaksakan beroperasi
Jenis Penyelenggaraan Pendidikan Kejuruan
Jenis Sekolah
Pada jenis ini evaluasi dikerjakan seutuhnya di sekolah. Jenis ini beranggapan kalau segalanya yang berlangsung ditempat kerja bisa di ajarkan di sekolah serta semuanya sumber belajar ada di sekolah. Jenis ini banyak di adopsi di Indonesia sebelumnya Repelita VI.
Jenis Magang
Pada jenis ini evaluasi beberapa basic kejuruan dikerjakan di sekolah serta inti kejuruannya di ajarkan di industri lewat system magang. Jenis ini banyak diadopsi di Amerika Serikat.
Jenis System Ganda
Jenis ini adalah kombinasai pemberian pengalaman belajar di sekolah serta pengalaman kerja didunia usaha. Dalam system ini system evaluasi tersistem serta terpadu dengan praktek kerja didunia usaha/industri.
Jenis School-based Enterprise
Jenis ini di Indonesia di kenal dengan unit produksi. Modul ini pada intinya yaitu meningkatkan dunia usaha di sekolahnya dengan maksud sesain untuk menaikkan pendapatan sekolah, juga untuk memberi pengalaman kerja yang betul-betul riil pada siswanya. Jenis ini dikerjakan untuk kurangi ketergantungan sekolah pada industri.
0 komentar:
Posting Komentar