Film animasi tiga dimensi (3D) buatan SMK Raden Umar Said sudah resmi launching di Jakarta, Jumat (24/2/2017). Film yang berjudul Pasoa serta Sang Pemberani ini, berhasil dikerjakan sepanjang 15 bln..
Film animasi 3D perdana itu adalah film berdurasi 25 menit yang di buat oleh 38 murid kelas 10 serta 11 SMK Raden Umar Said Kudus Jawa Tengah.
Technical Advisor RUS Animation Studio, Daniel Harjanto menyebutkan maksud awal dari pembuatan film itu yaitu jadi fasilitas evaluasi serta praktek beberapa siswa manfaat menerapkan pengetahuan yang didapat dari bangku sekolah jadi karya seni yang bernilai.
Diluar itu, menurut Daniel, beberapa siswa SMK Raden Umar Said telah dapat mengerti serta kerjakan semua bagian produksi dari mulai pra produksi, produksi, hingga saat produksi.
“Karya anak SMK Raden Umar Said yaitu satu lompatan yang begitu jauh dimana ini tunjukkan kalau anak muda Indonesia begitu punya potensi karna darah seni ada pada mereka, " tutur Daniel Harjanto dalam konfrensi pers film Pasoa serta Sang Pemberani, CGV Blitz, Grand Indonesia, Jumat (24/2/2017).
Dalam pelaksanaan, lanjut Daniel, pembuatan film animasi 3D ini adalah satu sistem produksi yang begitu rumit serta memerlukan ketrampilan tinggi.
“Pasoa serta Sang Pemberani sudah lewat sistem produksi yang cukup panjang serta akhirnya memuaskan”, tutur Daniel.
Ia mengakui, film itu tidak kalah dari product animasi yang di buat studio profesional karna memakai alat-alat serta software yang dipakai di film animasi luar negeri.
“Walt Disney serta Pixar memakai software yang sama juga dengan pembuatan film Pasoa serta Sang Pemberani, ” tambah Daniel.
Berkaitan mengenai industri kreatif, Daniel memberikan, kerjasama pada dunia industri serta pendidikan seumpamanya diperlukan untuk membuat sumber daya manusia (SDM) yang kompeten di Indonesia hingga dapat jadi sumber produksi di bagian itu.
Film animasi 3D perdana itu adalah film berdurasi 25 menit yang di buat oleh 38 murid kelas 10 serta 11 SMK Raden Umar Said Kudus Jawa Tengah.
Technical Advisor RUS Animation Studio, Daniel Harjanto menyebutkan maksud awal dari pembuatan film itu yaitu jadi fasilitas evaluasi serta praktek beberapa siswa manfaat menerapkan pengetahuan yang didapat dari bangku sekolah jadi karya seni yang bernilai.
Diluar itu, menurut Daniel, beberapa siswa SMK Raden Umar Said telah dapat mengerti serta kerjakan semua bagian produksi dari mulai pra produksi, produksi, hingga saat produksi.
“Karya anak SMK Raden Umar Said yaitu satu lompatan yang begitu jauh dimana ini tunjukkan kalau anak muda Indonesia begitu punya potensi karna darah seni ada pada mereka, " tutur Daniel Harjanto dalam konfrensi pers film Pasoa serta Sang Pemberani, CGV Blitz, Grand Indonesia, Jumat (24/2/2017).
Dalam pelaksanaan, lanjut Daniel, pembuatan film animasi 3D ini adalah satu sistem produksi yang begitu rumit serta memerlukan ketrampilan tinggi.
“Pasoa serta Sang Pemberani sudah lewat sistem produksi yang cukup panjang serta akhirnya memuaskan”, tutur Daniel.
Ia mengakui, film itu tidak kalah dari product animasi yang di buat studio profesional karna memakai alat-alat serta software yang dipakai di film animasi luar negeri.
“Walt Disney serta Pixar memakai software yang sama juga dengan pembuatan film Pasoa serta Sang Pemberani, ” tambah Daniel.
Berkaitan mengenai industri kreatif, Daniel memberikan, kerjasama pada dunia industri serta pendidikan seumpamanya diperlukan untuk membuat sumber daya manusia (SDM) yang kompeten di Indonesia hingga dapat jadi sumber produksi di bagian itu.
0 komentar:
Posting Komentar