Narasi dibalik kematian Amelia Nasution dengan kata lain Amel (18), siswi kelas XII SMK Negeri 3 Kota Padangsidempuan, Sumatera Utara, yang bunuh diri dengan meminum toksin serangga karna tidak tahan dengan intimidasi serta ancaman gurunya, mulai terkuak.
Hasil investigasi yang dikerjakan Juli Herniatman Zega dari Instansi Perlindungan Anak serta Wanita Yayasan Burangir di ketahui, terkecuali diancam juga akan dipenjara sepanjang empat th. serta denda Rp 750 juta, ada juga perkataan oknum guru yang menyinggung perasaan Amel.
" Ada bhs yang menyinggung perasaan Amel mengenai almarhumah ibu kandungnya dari Kamsia Sinaga. 'Udah mati sekali lagi mamamu tapi masih tetap dapat berkepribadian demikian kau'. Sembari jarinya menunjuk-nunjuk ke jidat Amel. Peristiwa itu disaksikan serta didengar segera ke-2 rekan Amel, Iddiah serta Rini. Waktu itu ketiganya diinterogasi, " kata Zega, Jumat (28/4/2017).
Bacalah juga : Minum Toksin Selesai Ungkap Sangkaan Guru Bocorkan Masalah UN, Siswi SMK Wafat Dunia
Dia memohon supaya kabar berita yang berisi pernyataan Dinas Pendidikan Propinsi Sumatera Utara berimbang. Sebab, banyak berita serta gosip mengedar yang menyebutkan kalau tindakan bunuh diri Amel bukanlah karna intimidasi yang dikerjakan guru karna siswi ini membongkar bocornya kunci jawaban Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) yang dikerjakan seseorang guru. Amel difitnah stres karna dituduh mengambil uang neneknya, ada problem dengan pacarnya, sampai hamil.
" Saya telah bertanya segera ke neneknya, Saryah Harahap, 82 th., katakan, tak ada Amel mengambil uangnya. Menurut beberapa rekannya, almarhumah telah lama tidak pacaran. Masalah hamil, kebetulan saat dia sekali lagi coba bunuh diri itu dia sekali lagi haid di situ. Hingga saat ini baju dia itu masih tetap disimpan. Telah kronis sebagian aktornya, mereka ngomong tanpa ada kenyataan, orang telah wafat juga masih tetap difitnah, " ucapnya.
Dia mengharapkan supaya semuanya pihak tak akan memojokkan almarhumah serta keluarganya. Zega katakan, kasihan bapak korban yang hingga hari ini masih tetap berduka, begitu terpukul dengan kehilangan anak wanita hanya satu.
Ahdayanuar Nasution, bapak Amel cuma seseorang buruh panen sawit serta cuma miliki sepasang anak. Jadi wajarlah bila Amel demikian dicintainya, dalam arti Batak, Amel yaitu Boru Panggoaran.
" Bapak almarhumah memohon aktor mesti dipenjara sesuai sama tindakannya karna dia percaya sekali bila anaknya nekad bunuh diri karna diintimidasi guru-gurunya. Sebelumnya wafat, almarhumah narasi pada ayahnya bila dia minum toksin karna takut bila ayahnya tahu dia dipenjara, jadi kecewa ayahnya sama dia. Karna sampai kini cuma ayahnya yang biayai mereka berdua dengan sulit payah, " katanya.
Guru dilaporkan
Di konfirmasi terpisah, Kasat Reskrim Polresta Padangsidimpuan, AKP Zul Efendi menyebutkan, pihaknya memperoleh pengaduan atas nama Ahdayanuar Nasution (46), warga Kelurahan Batangbahal, Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua, Kota Padangsidempuan, dengan terlapor guru berinisial KS pada Rabu (12/4/2017) kemarin.
" Hingga hari telah lima saksi yang di check. Pasal yang dipakai telah kita tanyakan sama jaksa, Pasal 335 tersebut yang mendekati, tapi kita lihatlah hasil penyidikan serta perubahan beda mungkin beralih, " kata Zul.
Di tanya apakah hasil kontrol sesaat ada menghadap pada sangkaan intimidasi yang dikerjakan terlapor, Zul mengakui belum juga dapat menyimpulkan.
" Baru satu saksi guru yang di check, mungkin saja dari pemanggilan-pemanggilan saksi beda baru dapat kita ambillah rangkuman serta tingkatkan penyidikannya. Kasusnya masih tetap kita kembangkan, " ucapnya tutup perbincangan.
Disamping itu, Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Sumatera Utara, Arsyad Lubis menyebutkan, berdasar pada hasil kontrol tim yang turun ke tempat serta laporan tertulis dari guru serta kepala sekolah kalau peristiwa itu tak ada hubungannya dengan UNBK serta USBN.
Bacalah juga : Ibu Tempat tinggal Tangga di Koja Diketemukan Tewas Bunuh Diri
Pasalnya, cocok di tanggal peristiwa, UNBK belum juga dikerjakan. Peristiwa awal berawal dari aksi guru yang menasihati dua orang murid karna mem-posting kalimat tidak bagus di sosial media.
" Yang dinasehati ini bukanlah Amelia, nasehat itu mengenai UU IT. Biasalah, guru katakan kalian janganlah asal-asalan mem-posting kalimat yg tidak bagus yg tidak dapat dipertanggungjawabkan, kurang lebih gitulah perkataan guru sama muridnya. Tapi muridnya bukanlah si Amelia, itu kawannya si Amelia, " kata Arsyad.
Lanjut dia, Amelia bunuh diri di sekitaran tempat tinggalnya dengan beli toksin, lalu meminum toksin itu di dekat kuburan ibunya. Arsyad juga menyimpulkan tak ada jalinan Amelia minum toksin dengan proses USBN serta UNBK. Masalah sangkaan intimidasi yang dikerjakan guru KS, Arsyad menyebutkan bukanlah ke Amelia, namun pada rekannya.
" Menurut kita, tak ada sangkut paut apa-apa Amelia dengan kami. Dinas pendidikan cuma punyai urusan dengan dua rekannya saja, itu juga yang di sampaikan sesuai sama ketetapan, wajarlah guru menasihati muridnya yang mem-posting kalimat tidak layak, tak ada intimidasi. Irjen dari kementerian juga telah masuk, kita tunggulah saja akhirnya, sesaat tersebut rangkuman kami, " pungkas Arsyad.
Terlebih dulu dikabarkan, Amelia Nasution (18), siswi kelas 12 SMK Negeri 3 Kota Padangsidempuan, Sumatera Utara, wafat dunia pada Selasa (11/4/2017).
Dia disangka nekat bunuh diri dengan meminum toksin serangga karna tidak kuat memperoleh intimidasi serta ancaman dari guru sesudah ia serta dua rekan sekelasnya protes pihak sekolah lewat tulisan di Facebook. Mereka menuding guru berinisial E sudah mengungkapkan kunci jawaban USBN pada Yolanda yang tidak beda keponakannya.
Hasil investigasi yang dikerjakan Juli Herniatman Zega dari Instansi Perlindungan Anak serta Wanita Yayasan Burangir di ketahui, terkecuali diancam juga akan dipenjara sepanjang empat th. serta denda Rp 750 juta, ada juga perkataan oknum guru yang menyinggung perasaan Amel.
" Ada bhs yang menyinggung perasaan Amel mengenai almarhumah ibu kandungnya dari Kamsia Sinaga. 'Udah mati sekali lagi mamamu tapi masih tetap dapat berkepribadian demikian kau'. Sembari jarinya menunjuk-nunjuk ke jidat Amel. Peristiwa itu disaksikan serta didengar segera ke-2 rekan Amel, Iddiah serta Rini. Waktu itu ketiganya diinterogasi, " kata Zega, Jumat (28/4/2017).
Bacalah juga : Minum Toksin Selesai Ungkap Sangkaan Guru Bocorkan Masalah UN, Siswi SMK Wafat Dunia
Dia memohon supaya kabar berita yang berisi pernyataan Dinas Pendidikan Propinsi Sumatera Utara berimbang. Sebab, banyak berita serta gosip mengedar yang menyebutkan kalau tindakan bunuh diri Amel bukanlah karna intimidasi yang dikerjakan guru karna siswi ini membongkar bocornya kunci jawaban Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) yang dikerjakan seseorang guru. Amel difitnah stres karna dituduh mengambil uang neneknya, ada problem dengan pacarnya, sampai hamil.
" Saya telah bertanya segera ke neneknya, Saryah Harahap, 82 th., katakan, tak ada Amel mengambil uangnya. Menurut beberapa rekannya, almarhumah telah lama tidak pacaran. Masalah hamil, kebetulan saat dia sekali lagi coba bunuh diri itu dia sekali lagi haid di situ. Hingga saat ini baju dia itu masih tetap disimpan. Telah kronis sebagian aktornya, mereka ngomong tanpa ada kenyataan, orang telah wafat juga masih tetap difitnah, " ucapnya.
Dia mengharapkan supaya semuanya pihak tak akan memojokkan almarhumah serta keluarganya. Zega katakan, kasihan bapak korban yang hingga hari ini masih tetap berduka, begitu terpukul dengan kehilangan anak wanita hanya satu.
Ahdayanuar Nasution, bapak Amel cuma seseorang buruh panen sawit serta cuma miliki sepasang anak. Jadi wajarlah bila Amel demikian dicintainya, dalam arti Batak, Amel yaitu Boru Panggoaran.
" Bapak almarhumah memohon aktor mesti dipenjara sesuai sama tindakannya karna dia percaya sekali bila anaknya nekad bunuh diri karna diintimidasi guru-gurunya. Sebelumnya wafat, almarhumah narasi pada ayahnya bila dia minum toksin karna takut bila ayahnya tahu dia dipenjara, jadi kecewa ayahnya sama dia. Karna sampai kini cuma ayahnya yang biayai mereka berdua dengan sulit payah, " katanya.
Guru dilaporkan
Di konfirmasi terpisah, Kasat Reskrim Polresta Padangsidimpuan, AKP Zul Efendi menyebutkan, pihaknya memperoleh pengaduan atas nama Ahdayanuar Nasution (46), warga Kelurahan Batangbahal, Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua, Kota Padangsidempuan, dengan terlapor guru berinisial KS pada Rabu (12/4/2017) kemarin.
" Hingga hari telah lima saksi yang di check. Pasal yang dipakai telah kita tanyakan sama jaksa, Pasal 335 tersebut yang mendekati, tapi kita lihatlah hasil penyidikan serta perubahan beda mungkin beralih, " kata Zul.
Di tanya apakah hasil kontrol sesaat ada menghadap pada sangkaan intimidasi yang dikerjakan terlapor, Zul mengakui belum juga dapat menyimpulkan.
" Baru satu saksi guru yang di check, mungkin saja dari pemanggilan-pemanggilan saksi beda baru dapat kita ambillah rangkuman serta tingkatkan penyidikannya. Kasusnya masih tetap kita kembangkan, " ucapnya tutup perbincangan.
Disamping itu, Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Sumatera Utara, Arsyad Lubis menyebutkan, berdasar pada hasil kontrol tim yang turun ke tempat serta laporan tertulis dari guru serta kepala sekolah kalau peristiwa itu tak ada hubungannya dengan UNBK serta USBN.
Bacalah juga : Ibu Tempat tinggal Tangga di Koja Diketemukan Tewas Bunuh Diri
Pasalnya, cocok di tanggal peristiwa, UNBK belum juga dikerjakan. Peristiwa awal berawal dari aksi guru yang menasihati dua orang murid karna mem-posting kalimat tidak bagus di sosial media.
" Yang dinasehati ini bukanlah Amelia, nasehat itu mengenai UU IT. Biasalah, guru katakan kalian janganlah asal-asalan mem-posting kalimat yg tidak bagus yg tidak dapat dipertanggungjawabkan, kurang lebih gitulah perkataan guru sama muridnya. Tapi muridnya bukanlah si Amelia, itu kawannya si Amelia, " kata Arsyad.
Lanjut dia, Amelia bunuh diri di sekitaran tempat tinggalnya dengan beli toksin, lalu meminum toksin itu di dekat kuburan ibunya. Arsyad juga menyimpulkan tak ada jalinan Amelia minum toksin dengan proses USBN serta UNBK. Masalah sangkaan intimidasi yang dikerjakan guru KS, Arsyad menyebutkan bukanlah ke Amelia, namun pada rekannya.
" Menurut kita, tak ada sangkut paut apa-apa Amelia dengan kami. Dinas pendidikan cuma punyai urusan dengan dua rekannya saja, itu juga yang di sampaikan sesuai sama ketetapan, wajarlah guru menasihati muridnya yang mem-posting kalimat tidak layak, tak ada intimidasi. Irjen dari kementerian juga telah masuk, kita tunggulah saja akhirnya, sesaat tersebut rangkuman kami, " pungkas Arsyad.
Terlebih dulu dikabarkan, Amelia Nasution (18), siswi kelas 12 SMK Negeri 3 Kota Padangsidempuan, Sumatera Utara, wafat dunia pada Selasa (11/4/2017).
Dia disangka nekat bunuh diri dengan meminum toksin serangga karna tidak kuat memperoleh intimidasi serta ancaman dari guru sesudah ia serta dua rekan sekelasnya protes pihak sekolah lewat tulisan di Facebook. Mereka menuding guru berinisial E sudah mengungkapkan kunci jawaban USBN pada Yolanda yang tidak beda keponakannya.
0 komentar:
Posting Komentar