Minggu, 12 Februari 2017

mata pelajaran yang tidak disukai siswa

mata pelajaran yang tidak disukai siswa
Semasa di sekolah dahulu, banyak mata pelajaran yang perlu dipelajari, hukumnya harus, walau sukai maupun tidak sukai. Walau tidak sesusah di jaman saat ini, tapi memikirkan dahulu sepertinya pusing banget, untung saja masa-masa itu telah lewat. Terlebih sekolah di jaman millenium saat ini, anak SD saja pelajarannya telah rumit sekali, sepertinya bebannya berat sekali. Walau sebenarnya bebrapa basic yang dipelajari juga itu-itu saja, cuma penyajiannya yang berlainan. Tiap-tiap orang tentu miliki mata pelajaran yang disenangi (favorite) serta yg tidak disenangi. Hal semacam ini begitu punya pengaruh pada nilai yang akan didapat, umumnya pelajaran yang disenangi itu nilai yang didapat tentu bagus-bagus. Tidak sering orang yang bagus di semuanya mata pelajaran, meskipun ada pula sich sebagian yang mempunyai kekuatan multi kemampuan, hingga semua nilainya bagus. Dahulu saya miliki dari rekan SMP serta SMA yang senantiasa memperoleh nilai bagus (pada 8 serta 9) di semuanya mata pelajaran, jadi lumrah dari SD sampai SMA senantiasa rangking satu, begitu juga dengan NEM (Nilai Ebtanas Murni) senantiasa yang jadi yang teratas. Karna senantiasa juara serta seringkali memenangi lomba, pada akhirnya dia sukses masuk kedokteran UI lewat seleksi nilai raport, serta saat ini telah jadi seseorang dokter. Berlainan dengan saya, nilai mata pelajaran yang kuperoleh dahulu umum saja, walau tetap dalam kisaran rata-rata lebih sedikit hehehe. Saya juga tidak sempat memenangi lomba serta memanglah tidak sering diikutsertakan. Terdapat banyak mata pelajaran yang memperoleh nilai begitu bagus, namun ada mata pelajaran beda yang nilainya jatuh walau tidaklah sampai merah, jadi tidak rata. Jadi wajarlah bila dahulu saya tidak sempat bisa juara satu. Bicara tentang pelajaran terfavorit, dari dahulu saya sukai sekali matematika, tidak peduli gurunya seperti apa saya tetaplah sukai, pokoknya asik saja. Mungkin saja karna saya sukai sekali dengan hitung-hitungan. Nilai teratas di raportpun senantiasa dihuni oleh pelajaran ini. Ada narasi dahulu pada saat belum juga suka pada matematika, persisnya kelas 3 SD, pada saat baru geser sekolah ke Kalsel. Saya dahulu tidak sempat ingin belajar, jadi nilai ulangan juga senantiasa pas-pasan. Ketika pelajaran matematika, sampailah pada bab pembagian serta perkalian, saya tidak bebrapa dapat, sampai waktu ulangan nilai saya 0 karna salah semuanya. Hingga dirumah kertas ulangan itu segera saya perlihatkan pada ibuku, sembari merengek minta diajari pembagian serta perkalian. Pada akhirnya sorenya segera diajari, tapi karna saya tidak ngerti-ngerti, mungkin saja ibuku jadi agak ‘keras’ dalam menerangkan, beberapa hingga saya menangis lama sekali. Saya lupa hingga berapakah lama sukses kuasai pelajaran perkalian serta pembagian, tapi bila ingat masa itu jadi terasa lucu serta tertawa sendiri. Mungkin saja mulai sejak itu saya jadi ingin belajar serta sukai matematika, nilai raportku juga jadi agak lumayan meningkatlah. Tapi walau saya sukai sekali dengan hitungan, saya tidak sukai pelajaran fisika, entahlah... mungkin saja karna lebih sulit atau gurunya tidaklah terlalu dapat mengajarkan. Yang pasti di NEM, saya bisa nilai merah untuk mata pelajaran ini, rekan-rekan beda banyak juga yang alami hal sama. Mungkin saja fisika itu momok yang menakutkan untuk umumnya siswa termasuk juga saya. Sama seperti dengan fisika, nilai bhs inggrisku juga dahulu tidaklah terlalu bagus serta saya tidaklah terlalu menyenanginya, bila ini aspek guru begitu punya pengaruh. Dahulu saya tidak sempat memperoleh guru bhs inggris yang pandai dalam penyampaian, rata-rata mereka malas menerangkan. Diluar itu, ada sekali lagi pelajaran yang buat nilai rata-rata di raport serta ijazah saya menyusut, yakni pelajaran berolahraga. Tak tahu mengapa saya tidak sempat memperoleh nilai bagus untuk pelajaran ini, saya memanglah tidaklah terlalu menyenanginya sich, maka dari itu hingga saat ini saya tidak sering olahraga, walau sebenarnya itu perlu ya buat kesehatan. Terkecuali matematika, saya sukai pelajaran geografi. Terlebih bila telah tiba bab mengenai negara-negara didunia, asik rasa-rasanya mengetahui negara serta kebudayaan di belahan bumi beda, wah terasanya keliling dunia deh. Saya juga sukai biologi, walau nilainya tidak sebaik matematika, dari biologi kita dapat mengetahui beberapa macam makhluk hidup dari yang kecil hingga yang besar, termasuk juga diri kita sendiri. Saya pilih bagian ini jadi jurusan saat kuliah, karna dipengaruhi ibuku, saya juga berfikir bosen banget ya bermain dengan angka-angka terus-terusan, maka dari itu saya tentukan biologi serta bukanlah matematika. Walau nyatanya saat telah melakukan kuliah di jurusan biologi, mata kuliahnya banyak yang sulit serta tidak semua kusukai. Ohya dari SMP sampai SMA, saya tidak sering peroleh guru IPS yang betul-betul kuasai di bagiannya, terlebih histori. Berlainan dengan guru matematika, rata-rata mereka yaitu guru bhs Indonesia atau pendidikan Pancasila yang diperbantukan untuk mengajar IPS, tak tahu mengapa saya juga tidak paham. Maka dari itu rekan-rekan saya dahulu banyak yang nilainya tidaklah terlalu bagus untuk mata pelajaran IPS. Sayapun agak kerepotan saat akan hadapi ulangan biasanya, terlebih histori, sepertinya lelah banget baca buku paketnya terlebih diminta narasi, untung saja type soalnya dahulu umumnya pilihan berganda, jadi agak tertolong. Ada pelajaran yang tidaklah terlalu sulit atau agak enjoy serta nilai yang diperoleh juga rata-rata lumayanlah, seperti agama, bhs Indonesia, PPKN, kesenian, serta semacamnya. Pokoknya asal rajin kerjakan pekerjaan, tidak sempat bolos serta rajin baca bukunya waktu mendekati ulangan tentu nilainya bagus, biasanya tidak sering ada yang memperoleh nilai dibawah rata-rata. Tapi walau demikian, dahulu saya paling takut bila diminta maju ke depan kelas, tak tahu itu untuk menceritakan, berdiskusi, atau membaca puisi, serta beda sebagainya karna saya termasuk juga orang yang tidaklah terlalu pandai ngomong serta grogi bila diminta tampak dimuka beberapa orang. Maka dari itu saya tidaklah terlalu enjoy dengan pelajaran yang banyak diskusinya. Pekerjaan mengarang juga bukanlah hal yang kuminati, tapi walau demikian nilai yang didapat tetap dalam kisaran rata-rata. Memanglah aspek guru pengajar begitu memengaruhi sukai atau tidak sukanya siswa pada pelajaran itu, yang pada akhirnya punya pengaruh juga pada nilainya. Tapi bagaimanapun juga pelajaran-pelajaran yang kita bisa saat sekolah dahulu semua berguna untuk kehidupan di masa yang akan datang, serta sesungguhnya aplikasinya dapat kita saksikan dalam kehidupan keseharian. Disini saya cuma menginginkan tahu saja, bagaimana dengan rekan-rekan kompasioner semuanya? Apa pelajaran kegemaran kalian serta apa juga pelajaran yg tidak disenangi saat sekolah dahulu serta apa argumennya? Tentu jawabannya berbagai macam, iyakan

0 komentar:

Posting Komentar