Senin, 30 Januari 2017

Pendidikan SMK Harus Terhubung Langsung dengan Industri

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto
 
Kementerian Perindustrian mendorong pendidikan vokasi yang mempunyai rencana keterhubungan pada aktor industri dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). ‎ Hal semacam ini untuk penambahan kemampuan sumber daya manusia (SDM) sebagai satu diantara pilar paling utama dalam kebijakan pemerataan ekonomi.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyebutkan, Kementerian Perindustrian tengah menggalakan program pendidikan serta kursus vokasi atau kejuruan, untuk mempersiapkan tenaga kerja trampil yang diperlukan dunia usaha.

“Langkah itu adalah amanat dari Instruksi Presiden Nomor 9 Th. 2016 mengenai Revitalisasi SMK, yang untuk mempersiapkan tenaga kerja trampil sesuai sama keperluan dunia usaha sekarang ini, ” kata Airlangga, dalam info tertulis di Jakarta, Sabtu (22/4/2017).

Airlangga mengungkap, hingga 10 th. ke depan Indonesia juga akan nikmati bonus demografi, sebagian besar penduduknya ada pada umur produktif. Keadaan itu ‎harus digunakan dengan membuat SDM yang trampil.
Mereka mesti jadi aktor-aktor pembangunan. Jangan pernah jadi pengangguran yang malah juga akan membawa efek sosial yang besar dalam pembangunan, ” katanya.

Oleh karenanya, Kemenperin menggandeng sejumlah 117 perusahaan untuk di tandatangani kesepakatan kerja sama juga dengan 389 SMK dalam usaha menggerakkan program pendidikan vokasi industri di lokasi Jawa Tengah serta D. I. Yogyakarta.

Menteri Pendidikan serta Kebudayaan Muhadjir Effendy memberi animo pada program pendidikan vokasi industri yang di luncurkan oleh Kemenperin jadi satu diantara realisasi visi pemerintah dalam tingkatkan kwalitas SDM.

“Menperin begitu responsif dalam melakukan Inpres No. 9 ini. Untuk revitalisasi SMK, kami sudah mempersiapkan orangnya, tetapi yang menggunakannya, yakni dari bagian aktor industri memanglah mesti turut ikut serta supaya sesuai sama keperluan, ” katanya.

Pada periode 2017-2019, Kemenperin membuat beberapa aktivitas untuk mempersiapkan tenaga kerja industri tersertifikasi sejumlah 1. 040. 552 orang.

Terkecuali lewat pembinaan serta pengembangan SMK yang link and match dengan industri, juga dikerjakan Diklat 3in1 yakni, kursus, sertifikasi serta peletakan kerja, pemagangan industri, dan sertifikasi kompetensi. (Pew/Gdn)

0 komentar:

Posting Komentar