Disangka ketakutan sesudah memperoleh intimidasi dari oknum guru di sekolah, seseorang siswa Kelas 12 SMK Negeri III Padangsidimpuan berinisial AN (19), nekat meminum toksin rumpuh. Mengakibatkan, siswa itu batal ikuti Ujian Nasional Berbasiskan Computer (UNBK).
Mujur, tindakan minum toksin itu diketahaui oleh warga sekitaran, hingga AN segera dibawa ke RSUD Kota Padangsidimpuan untuk memperoleh pertolongan medis. Terkecuali AN, dua partnernya berinisial IA (19) serta RA (19), warga Desa Batang Bahal, Kecamatan Batunadua, Kota Padangsidimpuan, juga memperoleh intimidasi.
Yanwar Nasution (46), orang-tua AN mengakui, terperanjat saat mendengar anaknya nekat coba bunuh diri dengan minum toksin. Sesudah keadaan anaknya sedikit lebih baik serta bertanya pemicunya, di ketahui AN minum toksin karna stres memperoleh ancaman dari gurunya.
Momen itu bermula waktu IA buat status di media sosial (facebook) mengenai ada tindakan kecurangan waktu ujian sekolah berstandar nasional (USBN) sekian waktu lalu. “Waktu USBN anak ibu Elly sama dengan rekan-rekannya diberi kunci jawaban, sedang yang beda tidak, ” catat status IA.
IA menyebutkan, awal mulanya tulisan itu tidak dihiraukan oleh Elly. Tetapi, rekan-rekannya sesama guru di SMKN 3 Kota Padangsidimpuan, yaitu Kamsiyah Sinaga serta Fiza Orsa terlihat memanas-manasi. Akhirnya, ke-3 siswi, yaitu AN, RA, serta IA juga di panggil oleh Elly.
" Ibu Kamsiah sama Fiza yang manas-manasi ibu Elly agar diperpanjang problemnya. Selalu agar agar kami dipenjara, ” tutur IA.
IA memberikan, terkecuali meneror juga akan memenjarakan, oknum guru itu juga meneror untuk membayar denda sebesar Rp750 juta. Spontan, mendengar perkataan itu, ke-3 siswa ini shock. " Takut juga kami dengar ancaman itu, karna terkecuali penjara 4 th., kami harus juga membayar Rp750 juta, " katanya.
Mujur, tindakan minum toksin itu diketahaui oleh warga sekitaran, hingga AN segera dibawa ke RSUD Kota Padangsidimpuan untuk memperoleh pertolongan medis. Terkecuali AN, dua partnernya berinisial IA (19) serta RA (19), warga Desa Batang Bahal, Kecamatan Batunadua, Kota Padangsidimpuan, juga memperoleh intimidasi.
Yanwar Nasution (46), orang-tua AN mengakui, terperanjat saat mendengar anaknya nekat coba bunuh diri dengan minum toksin. Sesudah keadaan anaknya sedikit lebih baik serta bertanya pemicunya, di ketahui AN minum toksin karna stres memperoleh ancaman dari gurunya.
Momen itu bermula waktu IA buat status di media sosial (facebook) mengenai ada tindakan kecurangan waktu ujian sekolah berstandar nasional (USBN) sekian waktu lalu. “Waktu USBN anak ibu Elly sama dengan rekan-rekannya diberi kunci jawaban, sedang yang beda tidak, ” catat status IA.
IA menyebutkan, awal mulanya tulisan itu tidak dihiraukan oleh Elly. Tetapi, rekan-rekannya sesama guru di SMKN 3 Kota Padangsidimpuan, yaitu Kamsiyah Sinaga serta Fiza Orsa terlihat memanas-manasi. Akhirnya, ke-3 siswi, yaitu AN, RA, serta IA juga di panggil oleh Elly.
" Ibu Kamsiah sama Fiza yang manas-manasi ibu Elly agar diperpanjang problemnya. Selalu agar agar kami dipenjara, ” tutur IA.
IA memberikan, terkecuali meneror juga akan memenjarakan, oknum guru itu juga meneror untuk membayar denda sebesar Rp750 juta. Spontan, mendengar perkataan itu, ke-3 siswa ini shock. " Takut juga kami dengar ancaman itu, karna terkecuali penjara 4 th., kami harus juga membayar Rp750 juta, " katanya.
0 komentar:
Posting Komentar